Aplikasi anatomi tubuh manusia menawarkan solusi lebih efektif dari kursus anatomi manusia pada umumnya berkutat di ruang kelas. Sistem tradisional ini secara garis besar banyak diisi dengan presentasi statis, buku teks yang padat dan pemeriksaan model 3D dengan ruang gerak terbatas.

Ada pun metode pengajaran tradisional anatomi manusia terkadang dibantu dengan laboratorium mayat dan pembedahan. Kini, bayangkan ruangan kelas untuk belajar anatomi menjadi hidup. Tidak ada batasan antara murid dengan badan manusia yang dipelajari. Konten pembelajaran dan sistem yang terhubung dengannya dapat berubah menjadi lingkungan pembelajaran yang seperti aslinya.

Manfaat AR/VR untuk studi anatomi tubuh

Menggunakan teknologi pendidikan terbaru, seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memberikan guru lingkungan imersif dan interaktif bagi murid mereka. Walhasil, siswa dapat secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kesiapan karir mereka berkat kecekatan dalam menangani pasien yang sakit.

1. Sampel mayat tanpa batas

Mayat berperan penting dalam mempelajari anatomi manusia tetapi ketersediaannya terbatas dan bisa sulit diperoleh, disimpan, dan dibuang secara tepat. Dengan AR dan VR, model berbagai mayat tersedia tanpa batas.

2. Sistem kehidupan bisa diperiksa

Satu batasan bekerja dengan mayat adalah murid tidak bisa menyaksikan fungsi sistem kehidupannya. Dengan AR dan VR, lapisan dan sistem bisa dijelajahi baik secara individual atau secara keseluruhan. Murid dapat merotasi obyek, mempelajari informasi tambahan mengenai sistem badan tertentu, menunjukkan bagian yang berinteraksi satu sama lain dan masih banyak lagi.

3. Mentolerir kesalahan

Dalam pembelajaran tradisional, kesalahan yang dibuat dengan pisau bedah tidak bisa dikembalikan ke semula. Tetapi dalam laboratorium virtual, jika seorang murid membuat irisan yang salah, mereka bisa kembali dan mulai lagi. Bekerja dengan model virtual merupakan cara luar biasa bisa berpraktek sebelum mengerjakannya langsung pada mayat aslinya.

4. Hasil pendidikan yang lebih bermutu

Aplikasi anatomi tubuh manusia membantu murid belajar lebih baik dalam laboratorium simulasi. Ini diketahui dari sebuah studi yang diterbitkan oleh jurnal NATURE BIOLOGY Volume 3 Nomor 7 pada Juli 2014. Dari studi tersebut didapatkan hasil bahwa murid mengalami kenaikan 76% dalam hal hasil belajar mereka saat memakai laboratorium simulasi. Angka tersebut naik menjadi 101 persen saat metode tradisional yang dipakai dipadukan dengan teknologi digital.

Bagaimana AR meningkatkan pembelajaran murid

Aplikasi anatomi tubuh manusia dengan teknologi AR mengandung elemen yang sama dengan teknologi lainnya yang sudah berhasil dipakai oleh instruktur. Elemen tersebut mencakup aplikasi 3D, game multimedia, bahkan presentasi dan animasi PowerPoint.

Aplikasi anatomi tubuh manusia membantu proses pembelajaran sebab menawarkan hal berikut ini:

Proyek Campus of the Future milik Educause telah menerbitkan laporan Tahun ke-2 pada Oktober 2019. Secara keseluruhan, mereka menemukan fakta bahwa XR (teknologi AR, VR, dan Mixed Reality) paling efektif di ruangan kelas saat:

Baca juga: 10 Perusahaan Ritel ini Untung Besar Berkat AR/VR

Terkait tercapainya tujuan pembelajaran, laporan tersebut turut menggarisbawahi pentingnya “kemudahan penggunaan, ketepatan waktu dan maksud eksperimen.” Secara keseluruhan, AR mempunyai potensi menggunakan sifat-sifat tersebut untuk meningkatkan keterlibatan murid dan memotivasi pembelajaran secara mandiri.

Apa bukti AR meningkatkan pembelajaran murid?

Studi anatomi yang berfokus pada AR pernah dilakukan pada 2015 di Ludwig-Maximilians Universität di Munich, Jerman. Studi ini memasangkan kegiatan pembelajaran AR dengan laboratorium mayat tradisional. Teknologi AR membantu murid melihat gambar diagnosa dalam AR. Dari 850 siswa kedokteran yang ambil bagian, lebih dari 80% melaporkan bahwa AR meningkatkan motivasi belajar mereka sedangkan 93% mengatakan mereka menjadi lebih memahami tentang anatomi spasial.

Pada tahun yang sama telah dilakukan studi serupa tetapi dalam skala lebih kecil. Belasan murid kedokteran dari tiga universitas dibagi ke dalam dua kelompok. Keduanya mendapatkan presentasi anatomi kerangka. Satu kelompok mempelajarinya dengan metode tradisional sedangkan yang satunya memakai model kerangka AR.  Tes pun diberikan ke kedua grup tersebut. Hasilnya, kelompok kedua menunjukkan hasil yang hampir dua kali lipat lebih baik dari yang pertama.

Tulisan pada International Journal of Computer Application pada 2012 menyebut bagaimana murid ilmu komputer pada Institusi Teknologi Informasi Jaypee membuat sistem AR untuk mengajarkan murid SMA molekul kimia. Tujuan awalnya membuat peralatan belajar AR yang menggantikan representasi 2D dalam model molekul yang ada di buku dan PowerPoint menjadi model 3D dalam AR. Tujuan kedua adalah menggantikan bagaimana struktur molekul diajarkan. Daripada meminta murid membaca deskripsi atau mendengarkan kuliah, murid pun dialihkan ke model 3D dalam AR lalu berkolaborasi dengan murid lainnya. Tulisan ini menyimpulkan bahwa murid mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang struktur molekul, meningkatkan intuisi spasial mereka, dan lebih memahami tanda visual.

Dari studi tersebut bisa diperoleh kesimpulan bahwa AR berhasil memotivasi dan meningkatkan kemampuan murid dalam mempelajari hubungan spasial yang penting dalam mempelajari anatomi tubuh.

Masa depan aplikasi anatomi tubuh manusia

Dari contoh hasil studi di atas, aplikasi anatomi tubuh manusia mendapatkan minat yang besar dari murid. Tidak hanya pemahaman teknis, AR dapat menambah kreativitas dan inovasi murid dalam belajar. Dalam sebuah hasil studi pada 2020, 90 murid pasca sarjana dari sebuah universitas di Australia ikut serta dalam studi paska penerapan AR/VR. mayoritas dari responden tersebut telah mengatakan mereka lebih ingin terlihat dalam  studi dimana mereka menambahkan bagaimana AR menghubungkan ketertarikan mereka pada topik yang dibahas saat itu. Bahkan, mereka menikmati cara belajar ini. Tidak hanya seru, mereka menambahkan bahwa mereka mendapati adanya pengalaman sensor yang unik dari interaksi antara dunia nyata dan dunia digital.

Tidak hanya di luar negeri, penggunaan AR sebagai salah satu aplikasi anatomi tubuh manusia akan marak ke depannya. Sekitar 1,07 miliar orang saat ini memakai aplikasi AR mobile, jumlah yang diprediksi tumbuh hingga 6,6 miliar dalam dua tahun mendatang atau 2026. Instruktur telah memakai alat pembelajaran AR selama lebih dari satu dekade dan keunggulannya mulai terlihat untuk sektor pendidikan.

Dilihat dari sejarahnya, AR membutuhkan komputer, alat bantu mata, dan perangkat lunak khusus untuk menciptakan pengalaman AR ke murid. Tetapi, popularitas smartphone dan piranti mobile lainnya membuat AR siap dinikmati melalui jari tangan.

Membuat aplikasi anatomi tubuh manusia bersama MonsterAR

Selama ini kami memang lebih sering mengerjakan proyek AR, VR, dan XR untuk hiburan dan komersial. Tetapi, pembuatan anatomi tubuh tetap masuk ke dalam ranah pengerjaan kami. Didukung oleh ahli 3D dan engineer yang andal, pembuatan anatomi tubuh manusia akan sangat memperhatikan rincian untuk bahan laboratorium virtual untuk memudahkan murid bidang kedokteran dan keperawatan belajar anatomi tubuh. Apabila institusi Anda saat ini sedang mempertimbangkan membuat aplikasi anatomi tubuh, silahkan menghubungi kami untuk pengerjaan teknisnya.

Penerapan AR dan VR di sekolah tingkatkan kualitas pendidikan dan minat belajar anak
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?