Corona virus VR – Gejala infeksi corona virus (COVID-19) ini pada umumnya sudah dapat diketahui. Dimulai dari sakit tenggorokan, kemudian mulai demam panas hingga sesak napas. Namun, sangat disayangkan berita yang tersebar di Indonesia hanya berita tentang kematiannya saja sehingga menimbulkan kepanikan terhadap masyarakat. Padahal, korban yang berhasil sembuh dari virus corona jumlahnya bisa berkali-kai lipat dari korban yang meninggal. Namun, ada rahasia lebih dalam lagi yang belum terungkap. Bagaimanakah kondisi paru-paru dari pasien yang berhasil selamat pada akhirnya? Akankah bisa kembali pulih sepenuhnya?

Baca terus untuk mengungkap rahasianya.

Walau gejalanya sudah dapat di identifikasi, namun belum ada cara yang mudah untuk bisa melihat bagaimana kondisi paru-paru sebenarnya setelah terjangkit penyakit ini. Rumah Sakit Universitas George Washington kini telah mengungkap misteri tersebut. Mereka telah merilis flythrough “realitas virtual” untuk melihat kondisi paru-paru yang terinfeksi corona virus melalui VR dengan harapan penyajian visual akan menyadarkan masyarakat untuk menjaga diri mereka sendiri dan orang lain di sekitarnya tetap aman.

Pengembangan virtual tour ini dibantu oleh kepala bedah toraks GWU Dr. Keith Mortman. Mortman sebelumnya menggunakan perangkat lunak untuk menunjukkan kepada pasien tumor paru-paru atau kerongkongan mereka sebelum operasi. Kemudian, ia melihat peluang untuk mengungkapkan cara yang tidak biasa COVID-19 beroperasi setelah mengambil CT scan pasien yang terinfeksi.

Biasanya buram, paru-paru digambarkan berwarna biru transparan, dengan area yang terinfeksi berwarna kuning. Di luar dampak baku virus yang menyebar ke seluruh paru-paru, visualisasi dampak corona virus melalui VR ini menunjukkan bagaimana tubuh bereaksi terhadap COVID-19 dengan menciptakan beberapa zona peradangan, secara kolektif cukup menghambat kapasitas paru-paru normal bagi pasien untuk memerlukan rawat inap dengan tabung pernapasan atau ventilator. “Kerusakan yang kami lihat tidak terisolasi pada satu bagian paru-paru saja,” kata Mortman. “Ini adalah kerusakan parah pada kedua paru-paru secara difus.”

Baca juga: 5 Manfaat Teknologi di Bidang Kesehatan, Mulai Dari Terapi Hingga Pengobatan Kanker

Satu penemuan yang sangat memprihatinkan adalah fakta bahwa orang yang selamat COVID-19 dapat berakhir dengan kerusakan paru-paru yang besar dan bisa berdampak selamanya jika peradangan tidak mereda seiring berjalannya waktu. Pada saat itu, “itu pada dasarnya menjadi jaringan parut di paru-paru,” Mortman menjelaskan, dan “dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk bernapas dalam jangka panjang.”

Mortman berharap bahwa melihat tingkat keparahan infeksi melalui visualisasi 3D akan menyadarkan seluruh masyarakat yang keras kepala untuk mulai mengisolasi diri di rumah, mencuci tangan, dan mengikuti tindakan pencegahan lain untuk menjaga diri dan lingkungan mereka tetap aman.

Program Virtual Tour Museum dari MonsterAR untuk seluruh museum di Indonesia
| 1. Free Konsultasi | 2. Free Konsep Design | 3. Free Estimasi Biaya (RAB) |

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk project kami selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?