Bagaimana jadinya jika game dan virtual reality bersatu? Sudah pasti seru dan efektif dalam menggaet minat calon konsumen. Virtual reality game Jakarta dapat menjadi alternatif strategi pemasaran untuk melipatgandakan upaya branding perusahaan Anda.

Memanfaatkan virtual reality game Jakarta agar sesuai target bisnis ternyata tidak bisa sembarangan. Sebagai pebisnis, tentunya Anda harus melakukan riset dari segi target konsumen, tipe bisnis, hingga tipe pemasaran terbaiknya.

Sedangkan dari segi teknologi virtual reality sendiri, Anda perlu memahami hal penting, seperti contoh bisnisnya, biaya pembuatan, hingga jenis game itu sendiri. Selengkapnya kami bahas di bawah ini.

Tipe dan level kerumitan game

Pada bagian pertama, kami akan membahas terlebih dahulu mengenai game secara umum. Sebelum mulai bekerja, vendor pembuatan game akan banyak berdiskusi mengenai aspek dan persyaratan game yang dituangkan ke dalam Game Design Document atau GDD. Selain itu, pembahasan mencakup dokumentasi teknis dan seluruh aset game. Ada pun jenis game sendiri, yakni:

1. Game kecil

Game kecil tidak terlalu rumit dibuat. Di dalamnya tidak mengandung fitur penerimaan pembayaran dari pengguna, hanya terdapat kontrol dasar dan grafik 2D. Karena tergolong sederhana, pengembang hanya membutuhkan waktu beberapa minggu bahkan beberapa hari saja untuk tipe game tertentu.

Biaya pembuatan game tergantung pada tingkat kerumitannya. Jika game terhitung sederhana maka biaya yang harus dikeluarkan bisa rendah. Tetapi, biaya dapat menjadi lebih besar jika Anda ingin menambahkan level atau antarmuka 3D.

2. Game sedang

Tingkat kerumitan dalam game ini lebih sulit dari yang pertama. Faktor lain yang bisa ditambahkan adalah cerita game yang lebih rumit, user interface atau UI yang lebih “ramah” ke pengguna, dan sebagainya. Biaya pun akan lebih tinggi tetapi masih relatif terjangkau.

3. Game besar

Paling rumit dari segi cerita, game besar menawarkan alur cerita yang seru bagi pemainnya. Umumnya, game ini gratis dan mempunyai sistem monetisasi yang terencana dengan baik. Biayanya sudah pasti lebih besar dari game ringan dan sedang tetapi akan mendatangkan keuntungan yang sepadan dari biaya yang dikeluarkan.

Elemen yang mempengaruhi biaya pembuatan game

Selain tingkat kerumitan di atas, anggaran pembuatan sebuah game tergantung pada faktor lainnya, yakni di bawah ini:

1. Proses pra produksi

Di atas telah disinggung tentang GDD yang pada intinya merujuk pada pengumpulan persyaratan game dan aset game. Tahapan pra produksi sangat menentukan kesuksesan pembuatan game nantinya. Biaya pada fase ini dihitung per jam.

2. Satu atau banyak pemain (Single atau multiplayer)

Anggaran untuk membuat multiplayer game lebih mahal sebab mengandung syarat tambahan, seperti interaksi antar pemain. Selain itu, game ini membutuhkan koneksi Internet yang lebih kuat.

3. Game engine

Jika memilih antara Unity atau Unreal Engine, Anda tidak akan perlu menambahkan biaya. Akan tetapi, jika persyaratan dari Anda terlalu rumit maka anggaran pembuatan dapat bertambah.

4. Pemasaran game

Selain memikirkan produksi game, pemasarannya tidak kalah penting. Jika kurang dikenal, untuk apa susah payah membangun game, bukan? Saat ini, terdapat dua marketplace untuk menaruh game, yakni di pasar iOS dan Android.

Hingga kuartal pertama 2021, AppStore menampung 316.802 aplikasi game seluler. Sedangkan di Google Play Store, aplikasi game seluler mencapai 477.877. Dengan  banyaknya game tersebut, perlu dipikirkan strategi pemasaran game agar menjadi yang paling dipilih oleh calon pengguna menurut minat tertentu.

5. Pengembangan sesuai kebutuhan

Biaya pembuatan game juga tergantung pada penyesuaiannya dengan kebutuhan calon klien atau custom development. Membuat game jenis ini berarti membutuhkan kreativitas dan aspek teknis yang kemungkinan berbeda dari yang ada pada umumnya. Sehingga, tidak mengherankan biaya akan lebih mahal.

Lima ide pemakaian virtual reality game Jakarta untuk branding

Menggabungkan game dengan teknologi virtual reality membuka peluang branding bagi bisnis Anda. Terdapat setidaknya lima ide branding, sebagaimana diperinci di bawah ini:

1. Kampanye pemasaran offline

Hingga saat ini, membuka gerai atau stand mini saat pameran masih diminati banyak brand dalam memeriahkan acara tertentu. Interaksi yang langsung ini terbukti efektif membangkitkan rasa keingintahuan pengunjung pameran.

Bayangkan jika dalam gerai tersebut Anda menyertakan virtual reality game Jakarta dimana pengunjung dapat bermain game. Tentunya bukan sekadar game melainkan game dengan konten yang sesuai brand Anda. Sehingga, cara ini akan mendongkrak citra positif brand ke pengunjung pameran.

Terkait tipe branding ini, MonsterAR pernah membuat VR Flying Simulator Jet untuk Djarum MLD saat ikut serta dalam GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Pengunjung gerai Djarum terlihat sangat menikmati pengalaman terbang super canggih memakai VR ini. Mereka mencicipi pengalaman yang berbeda tanpa perlu meninggalkan tanah.

2. Branding melalui kafe

Buatlah kafe tematik virtual reality game Jakarta yang pastinya akan berbeda dari kebanyakan kafe di Indonesia. Kafe ini nantinya menawarkan pengalaman menjelajah dunia virtual reality dengan tambahan game. Sewakan headset dan pilihan konten dengan harga tertentu. Jangan lupakan soal tawaran makanan dan minuman yang harus tidak kalah nikmatnya.

Baca juga: Fungsi Virtual Reality, Keunggulan, Contoh, dan Cara Kerjanya

3. Tur virtual

Brand bisnis Anda akan terangkat dengan mengadopsi dan terus melakukan tur virtual. Berangkat dari dampak pandemi COVID-19, tur virtual ternyata menambah citra positif di depan calon konsumen. Mereka dapat mengetahui produk, unit apartemen, hingga bereksperimen dengan perabotan secara virtual saja. Untuk sektor properti, misalnya, pengguna sanggup mengetahui bahan bangunan per ruangan melalui tur virtual ini. Bahkan, tur virtual dapat digunakan untuk simulasi militer dan pendidikan untuk menghemat anggaran pelatihan dan meminimalisir kecelakaan saat pelatihan.

4. Branding melalui museum

Virtual reality game Jakarta sangat efektif melakukan branding ulang terhadap museum melalui digitalisasi museum. Selama ini, museum identik dengan citra kuno. Dengan adanya virtual reality game, pengunjung, khususnya anak muda, akan lebih tertarik. Selain informasi mengenai koleksi museum, virtual reality game akan mengajak mereka seru-seruan mengikuti game tentang museum yang dikunjungi secara virtual. Agar lebih optimal, sediakan hadiah usai mereka merampungkan game.

5. Branding melalui acara pemerintah

Virtual reality game Jakarta secara drastis mengubah kesan kaku acara pemerintah menjadi lebih menyenangkan dan santai. Pengunjung acara dapat berpartisipasi ke dalam game tersebut sehingga perusahaan Anda akan memperoleh citra yang inovatif dan imersif.

Inilah yang pernah dilakukan oleh MonsterAR dalam keikutsertaannya dalam pameran Indogreen Environment and Forestry Expo 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, mulai dari 1 hingga 3 Juli 2022. MonsterAR, perusahaan Teknologi Informasi (IT) di bawah naungan Monster Group menghadirkan teknologi VR Gaming dalam acara tersebut.

VR Gaming adalah teknologi yang memakai simulasi imersif 3D yang muncul secara nyata dan langsung sehingga penggunanya bisa memainkan game di dunia virtual dengan memasang headset VR.

Manfaat game ini sangat banyak, mulai dari membakar kalori, mengurangi kecemasan, dan mengurangi stres. Untuk di pameran tersebut, game ini membantu pengunjung melepas penat usai menghadiri pameran di sini.

Pengunjung antusias mengikuti game yang disediakan walau sebenarnya tema bisnis kami tidak bersinggungan secara langsung dengan acara ini. Akan tetapi, pengunjung tetap senang sebab membawa pengalaman baru yang berbeda.

Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR dan VR

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?