Magic Leap sudah memulai proyek pengembangan perangkat augmented reality sejak bertahun-tahun silam. Setelah didirikan di tahun 2010, startup ini akhirnya merilis hasil rekaman perangkat-nya di tahun 2015, sukses meyakinkan Google dan Alibaba untuk jadi investor, serta sempat bermitra dengan Lucasfilm. Dan di penghujung 2017, Magic Leap akhirnya resmi memperkenalkan AR Magic Leap One.

AR Magic Leap One adalah headset augmented reality dengan visi untuk menyulam dunia nyata dan alam virtual. Ketika wearable sejenis biasanya belum ditunjang resolusi tinggi serta masih belum sempurna dalam mengintegrasikan kedua tipe objek, One diklaim mampu menciptakan objek digital senyata mungkin. Cara kerjanya sendiri mirip Microsoft HoloLens, namun desain dan teknologi di belakangnya cukup berbeda.

Microsoft HoloLens adalah sebuah teknologi komputasi visual yang memiliki fungsi mirip seperti kacamata pintar. Teknologi dari Microsoft Hololens dapat menggabungkan antara virtual reality dan augmented reality sehingga menciptakan mixed reality. Mixed reality memungkinkan untuk membawa tampilan grafis dalam dunia virtual ke dalam dunia nyata. Pengguna bisa berinteraksi dengan benda virtual yang dihasilkan oleh microsoft hololens.

ar magic leap one

Ketika HoloLens terlihat seperti visor sci-fi tahun 80-an, headset ‘Lightwear’ Magic Leap One mempunyai penampilan ala kacamata cyberpunk, dengan dua lensa bundar serta rangkaian kamera sebagai bagian dari teknologi pemetaan lingkungan dan pelacakan. HMD tersambung ke unit komputer Lightpack mungil yang menyimpan otak dari perangkat ini, serta controller motion ber-touchpad.

ar magic leap one

Fitur bernama Digital Lightfield merupakan jantung dari AR Magic Leap One. Merupakan teknologi yang bertanggung jawab mencampur cahaya natural ke objek digital sehingga seolah-olah mereka merupakan bagian dari alam yang sama. Dengan memastikan otak kita memproses objek virtual layaknya benda sungguhan, One jadi lebih nyaman digunakan dalam waktu yang lama. Sistem pemetaan di One juga sangat canggih, sanggup menciptakan replika lingkungan serta mampu mendeteksi lokasi dinding pembatas secara tepat.

Cara kerjanya adalah seperti ini: Coba bayangkan Anda menaruh televisi virtual di ruang keluarga, lalu pergi ke kamar tamu. Saat Anda kembali ke ruang itu, TV tersebut tetap ada di sana – posisinya tidak berubah ataupun bergeser. Kabarnya, chip yang berada di dalam Lightpack sangat bertenaga, setara laptop high-end. Prosesor tersebut siap menunjang pembuatan model 3D hingga menangani permainan shooter.

Magic Leap juga tak lupa membekali One dengan sistem audio mutakhir yang sanggup mensimulasikan suara di dunia nyata, termasuk aspek arah dan jarak dari sumber bunyi.

Magic Leap One yang diperkenalkan merupakan versi development buat para kreator. Untuk mendukungnya, Magic Leap juga akan menyediakan platform ‘Creator Portal’ di tahun depan – berisi SDK, dokumentasi dan panduan.

Spesifikasinya ada chipset Nvidia Parker yang mengemas prosesor 6-core dan GPU Nvidia Pascal dengan 256 CUDA core. RAM-nya berkapasitas 8 GB, sedangkan storage-nya 128 GB (yang bisa digunakan hanya 95 GB). Baterainya diperkirakan bisa bertahan hingga 3 jam penggunaan, dan charging-nya mengandalkan USB-C. Untuk sistem operasi menggunakan LuminOS.

Baca juga:Virtual Tour Museum yang Tetap Populer Meski Pandemi Mulai Surut

Untuk harga di Amerika Serikat, Magic Leap One Creator Edition saat ini sudah dipasarkan dalam jumlah terbatas seharga $2.295 – lebih terjangkau dari Microsoft HoloLens, tapi tetap saja masih sangat mahal. Semoga saja nanti ke depannya akan jauh lebih murah dari itu.

Dapatkan teknologi AR yang dapat dirancang khusus sesuai kebutuhan bisnis Anda

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?