Sebagai seorang pemasar, bagaimana Anda bisa menonjol dari pesaing pada bidang yang sama? Bagaimana cara agar Anda bisa meninggalkan jejak pada industri tersebut? Jawabannya sekaligus kunci sukses pemasaran terkait erat dengan inovasi.

Artikel ini secara khusus akan membahas mengenai teknologi Augmented Reality (AR), salah satu bentuk teknologi imersif yang saat ini semakin luas pemanfaatannya. Paragraf di bawah akan menjelaskan mengapa AR menjadi kunci sukses pemasaran. Bagaimana ia bisa membentuk kembali keseluruhan bidang pemasaran menjadi pokok bahasan yang tidak kalah pentingnya di sini.

Pengertian Augmented Reality

Memahami secara mendalam pengertian Augmented Reality menjadi hal wajib sebelum membahas secara spesifik pemanfaatannya untuk sektor pemasaran. Augmented Reality sendiri adalah sebuah tipe teknologi yang menempatkan komponen digital ke dunia nyata.

Anda bisa menggunakan layar untuk meningkatkan pemahaman atas dunia di sekitar Anda. Salah satu contoh AR yang paling terkenal sekaligus paling awal adalah aplikasi mobile bernama Pokémon GO. Aplikasi ini membantu penggunanya dalam melihat dunia nyata pada layar ponsel mereka memakai kamera gawai tersebut. Inovasi terbaru dalam aplikasi ini adalah pengguna dapat melihat dan berinteraksi dengan Pokémon melalui lensa yang sama. Pada akhirnya, cara ini membuat pemain dapat “menangkap” Pokémon dimana saja di seluruh dunia.

Contoh di atas memang sudah spesifik. Pada dasarnya, apapun bidang penerapannya, konsep yang diusung oleh AR tetaplah sama. Apakah Anda memakai layar ponsel, kacamata pintar atau jenis lainnya, AR mengkombinasikan aset virtual dengan pajangan dunia nyata.

Masih banyak yang menganggap AR sama dengan Virtual Reality (VR). walau sama-sama teknologi imersif, VR berbeda dengan AR. AR meningkatkan pengalaman melihat dunia nyata melalui gawai tertentu. Hal ini berbeda dengan VR yang membuka pintu untuk memasuki lingkungan digital yang sama sekali berbeda dari kenyataan, misalnya Metaverse via headset.

Cara memanfaatkan teknologi AR dalam pemasaran

Lalu, bagaimana Anda bisa mengoptimalkan teknologi semenarik AR agar upaya pemasaran benar-benar efektif? Berikut contohnya:

1. Kode QR

Besar kemungkinan Anda sebenarnya sudah pernah memakai kode QR. Saat ini, kode QR sudah banyak dipakai di restoran untuk mengetahui menu digital. Anda cukup memindai kode tersebut dengan ponsel lalu langsung bisa membaca menu yang tersedia. Cara tersebut memang tidak memakai teknologi AR. Dan di sinilah, brand Anda bisa lebih menonjol dari yang lain dengan menggunakan teknologi AR. Pengunjung bisa membaca menu digital lalu memindai simbol tertentu yang nantinya bisa memunculkan informasi tambahan. Contohnya adalah ulasan konsumen sebelumnya atau bahkan media sosial restoran tersebut. Agar lebih menarik, tambahkan tanda bintang atau emoticon khusus dalam ulasan konsumen tersebut. Tentu saja konsep serupa bisa diterapkan untuk bisnis lain di samping usaha kuliner. Anda bisa menjajalnya untuk kartu nama bisnis atau brosur.

2. Coba virtual

Cara jitu membuktikan Augmented Reality sebagai kunci sukses pemasaran adalah dengan mengadakan uji virtual. Elemen interaksi dan kemudahan akan memupus keraguan publik tentang nilai teknologi AR.

Tidak percaya? Berikut contohnya. Bayangkan Anda mempunyai toko baju daring. Tentu saja, tipe toko ini tidak memungkinkan orang menjajal baju secara langsung sebelum membelinya. Kekurangan ini bisa menyebabkan turunnya volume penjualan sebab calon konsumen ragu apakah baju incaran akan sesuai dengan badan mereka atau tidak.

Baca juga: Bukan Sekadar Lucu-Lucuan, Ini Peran Penyedia Jasa Filter Instagram AR untuk Bisnis Anda

Teknologi AR bisa menyelesaikan masalah tersebut. Orang memang tidak bisa mencoba secara langsung tetapi teknologi AR menawarkan fitur skala di ponsel pintar publik agar bisa secara tepat memperkirakan apakah baju tersebut terlihat cocok atau tidak pada badan seseorang. Mereka lalu bisa berbelanja secara langsung, memakai kamera swafoto, hingga mencoba baju secara daring. Pengalaman berbasis teknologi AR menyediakan pengalaman yang sama dengan berbelanja secara langsung.

Bukan hanya baju, metode di atas bisa Anda terapkan pada produk lainnya, seperti cat dinding, perabotan rumah tangga, hingga makeup. Bagi pebisnis, cara ini akan mengurangi potensi pengembalian produk dan meningkatkan konversi penjualan. Sedangkan bagi publik, teknologi AR mempermudah mereka berbelanja tanpa mengurangi kenyamanan dan pengalaman yang biasa mereka dapatkan saat berbelanja ke toko secara langsung.

3. Pemasaran berbasis pengalaman

Di sinilah kreativitas bisa benar-benar bersinar dengan pemasaran memakai metode AR. Masih ingat dengan contoh Pokémon GO di atas? Bagaimana jika Anda bisa membuat aplikasi AR sederhana tetapi seru sebagai cara untuk mempromosikan produk atau layanan? Ini merupakan alat pemasaran digital dengan keterlibatan luar biasa, menawarkan pengalaman AR unik bagi siapa saja yang berinteraksi dengannya.

Jika Anda tidak ingin membuat game, pilihan lainnya adalah band musik digital yang memainkan komposisi tertentu atau karakter kartun yang menari-menari. Ada begitu banyak contoh yang bisa Anda gali.

Keuntungan pemasaran berbasis teknologi AR

Teknologi AR sebagai kunci sukses pemasaran menawarkan setidaknya tiga keuntungan yang sangat khas melekat dengan inovasi ini.

1. Menciptakan “keramaian”

Salah satu alasan utama memakai pemasaran berbasis AR adalah untuk menciptakan “keramaian” atau yang sekarang dikenal sebagai viral marketing. Semakin banyak yang membicarakannya, semakin lebih cepat produk atau jasa dikenal, begitu secara singkat faedah poin pertama ini.

Tidak dielakkan fungsi pertama ini imbas dari sifat teknologi AR sendiri yang memadukan komponen digital dengan lingkungan nyata. Calon konsumen pertama-tama akan terkejut dan senang merasakan sendiri aplikasi berbasis AR. Lalu, mereka akan menceritakan pengalaman tersebut secara langsung atau memanfaatkan platform media sosial. Efek viral ini sangat efektif dalam memangkas biaya dan cara pemasaran tradisional, seperti menyebarkan brosur atau memasang iklan di televisi atau radio.

2. Efisiensi sumber daya

Beberapa ide AR membantu dalam efisiensi sumber daya. Dengan menggunakan kode QR, Anda bisa mengubah sebuah kartu nama bisnis menjadi perangkat informasi untuk menyampaikan segala hal tentang usaha Anda. AR dapat mengintegrasikan sumber daya digital yang ada sehingga Anda tidak perlu membangun teknologi AR dari nol. Anda tinggal menambahkan fitur untuk berinteraksi dengan konsumen. Dengan cara ini, Anda memberikan nilai tanpa biaya tambahan. Walhasil, Anda memperoleh efisiensi sumber daya yang maksimal dari investasi digital yang dilakukan sebelumnya.

3. Kepuasan pelanggan

Menurut Threekit, 61% konsumen lebih memilih peritel yang menawarkan pengalaman AR.

Untuk memahami kesimpulan di atas, mari bahas kembali salah satu contoh AR di atas. Jika konsumen mencoba baju secara virtual, mereka akan jauh lebih besar berkurang keinginan untuk membeli benda yang tidak disukai atau tidak pas di badan. Selain membantu dalam hal efisiensi sumber daya dikarenakan pengembalian yang lebih sedikit, cara ini bisa meningatkan kepuasan pelanggan.

Masa depan pemasaran berbasis AR. Apakah hanya sekadar gimmick?

Penjelasan di atas terdengar menarik tetapi apakah benar AR lebih dari sekadar gimmick di masa depan? Untuk menjawabnya, mari melihat data di bawah ini.

Metrik paling cepat untuk memulainya adalah dengan membahas tentang ukuran pasarnya. Fortune Business Insights telah menghitung nilai total pasar dari pemasaran AR dan hasilnya mengejutkan. Pemasaran AR pertama-tama hadir sebagai konsep pada 2019 dan total pengeluaran diabaikan dibandingkan dengan pemasaran umumnya.

Pada 2021, pemasaran AR mencatatkan investasi sebesar US$9,45 miliar. Pada tahun berikutnya, investasi melompat menjadi US$13,72 miliar. Hal tersebut menandakan pasar ini yang terus bergeliat. Menurut Statista, pendapatan pada pasar AR dan VR diprediksi tumbuh 13,72% setiap tahunnya.

Baca juga: Startup Augmented Reality Segarkan Wajah Bisnis Luar dan Dalam

Metrik lainnya adalah pangsa pasar atau berapa banyak industri yang sebenarnya menggunakan pemasaran berbasis AR. Laporan yang sama dari Fortune Business Insights menyebutkan 12 industri yang berbeda berinvestasi besar-besaran pada pemasaran berbasis AR. Media menyumbang pangsa pasar terbesar, yakni 12,4%. Sektor lainnya adalah gaming, otomotif, ritel, perawatan kesehatan, pendidikan, manufaktur, dan lainnya. Temuan ini menjelaskan AR mengandung potensi besar dalam strategi pemasaran dan penjualan.

Bawa strategi pemasaran Anda selangkah lebih tinggi bersama MonsterAR

Kunci sukses pemasaran terletak pada inovasi promosinya menggunakan teknologi AR. Masa depan teknologi AR di sektor promosi di Indonesia akan tetap cerah seperti yang ada di luar negeri. Jika saat ini perusahaan Anda sedang mencari terobosan pemasaran, pertimbangkan teknologi AR. Dan apabila masih bingung bagaimana penerapannya secara khusus untuk perusahaan Anda, jangan ragu untuk menghubungi tim sales kami. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, tim kami akan memberikan layanan AR paripurna yang mencakup aspek teknis, kreativitas, dan tentunya, bisnis.

Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR/VR
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?