Semakin banyak sektor yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality. Penerapan Augmented Reality dalam bidang kesehatan sudah bukan lagi suatu hal baru. Banyak rumah sakit nasional yang menggunakannya untuk meningkatkan layanan kesehatan.

Contoh yang terlihat adalah adanya piranti yang dipasang di kepala memakai teknologi AR. Adanya alat bantu ini membantu dokter bedah dalam mengulas organ vital pasien dalam prosedur medis tanpa harus berpindah-pindah alat. Cara ini membuat ahli bedah lebih kecil kemungkinan salah menafsirkan data.

Tampilan yang dipasang di kepala, wearable, dan aplikasi mobile mendorong interaksi antara dunia fisik dan obyek virtual guna meningkatkan mutu layanan dan pengalaman pasien. Teknologi AR menawarkan peluang berharga untuk staf medis profesional, penyedia layanan kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Teknologi AR sendiri semakin populer. Menurut ResearchAndMarkets, pasar global AR akan menghasilkan US$152 miliar pada 2030 dengan tingkat pertumbuhan per tahun atau CAGR pada 36%. Sedangkan untuk pasar sektor kesehatan sendiri secara global diprediksi mencatatkan CAGR 26% selama periode perkiraan, antara 2022 dan 2027.

7 Penerapan Augmented Reality dalam Bidang Kesehatan

Berikut contoh Augmented Reality yang mentransformasi sektor kesehatan sebagaimana kami lansir dari fingent.com:

1. Pelatihan Medis Interaktif dan Imersif

Menurut Asosiasi Kampus Medis Amerika atau AAMC, Amerika Serikat dapat  mengalami kekurangan 124 ribu dokter pada 2034. Kekurangan ini akan mencakup pada sektor layanan utama dan layanan khusus. Pelatihan atau simulator virtual dengan teknologi AR memberikan informasi yang mendalam mengenai kondisi dan fungsi badan sehingga memungkinkan praktisi medis dalam mendiskusikan kasus medis kritis dalam satu periode tertentu.

2. Pelatihan Dokter tentang Terapi Baru

Perusahaan yang bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan hayati dapat memakai AR untuk mendidik penyedia layanan kesehatan mengenai terapi terbaru dan obat-obatan yang meningkatkan hasil perawatan.

Perusahaan dapat membuat ilustrasi menarik yang menggambarkan dampak suatu penyakit atau suatu virus terhadap badan manusia pada beberapa tahap yang berbeda sekaligus secara virtual menjabarkan bagaimana situas tersebut dapat dikendalikan melalui prosedur perawatan, terapi, dan obat-obatan yang baru.

Penerapan teknologi AR meningkatkan kolaborasi antara komunitas farmasi dengan dokter. Informasi yang dikumpulkan oleh dokter memakai alat visualisasi berdasarkan AR memungkinkan tim riset dan pengembangan kesehatan untuk membebaskan studi data genetik terkait mikroba tertentu. Hal ini mempercepat penemuan obat yang bisa secara efektif melawan mikroba tersebut.

3. Memvirtualkan Operasi

Ahli bedah bisa mengoptimalkan teknologi AR untuk membuat model digital operasi kompleks yang mencakup banyak sub langkah dan simpangan penting dengan analisa dan perencanaan penuh kehati-hatian. Model digital atas keseluruhan proses operasi memperinci setiap tahapan operasi sehingga memungkinkan ahli bedah dalam mengoptimalkan rangkaian operasinya menurut analisa yang mendalam. Walhasil, ahli bedah akan lebih siap dalam menangani segala kemungkinan dan mempunyai langkah tindakan antisipasi bahkan sebelum memasuki ruangan operasi.

Baca juga: Buku Augmented Reality, Tingkatkan Minat Baca Anak Generasi Z

4. Deteksi gejala secara akurat

Beberapa pasien sulit menjelaskan ke dokter kondisi kesehatan mereka saat ini. Ada yang melebih-lebihkan gejala yang mereka alami sedangkan yang lain kurang banyak memberikan informasi mengenai badan mereka. Hal ini bisa membuahkan diagnosa yang salah dan terapi kurang tepat. AR dapat mengatasi hal ini dengan menawarkan ke pasien cara sederhana untuk mengecek gejala dan status kesehatan terbaru secara mandiri. Dokter juga bisa menganalisa laporan kesehatan yang diproyeksikan oleh AR serta menyarankan pengobatan dan terapi peningkatan gaya hidup agar pasien tetap sehat.

5. Perawatan mandiri pasien

Pemanfaatan Augmented Reality dalam bidang kesehatan dapat ditemukan dalam diri pasien sendiri. Dengan adanya teknologi AR, pasien bisa menjadi proaktif dalam merawat diri sendiri. Fisioterapi dan rehabilitasi fisik merupakan dua area perawatan mandiri dimana AR dapat sangat membantu. Dengan menonton demonstrasi berdasarkan AR tentang gerakan dan tindakan badan mereka, pasien dapat memperbaiki pergerakan mereka agar kembali bugar. Pasien juga bisa memfokuskan kamera ponsel cerdas mereka ke pemandangan kota guna menemukan informasi rumah sakit terdekat dan memperoleh petunjuk ke sana.

Perusahaan Augmented Reality di balik aplikasi Know My Heart dan Know My Beat dapat menjadi referensi untuk layanan jenis ini. Dengan aplikasi Know My Heart, pasien dapat mengecek detak jantung sendiri dan mendeteksi jika ada Fibrilasi Atrium. Sedangkan dengan aplikasi Know My Beat, pasien yang telah terdiagnosa Fibrilasi Atrium bisa menjadi lebih waspada dengan kondisi badan mereka dan segera mencari bantuan kesehatan saat dibutuhkan.

6. Visualisasi pembuluh darah

Manfaat Augmented Reality dalam bidang kesehatan bisa dilihat pada saat menyuntik ke dalam pembuluh darah atau mengumpulkan sampel darah. Dua hal ini memberikan pengalaman yang cukup menyakitkan dan kurang mengenakkan bagi sebagian pasien, terutama saat percobaan pertama gagal. Berkat teknologi pemindai genggam AR dan pencitraan mendekati infrared, seorang perawat lebih mudah dalam melihat pembuluh darah untuk mengambil darah atau menyuntik. Pemindai ini mendeteksi pembuluh darah di sekitar kulit untuk mencegah kegagalan dalam menyuntik pada pasien serta meningkatkan rasio keberhasilan dalam menyuntik.

7. Pencitraan medis

Adanya AR dalam ruangan operasi memperbesar manfaat algoritma rumit untuk mengubah pencitraan pemindaian Computed Tomography atau CT menjadi struktur peta 3D yang padat. Menurut persyaratan prosedur medis, peta 3D ini bisa ditunjukkan pada layar terdekat, melalui handset, atau diproyeksikan ke pasien. Sehingga, teknologi AR memberikan ahli bedah bidang operasi lebih jelas agar bisa membuat sketsa rencana operasi yang terperinci terlebih dahulu dari praktek bedah itu sendiri.

Serupa dengan hal tersebut, struktur arteri dan tumor dapat ditambahkan ke atas bidang operasi untuk memberikan visual yang lebih akurat secara real-time mengenai jaringan bawah kulit, gerakan organ, dan perubahan bentuk.

Itulah pemanfaatan Augmented Reality dalam bidang kesehatan saat ini dan tentunya akan lebih berkembang di masa depan. Jika saat ini institusi Anda membutuhkan mitra penyedia jasa AR, silahkan berkonsultasi dengan kami, MonsterAR. Kami sudah berpengalaman dalam membuat teknologi AR untuk berbagai jenis klien untuk kebutuhan bisnis yang beraneka ragam. Selain kompetensi secara teknis, tim kami selalu berinovasi untuk menyediakan solusi kreatif sehingga fungsi AR lebih tepat sasaran dan mudah dipahami oleh target audiens.

AR/VR menjadikan pelatihan lebih hemat biaya, efisien, dan tanpa risiko cidera

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?