Pernahkah Anda mendengar istilah teknologi Augmented Reality (AR)? Dan apakah Anda pernah menggunakan teknologi ini dalam kehidupan? Sebenarnya teknologi ini sering kita jumpai kok khususnya di perangkat smartphone, seperti contohnya game Pokemon Go yang sempat populer. Augmented reality adalah teknologi yang menjadi dasar dari Pokemon Go, dan menjadi kunci penting yang membuatnya interaktif dan seru untuk dimainkan.
Fakta menarik bahwa banyak perusahaan raksasa tengah serius dalam pengembangan teknologi AR, termasuk di antaranya Microsoft, Sony, Apple, hingga Facebook berlomba-lomba untuk menjadi market leader di pasar teknologi AR/VR. Dalam artikel ini kita akan membahas tuntas tentang apa itu augmented reality, contoh penggunaannya, hingga manfaatnya bagi bisnis dan kehidupan kita.
Apa itu Augmented Reality?
Augmented Reality adalah teknologi hasil gabungan antara dunia nyata dengan konten digital yang dibuat oleh komputer secara real-time. Augmented Reality memungkinkan pengguna untuk melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan ke dunia nyata sehingga objek-objek tersebut seolah nyata dan benar-benar ada di sekitar kita. Singkatnya, AR menyisipkan informasi dari dunia maya dan menampilkannya ke dunia nyata dengan bantuan webcam komputer, kamera, hingga kacamata khusus seperti AR glasses.
Augmented reality adalah salah satu tren teknologi terbesar saat ini, dan akan menjadi semakin populer karena smartphone AR dan perangkat lain menjadi lebih mudah diakses di seluruh dunia. Faktanya, augmented reality sudah tersedia dan digunakan dalam berbagai cara termasuk sebagai filter instagram, dalam aplikasi yang membantu menemukan mobil Anda di tempat parkir yang ramai, dan di berbagai aplikasi belanja yang memungkinkan Anda mencoba pakaian secara online tanpa meninggalkan rumah.
Beberapa pengguna awal di sektor ritel telah mengembangkan teknologi yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman belanja konsumen. Dengan memasukkan augmented reality ke dalam aplikasi katalog, memungkinkan konsumen memvisualisasikan bagaimana produk tersebut akan terlihat di lingkungan nyata pengguna. Untuk furnitur, pembeli dapat mengarahkan kamera ke ruangan yang di inginkan dan produk akan muncul di latar depan.
Manfaat augmented reality dapat meluas ke sektor perawatan kesehatan, di mana AR dapat memainkan peran yang jauh lebih besar. Salah satu caranya adalah melalui aplikasi yang memungkinkan pengguna melihat gambar 3D yang sangat detail dari sistem tubuh ketika mereka mengarahkan perangkat seluler ke gambar target. Augmented reality sebagai teknologi pendidikan bisa menjadi alat pembelajaran yang powerful bagi para profesional medis selama pelatihan mereka.
Beberapa ahli telah lama berspekulasi bahwa perangkat wearable bisa menjadi terobosan untuk augmented reality. Sementara smartphone dan tablet menunjukkan sebagian kecil dari lanskap pengguna, perangkat wearable seperti kacamata pintar dapat memberikan hubungan yang lebih lengkap antara dunia nyata dan dunia virtual jika dikembangkan dengan optimal, dan itulah yang kini tengah serius dikembangkan oleh Apple.
Contoh Penerapan Augmented Reality
Selain game, ada banyak contoh augmented reality dalam kehidupan kita sehari-hari, berikut di antaranya:
- Sistem navigasi yang disempurnakan menggunakan augmented reality untuk menempatkan rute di atas tampilan jalan secara real-time.
- Dalam pertandingan sepak bola, penyiar memanfaatkan AR untuk menggambar garis di lapangan guna memberikan ilustrasi dan menganalisis permainan.
- Raksasa furnitur dan peralatan rumah tangga IKEA menawarkan aplikasi AR (disebut IKEA Place) yang memungkinkan Anda melihat bagaimana furnitur akan terlihat dan pas di ruangan Anda.
- Pilot pesawat tempur militer melihat proyeksi AR untuk ketinggian, kecepatan, dan data lainnya di pelindung helm mereka, yang berarti mereka tidak perlu memecah fokus dengan melihat ke bawah untuk melihatnya.
- Ahli bedah saraf terkadang menggunakan proyeksi AR dari otak 3D untuk membantu mereka dalam operasi.
- Di situs bersejarah seperti Pompeii di Italia, AR dapat memproyeksikan pemandangan peradaban kuno di atas reruntuhan saat ini dan menghidupkan masa lalu.
- Awak darat di bandara Singapura memakai kacamata AR untuk melihat informasi tentang kontainer kargo, sehingga mempercepat waktu pemuatan.
Apa Itu Extended Reality (XR)
Extended reality (XR) merupakan payung istilah yang mewakili Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Mixed Reality (MR) secara keseluruhan. Beberapa kebingungan masih sering terjadi termasuk antara AR dan MR. Terutama di tengah ledakan teknologi tahun 2020-an, perdebatan terus berlanjut tentang apa yang dicakup oleh masing-masing istilah. Dalam perspektif desain pengalaman pengguna (UX), berikut penjelasannya:
Baca juga: Virtual Tour Museum, Solusi Terbaik Bagi Museum di Saat Pandemi
- AR—Mendesain elemen digital agar muncul di tampilan dunia nyata, terkadang dengan interaktivitas terbatas di antara elemen tersebut, biasa di akses melalui smartphone. Contohnya termasuk ARKit Apple dan ARCore Android (developer kits), dan game Pokemon Go.
- VR—Merancang pengalaman imersif yang mengisolasi pengguna dari dunia nyata, biasanya melalui perangkat headset. Contohnya termasuk PSVR untuk bermain game, Oculus, dan Google Cardboard. Tempat dimana pengguna dapat menjelajahi apapun menggunakan smartphone yang dipasang di headset.
- MR—Mendesain untuk menggabungkan elemen AR dan VR sehingga objek digital dapat berinteraksi dengan dunia nyata. Oleh karena itu, perlu mendesain elemen yang dikaitkan dengan lingkungan nyata. Contohnya termasuk Magic Leap dan HoloLens, yang dapat digunakan pengguna misalnya untuk mempelajari lebih lanjut secara langsung cara memperbaiki sesuatu.
Augmented Reality vs. Virtual Reality
Augmented reality adalah tentang menggunakan lingkungan dunia nyata yang ada dan menempatkan informasi virtual di atasnya untuk meningkatkan pengalaman.
Sebaliknya, virtual reality membenamkan pengguna, memungkinkan mereka untuk memasuki lingkungan yang sama sekali berbeda, terutama lingkungan virtual yang dibuat dan dirender oleh komputer. Pengguna dapat tenggelam dalam adegan animasi atau lokasi sebenarnya yang telah difoto dan disematkan dalam aplikasi realitas virtual. Melalui visualisasi VR, pengguna bisa melihat ke arah manapun baik itu ke atas, bawah, atau arah mana pun, seolah sedang benar-benar berada di sana.
Jenis – jenis Augmented Reality
Augmented Reality memiliki berbagai jenis tergantung metode dan pengaplikasiannya. Simak uraian tentang beberapa jenis atau tipe metode AR di bawah ini:
Marker Based Tracking: Biasa di sebut image recognition karena jenis ini membutuhkan objek visual khusus dan kamera untuk memindai. Varian objek visual antara lain printed QR code dan marker augmented reality atau simbol khusus. Jenis ini juga merupakan metode yang paling sederhana, sehingga paling banyak digunakan.
Markerless Based Tracking: Jenis ini lebih sulit diimplementasikan karena marker tidak disiapkan sebelumnya, sementara algoritma yang berjalan di aplikasi AR harus rekognisi pola, warna dan fitur lainnya yang dapat ditampilkan pada frame kamera. Markerless tracking dibagi menjadi 3 jenis yaitu face tracking yang rekognisi wajah, 3D object tracking, dan motion tracking yang biasa digunakan dalam produksi film animasi.
Pelacakan GPS: Jenis marker ini bekerja dengan cara memanfaatkan fitur GPS, pengukur kecepatan, kompas digital hingga akselerometer yang tertanam dalam perangkat untuk menyediakan data berdasarkan lokasi pengguna. Aplikasi mengambil data dari GPS dan kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang diinginkan secara realtime. Pokemon Go menggunakan jenis ini, yang menjadikan permainan lebih seru dan interaktif.
Projection Based Tracking: Marker jenis ini bekerja dengan memproyeksikan cahaya ke permukaan di lingkungan nyata. Dalam beberapa kasus memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten, menjadikannya seperti hologram yang biasa kita lihat di film sci-fi.
Superimposition Based Tracking: AR jenis ini mampu menggantikan tampilan asli dengan augmented reality, baik keseluruhan maupun sebagian. Disinilah object recognition memainkan peranan penting.
Augmented Reality Adalah Tools Terbaik untuk Bisnis
Berikut adalah contoh penerapan Augmented Reality dalam bisnis yang menguntungkan:
1. Game
Dari sekian banyak game AR yang tersedia, Pokemon Go masih yang populer di kenal masyarakat dan menjadi contoh AR dalam industri game. Bahkan, masih banyak yang memainkannya sampai saat ini. Game ini memiliki keunikan tersendiri dengan konsepnya yang menggabungkan dunia nyata dengan karakter pokemon di dunia virtual. Didukung dengan GPS tracking, menjadikannya semakin realistis dan interaktif untuk dimainkan. Masih banyak game lainnya yang menggunakan AR yaitu Jurassic World, Harry Potter, Angry Bird, dan banyak lagi.
2. Social Media
Tanpa di sadari, kita sebenarnya telah banyak menggunakan teknologi AR di social media khususnya instagram. Tentu Anda tahu IG filter atau filter instagram bukan? IG filter merupakan contoh penerapan augmented reality di media social, dengan menggunakan teknologi AR yang disebut AR filter. Cara menggunakannyapun mudah, tinggal pilih AR filter dari banyak library yang tersedia. Bahkan, Anda juga bisa menggunakan filter yang digunakan orang lain yang muncul di IG story Anda hanya dengan beberapa sentuhan jari.
Tidak hanya untuk bersenang-senang, IG filter telah digunakan oleh berbagai brand kecil hingga besar untuk mempromosikan produknya. Contohnya adalah home credit dan nutricia yang pernah kami buat. Jika masih awam dalam pembuatan filter instagram, Anda bisa menggunakan jasa filter instagram untuk mencapai goals pemasaran Anda.
3. Perawatan Medis
Dalam perawatan medis, AR berperan sebagai penghubung antara dokter dan pasien, serta pelatihan dan pendidikan untuk perawatan pasien. AR dapat membantu dalam operasi di kehidupan nyata yang membutuhkan ketelitian, seperti pembedahan dan dokter gigi. AnatomyNow merupakan contoh aplikasi yang telah banyak berperan dalam pelatihan anatomi tubuh.
Baca juga: Teknik Pemasaran Produk Efektif Melalui Teknologi AR / VR
4. Broadcast
The Weather Channel merupakan contoh penerapan augmented reality dalam broadcasting. Jim Cantore selaku pembawa berita menyoroti bahaya dari berbagai bencana alam dengan menampilkannya melalui AR di layar kaca, sehingga menjadikannya lebih realistis dan menarik. Mengingat masyarakat saat ini kurang begitu tertarik menonton siaran berita, kehadiran AR dalam broadcasting bisa menjadi solusi dalam meningkatkan rating siaran.
5. Pabrik
Di pabrik, AR memiliki berbagai manfaat mulai dari membantu pekerja yang terlibat dalam prototipe R&D hingga menguji desain dalam pengaturan spasial yang realistis. Untuk pekerja di bidang perakitan, AR dapat membantu dalam pelatihan yang lebih aman, hingga membantu untuk bekerja lebih efisien. Misalnya, mereka dapat menggunakan perangkat lunak untuk memindai produk manufaktur dengan cepat dan menarik informasi / skema yang diperlukan atau mengirimkan data.
Dalam industri otomotif AR tidak hanya membantu dalam proses produksi mobil, tetapi juga membantu dalam penjualan, upgrade, dan menyediakan layanan tambahan seperti peningkatan software dan logistik. Selain pelatihan jarak jauh dan pembuatan prototipe, AR juga memudahkan dalam memamerkan model, tingkatkan pengalaman berkendara melalui panduan visual, dan memvisualisasikan data mengemudi seperti cuaca dan kondisi jalan.
6. Pendidikan
Materi dan pendekatan pengajaran konvensional dianggap kurang menarik oleh siswa kebanyakan. AR atau buku augmented reality dapat membantu sebagai media pendidikan lebih interaktif dan menarik. Dengan AR, materi pelajaran dapat di akses di mana saja tanpa membutuhkan buku pelajaran. Siswa hanya perlu menggunakan smartphonenya untuk bisa mengakses semua materi pelajaran yang disajikan melalui visualisasi 3D yang interaktif dan menarik. AR juga dapat menggantikan laboratorium fisik sehingga menjadikannya lebih hemat biaya.
Sejarah Singkat Augmented Reality
Teknologi Augmented Reality (AR) sudah ada sejak tahun 60-an. Sejarah augmented reality ditemukan pada tahun 1968, dengan pengembangan sistem tampilan pertama yang dipasang di kepala oleh Ivan Sutherland. Namun, istilah ‘augmented reality’ baru muncul di tahun 1990, dicetuskan oleh peneliti Boeing Tim Caudell.
Teknologi ini telah berkembang pesat dengan daftar kasus penggunaan AR yang terus bertambah. Dari simulasi NASA hingga pengalaman pemasaran yang imersif, augmented reality membuat tugas lebih mudah, dan pastinya lebih menyenangkan. Selama 50 tahun terakhir, teknologi imersif ini telah mengubah cara kita mengonsumsi konten di dunia nyata.
Berikut adalah rangkaian perjalanan panjang augmented reality sejak awal kemunculannya di tahun 60an, hingga menjadi teknologi multi fungsi dan kaya akan manfaat seperti yang kita kenal saat ini.
1968: Ivan Sutherland, seorang profesor dan ilmuwan komputer Harvard, menciptakan tampilan pertama yang dipasang di kepala yang disebut ‘The Sword of Damocles’.
Pengguna melihat grafik yang dihasilkan komputer yang meningkatkan persepsi sensorik mereka tentang dunia.
1974: Myron Kruger, seorang peneliti komputer dan seniman, membangun sebuah laboratorium di Universitas Connecticut yang disebut ‘Videoplace’ yang sepenuhnya didedikasikan untuk realitas buatan.
Di dalam dinding ini, teknologi proyeksi dan kamera digunakan untuk memancarkan siluet di layar yang mengelilingi pengguna untuk pengalaman interaktif.
Mulai tahun 90-an, terjadi transisi sejarah augmented reality, teknologi ini mulai di terapkan di berbagai bisnis dan industri.
1990: Tom Caudell, seorang peneliti Boeing, menciptakan istilah ‘augmented reality’.
1992: Louis Rosenburg, seorang peneliti di Lab Penelitian Armstrong USAF, menciptakan ‘Virtual Fixtures’, yang merupakan salah satu sistem augmented reality pertama yang sepenuhnya berfungsi.
Sistem ini memungkinkan personel militer untuk mengontrol dan memandu mesin secara virtual untuk melakukan tugas-tugas seperti melatih pilot Angkatan Udara AS.
1994: Julie Martin, seorang penulis dan produser, membawa augmented reality ke industri hiburan untuk pertama kalinya dengan produksi teater berjudul “Dancing in Cyberspace”.
Pertunjukan tersebut menampilkan akrobat dengan menari di samping objek virtual yang diproyeksikan di atas panggung fisik.
1998: Sportsvision menyiarkan pertandingan NFL langsung pertama dengan virtual 1st & Ten graphic system – alias penanda halaman kuning. Teknologi ini menampilkan garis kuning yang dihamparkan di atas tayangan sehingga penonton dapat dengan cepat melihat ke mana tim baru saja maju untuk mendapatkan pukulan pertama.
Sistem ini masih digunakan sampai sekarang, dan tentunya lebih maju daripada di akhir tahun 90-an. Penonton telah terbiasa dengan penanda garis kuning dan grafik tambahan lainnya – kebanyakan bahkan tidak tahu bahwa ini adalah bentuk teknologi AR.
1999: NASA menciptakan sistem penglihatan sintetis hybrid dari pesawat ruang angkasa X-38 mereka. Sistem memanfaatkan teknologi AR untuk membantu menyediakan navigasi yang lebih baik selama uji coba penerbangan.
Komponen augmented reality menampilkan data peta tepat di layar pilot.
Baca juga: Virtual Tour 360 dan Segudang Manfaatnya bagi Bisnis Anda
Selanjutnya, kita beralih ke sejarah augmented reality di tahun 2000-an hingga saat ini.
2000: Hirokazu Kato mengembangkan open-source software library yang disebut ARToolKit. Paket ini membantu pengembang lain membangun program perangkat lunak augmented reality. Library ini menggunakan pelacakan video untuk melapisi grafik virtual di atas dunia nyata.
2003: Sportvision meningkatkan 1st & Ten graphic untuk menyertakan fitur pada sistem Skycam baru – memberikan penonton tampilan lapangan dari atas dengan grafik di atasnya.
2009: Majalah Esquire menggunakan augmented reality di media cetak untuk pertama kalinya dalam upaya membuat halaman menjadi hidup.
Ketika pembaca memindai sampul, majalah augmented reality ini menampilkan Robert Downey Jr. berbicara kepada pembaca.
2013: Volkswagen memulai debut aplikasi MARTA (Bantuan Teknis Augmented Reality Seluler) yang terutama memberikan petunjuk perbaikan langkah demi langkah kepada teknisi dalam manual servis.
Adaptasi teknologi AR ini merupakan terobosan, karena dapat dan akan diterapkan ke banyak industri berbeda untuk menyelaraskan dan merampingkan proses.
2014: Google meluncurkan perangkat Google Glass, sepasang kacamata augmented reality yang dapat dipakai pengguna untuk pengalaman yang imersif.
Pengguna mengenakan teknologi AR dan berkomunikasi dengan Internet melalui perintah pemrosesan bahasa alami. Dengan perangkat ini, pengguna dapat mengakses berbagai aplikasi seperti Google Maps, Google+, Gmail, dan lainnya.
2016: Microsoft mulai memasarkan HoloLens, teknologi AR yang dapat dikenakan versinya sendiri, dengan teknologi lebih maju daripada Google Glass namun dengan harga yang lebih mahal. Ini jelas bukan jenis aksesori sehari-hari.
Headset ini berjalan pada Windows 10 dan pada dasarnya merupakan komputer yang dapat dikenakan. Ini juga memungkinkan pengguna untuk memindai lingkungan mereka dan menciptakan pengalaman AR mereka sendiri.
2017: IKEA merilis aplikasi augmented reality bernama IKEA Place yang merevolusi industri ritel hingga saat ini.
Aplikasi ini memungkinkan pelanggan untuk melihat pratinjau opsi dekorasi rumah mereka secara virtual di rumah mereka sebelum benar-benar melakukan pembelian.
Augmented Reality di Masa Kini
Ketika kita menjadi semakin tergantung pada perangkat seluler, adopsi teknologi AR akan mulai meningkat. Kemajuan perangkat lunak AR akan semakin maju dan digunakan karena sebagian besar konsumen memiliki smartphone dan sudah membawanya ke mana-mana, menjadikannya media yang nyaman untuk membawa AR ke hampir setiap konsumen.
Sebenarnya, augmented reality sudah digunakan oleh konsumen sehari-hari, hanya saja mereka tidak menyadarinya. Seperti contohnya filter instagram sebenarnya bisa tercipta berkat didukung teknologi AR.
Itulah sejarah teknologi augmented reality dan perkembangannya dari awal kemunculannya di tahun 60-an hingga kini. Semoga bermanfaat, dan nantikan info menarik lainnya seputar teknologi imersif terkini dari MonsterAR.
Kesimpulan
Itulah penjelasan tentang apa itu augmented reality secara singkat dan lengkap. Mulai dari definisi, sejarah, jenis-jenisnya, contoh penerapannya, hingga manfaatnya bagi bisnis dan kehidupan kita. Apabila kita lebih peka terhadap peluang, augmented reality adalah tools potensial yang dapat mendongkrak bisnis Anda dan sayang untuk di lewatkan. Dapat digunakan di berbagai industri tanpa batas, termasuk dengan bisnis Anda? Tertarik menggunakan AR untuk dongkrak bisnis Anda? Klik tombol di bawah ini untuk konsultasi dan solusi selengkapnya.
Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR dan VR
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami