Pemanfaatan teknologi perkantoran adalah upaya untuk menggunakan teknologi dengan tujuan mempermudah pekerjaan karyawan di kantor, sehingga bisa bekerja lebih efisien dan dapat lebih fokus untuk berpikir. Seperti contohnya memikirkan strategi untuk pengembangan, analisa data, research and development, dan melakukan pekerjaan yang membutuhkan kreatifitas seperti membuat konsep dan desain.

Contoh teknologi perkantoran yang selama ini kita ketahui adalah komputer sehari-hari untuk mengolah data, mesin emboss dan hotprint yang biasa digunakan di percetakan, hingga HRIS yang dapat membantu HR dalam manage karyawannya. Tetapi, jika digali lebih jauh lagi, untuk di zaman modern ini masih banyak teknologi canggih lainnya yang belum banyak digunakan sebagai teknologi perkantoran di Indonesia. Padahal teknologi-teknologi tersebut memiliki potensi untuk meningkatkan omset perusahaan hingga berkali-kali lipat apabila bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Berikut, adalah 5 teknologi perkantoran canggih dan belum banyak dimanfaatkan di Indonesia.

1. Augmented Reality (AR)

Bagi yang sudah terbiasa bermain game AR seperti Pokemon Go pasti sudah tidak asing lagi dengan teknologi yang satu ini.

Gimana, bermain game AR itu asik bukan?

Perusahaan cerdas mengambil tindakan cepat dalam menanggapi kepopuleran AR ini. Alih-alih hanya memanfaatkannya sebagai media hiburan semata, mereka memanfaatkan AR untuk membantu aktifitas di perkantoran.

Apa saja sih yang bisa dilakukan AR di kantor Anda?

Banyak sekali. Mulai dari AR marketing untuk mendukung kesuksesan dalam marketing dan campaign, hingga membantu dalam mempercepat, mempermudah dan menjadikan pekerjaan di sektor produksi lebih efisien, semua bisa dilakukan oleh AR.

Contoh AR untuk marketing adalah seperti yang dilakukan oleh MU Weber dengan sewa AR photo booth nya.

Tantangan dalam dunia marketing adalah dalam mengumpulkan leads (prospek) untuk kemudian dikonversi menjadi customer.

Karena kekuatan augmented reality adalah menarik engagement dengan keunikan dan kecanggihan teknologinya, maka tugas marketing akan menjadi lebih mudah. Hanya tinggal follow up leads untuk kemudian dikonversi menjadi customer.

Namun kemudian satu lagi tantangan muncul, yaitu harus menjelaskan berulang-ulang kali kepada calon customer tentang keunggulan dan segala sesuatunya tentang produk yang dimiliki. Di sini, peran AR sebagai media untuk mengedukasi sangatlah penting. Calon pelanggan hanya tinggal diarahkan ke sebuah aplikasi AR yang dapat di download melalui smartphonenya, untuk bisa mengakses aplikasi AR yang didalamnya menjelaskan tentang deskripsi, keunggulan dan cara menggunakan produk.

Untuk di sektor produksi sendiri, di Indonesia masihlah terbilang sangat jarang. Salah satu contoh perusahaan yang berhasil memanfaatkannya di bidang produksi adalah Toyota. Bagaimana tidak, dalam pengukuran ketebalan saja, dari yang tadinya membutuhkan 2 orang dan menghabiskan waktu sepanjang hari, namun dengan AR, hanya membutuhkan satu orang saja dan hanya menghabiskan waktu 2 jam saja, luar biasa sekali bukan?

Manfaat lainnya yang bisa dirasakan adalah di bidang arsitektur, alih-alih harus menunggu hasil render untuk bisa mengetahui hasil design, dengan AR, cukup dengan mengenakan headset AR untuk bisa melihat hasil design bangunan secara realtime dan dari segala perspektif tanpa harus merendernya terlebih dahulu, efisiensi waktu pengerjaanpun bisa meningkat hingga berkali-kali lipat.

Jika dilihat dari benefitnya dalam jangka panjang, penggunaan AR di bidang produksi jelas dapat sangat menguntungkan bagi perusahaan.

2. Virtual Reality (VR)

virtual reality indonesia

VR pada dasarnya menggunakan konsep yang hampir sama dengan AR. Perbedaannya adalah, jika AR menambahkan objek virtual ke dunia nyata, maka VR menarik penggunanya ke dunia virtual.

Dan manfaatnya juga sebagai teknologi perkantoran hampir sama dengan AR, perbedaannya terletak pada pengalaman dan sensasi yang dirasakan oleh pengguna. Jika Augmented Reality dapat menarik engagement secara langsung pada pandangan pertama, Virtual Reality memerlukan penggunanya untuk mengenakan headset VR. Namun sensasi yang diberikan lebih dalam dan kuat, karena pengguna dapat merasakan sensasi virtual sepenuhnya, sejauh mata memandang, sehingga cocok sebagai brand activation dan sarana untuk pelatihan yang aman dan efisien.

Contoh penggunaan VR untuk brand activation adalah Flying Simulator Jet VR dari MLD.

Sementara contoh perusahaan yang berhasil memanfaatkan teknologi VR untuk pelatihan adalah Walmart. Di luar kebutuhan perkantoran sendiri, sebetulnya masih ada banyak contoh pemanfaatan VR sebagai media pelatihan, seperti pelatihan keselamatan kerja, pemadam kebakaran, pengendalian pesawat tempur dan banyak lagi.

3. Interactive Software

interactive floor

Tidak seperti AR dan VR yang memiliki manfaat yang besar sebagai teknologi perkantoran, fungsi Interactive Software lebih ke penggunaan dalam event dan branding. Walau tidak sekuat AR dalam menarik engagement, tetapi penerapannya di event-event sebagai sarana edukasi dan jasa branding masih layak untuk dipertimbangkan karena dalam pengembangan dan biaya yang dibutuhkan terbilang lebih ringan dibanding AR. Di dalam kantor sendiri, bisa di manfaatkan sebagai media branding dengan memasangnya di lobi kantor, untuk memberikan kesan “WAH” kepada tamu yang datang berkunjung. Sebagai alternatif, bisa ditambahkan Kiosk atau direktori interaktif sebagai media bagi pengunjung untuk menggali informasi tentang perusahaan.

Baca juga: Pelatihan Virtual Reality: Media Pelatihan Kekinian Untuk Perusahaan Kekinian

Interactive software terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Interactive Wall

2. Interactive Floor

3. Interactive Glass

4. Artificial Intelligence (AI)

kecerdasan buatan di kantor

Teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi, dan juga meningkatkan omset perusahaan.

Dengan menerapkan teknologi AI yang tepat, keuntungan yang dapat diraih oleh bisnis Anda antara lain:

5. Microchip, Teknologi Perkantoran Terbaru Dari Swedia

teknologi microchip di perkantoran

Di film-film fiksi ilmiah, sering kali kita melihat orang-orang yang ditanamkan microchip ke dalam tubuhnya. Di Swedia, teknologi ini menjadi nyata.

Alih-alih menggunakan ID card, karyawan di salah satu perusahaan besar di Swedia menggunakan microchip yang ditanamkan ke dalam tubuhnya untuk membuka pintu dan menggunakan mesin printer.

Tidak bisa di pungkiri, untuk saat ini perusahaan-perusahaan harus benar-benar melek akan teknologi jika tidak ingin tertinggal dan bisa mengungguli kompetitor. Terutama di masa depan nanti, ketika segalanya menjadi serba teknologi dan kebanyakan pekerjaan konvensional yang biasa kita lakukan saat ini akan dianggap kuno.

MonsterAR selalu bersemangat untuk membawa teknologi-teknologi canggih dan terbaru ke perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk perusahaan Anda. Kunjungi Contact Us untuk terhubung dengan kami, atau klik di sini untuk melihat company profile kami.

AR/VR Tingkatkan Produktifitas, Kecepatan Kerja dan Omzet Bisnis Anda
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

One Response

  1. Kita bisa banyak tahu akan info-berita yang sungguh-sungguh menarik disini. Lebih-lebih info seputar pengetahuan dan hal-hal yang menunjang berita penting agar orang-orang yang membaca tulisan ini bisa belajar banyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?