Teknologi AI atau Artificial Intelligence yang dalam bahasa Indonesianya adalah kecerdasan buatan, kini mulai banyak dibenamkan ke dalam smartphone yang tentu saja akan meningkatkan kualitas pada Kamera hingga dapat berfungsi secara maksimal. Kehadiran AI sendiri pada kamera, dapat membantu kamera berfungsi secara otomatis tanpa harus menekan tombol shutter.

AI sendiri diartikan sebagai teknologi komputer masa kini yang mampu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya menggunakan kecerdasan manusia. Kecerdasan AI memang bikin geleng-geleng kepala, sebab ia mampu mengenali suara dan wajah serta dapat menerjemahkan semua bahasa penggunanya.

Sistem yang dibuat memang berdasarkan serangkaian pemrograman algoritma yang rumit dan menggunakan big data. 

Ketika era teknologi AI belum “booming” seperti saat ini, para pengguna smartphone banyak yang mengalami kesulitan ketika hendak memotret foto atau mengambil video karena hasilnya tidak maksimal. 

illustrasi (Image: Getty Images)

Perlu diketahui, jika teknologi AI mampu membantu meningkatkan hasil foto dan video sehingga kualitasnya akan mampu sekelas jepretan ataupun rekaman fotografer ataupun videografer profesional yang menggunakan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR). 

Hampir setiap pemain industri smartphone, belakangan ini mengklaim bahwa perangkat mereka telah dilengkapi dengan teknologi AI , atau acap kali disebut sebagai algoritma machine learning. 

Tentu banyak hal yang bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan ini, mulai dari penerjemah realtime yang tidak memerlukan koneksi internet, pemindai wajah, hingga kemampuannya untuk merespon perintah suara. 

Tetapi demikian, masih terdapat beberapa kelemahan pada teknologi AI di smartphone kebanyakan. Hal itu disebabkan karena perangkat yang menjalankan algoritma AI bergantung pada server cloud, sehingga pengaturannya akan jadi sedikit terbatas karena disebabkan konektivitas online yang memengaruhi kualitas dari informasi yang dikirim.

ARM, Perusahaan desain chip yang bermarkas di Inggris membuat sebuah project yang dinamakan Trillium, untuk memecahkan permasalahan tersebut. ARM memasang chip AI ke setiap perangkat seluler, sehingga proses AI akan jauh lebih efisien.

Baca Juga: Dampak Positif Metaverse Bagi Industri Perbankan dan Keuangan

teknologi ai
illustrasi (Image: ARM)

Diagram di atas menunjukkan bagaimana Project Trillium akan mengembangkan chip untuk smartphone AI, dimulai dengan desain ground-up, dilanjut dengan uplift dari prosesor, dan diaktifkan oleh perangkat lunak open-source, hingga diakhiri dengan prosesor yang menargetkan pasar ponsel.

Chip AI internal yang terpasang didalam smartphone akan memungkinkan perangkat untuk terus menjalankan algoritma machine learning bahkan ketika offline. Ini tentu akan mengurangi traffic data dan mempercepat pemrosesan, sekaligus menghemat daya.

ARM tentu bukanlah yang pertama dalam mencoba untuk mewujudkan hal ini. Apple telah merancang dan membangun “neural engine” sebagai bagian dari chipset utama iPhone X, untuk menangani jaringan syaraf tiruan ponsel dalam menangani gambar dan pemrosesan perintah suara. 

Demikian juga dengan chipset Google, untuk smartphone Pixel 2 mereka, melakukan hal serupa. Pabrikan Huawei Mate 10 mengemas unit pemrosesan saraf yang dikembangkan oleh pembuat ponsel pintar asal China. Sementara itu, pihak Amazon mungkin segera menyusul dengan chip AI sendiri untuk Alexa besutannya.

Rekam jejak ARM untuk prosesor seluler hemat energi dapat diterjemahkan ke dalam produk chip AI mereka. ARM sebenarnya tidak membuat chip milik desain mereka sendiri, sehingga perusahaan telah mulai berbagi rencana mereka untuk memasarkan chip AI ini kepada mitra pembuat perangkat keras mereka yakni, pembuat chip smartphone Qualcomm. ARM berharap prosesor machine learning hasil rancangan mereka sudah bisa terpasang di perangkat pada awal tahun 2019.

Metaverse & NFT Indonesia, industri senilai triliunan dollar dengan peluang keuntungan tak terbatas

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?