Sebagai pusat bisnis di Indonesia, Jakarta menjadi pelopor penerapan berbagai inovasi, salah satunya Augmented Reality (AR). Pemanfaatan Augmented Reality di Jakarta semakin luas dan kian dekat dengan publik sehingga perusahaan apa saja bisa menjajal kemampuannya dalam membantu mengerek volume penjualan.

Augmented Reality membawa tingkat pengalaman pemakainya ke level lebih tinggi. Ini disebabkan pengguna pada akhirnya bisa merasakan peleburan dunia nyata dan virtual, hal yang dahulu hanya bisa disaksikan lewat film.

Teknologi AR menggabungkan benda maya dalam format dua dan tiga dimensi ke dalam lingkungan nyata lalu memproyeksikan obyek maya tersebut secara real-time. Beragam piranti dapat membantu publik menikmati konten AR, seperti webcam, komputer, smartphone Android, dan kacamata khusus.

Ide penggunaan teknologi Augmented Reality di Jakarta

Sebagai magnet komersial, Jakarta menghadirkan tantangan bisnis yang selalu segar bagi business owner. Apakah bisnis Anda tergolong lawas atau baru, inovasi harus terus dilakukan agar tidak ketinggalan pelanggan. Augmented Reality di Jakarta berfungsi sebagai pilihan inovasi yang menggabungkan sektor teknologi dengan bisnis melalui fungsi khasnya yakni pengalaman konsumen yang imersif. Berikut ragam pemanfaatan teknologi ini yang bisa menjadi pertimbangan bagi brand Anda.

1. Sektor investasi

Teknologi AR tidak selalu identik dengan seru-seruan semata. Penggunaan Augmented Reality di Jakarta untuk sektor investasi pernah kami peragakan dalam ajang pameran investasi pada 31 Juli 2018 di Jakarta. Saat itu, kami mengembangkan aplikasi AR bernama Geo 3 Augmented Reality, yang sempat mencuri perhatian di Jakarta Investment Centre (JIC).

Dengan aplikasi ini, calon investor bisa lebih mudah dan menyenangkan dalam menjelajahi potensi investasi setiap daerah di Jakarta. Selain itu, mereka bisa memperoleh pengetahuan tentang perizinan.

Aplikasi Geo 3 mengandung fitur yang lebih nyata sebab memajang bangunan dalam format tiga dimensi. Rancangan Detail Tata Ruang atau RDTR secara lebih terperinci bisa dibaca di sini. Dengan adanya aplikasi ini, segala informasi akan lebih transparan, mencakup data dan informasi ketataruangan, Pembangunan gedung, dan data lain yang terkait dengan instansi di provinsi DKI Jakarta. Bahkan, calon investor dan publik bisa berkonsultasi secara daring berkat adanya layanan konsultan visual di dalamnya.

2. Sektor Pariwisata

Bagi Anda yang berkecimpung di bisnis pariwisata, teknologi AR menawarkan pengalaman yang lebih lengkap. Melalui aplikasi berbasis AR, pengunjung lokasi wisata bisa mempelajari obyek wisata tertentu dengan cara lebih menyenangkan sebab menikmatinya dalam bentuk visual dan audio. Kedua format ini sama cocoknya untuk menjelaskan sejarah suatu obyek atau benda, panduan menjelajahi tujuan wisata, hingga tips belanja di sekeliling lokasi.

3. Sektor periklanan

Sulit rasanya sekarang menemukan ruang publik di ibukota yang bebas konten iklan. Saling berebut “kue” sektor ini membuat pengiklan atau brand owner terus berinovasi. Kuncinya terletak pada interaksi dengan calon konsumen semakin dekat. Teknologi AR bisa menjadi solusi utama untuk menjembatani brand owner dengan target pasar. Dengan adanya teknologi ini, target pasar bisa lebih terbuka dalam menikmati pengalaman brand secara lebih “hidup”. Di mata mereka pun, brand ini mempunyai nilai tambah yang lebih istimewa dibandingkan brand lain pada sektor yang sama.

Baca juga: Fungsi Virtual Reality, Keunggulan, Contoh, dan Cara Kerjanya

4. Sektor fashion

Sekarang, calon konsumen tidak perlu repot gonta-ganti menjajal baju atau celana ke ruang ganti. Teknologi AR menghadirkan jajal virtual atau virtual try-on dimana calon pembeli bisa menjajal produk fashion yang diincar secara virtual cukup melalui smartphone mereka. Selain lebih praktis, cara ini membantu menghindari salah beli. Bagi brand fashion sendiri, aplikasi berbasis AR ini menolong mengurangi tingkat pengembalian barang.

5. Sektor produksi

Agar lebih memudahkan proses produksi, teknologi AR membantu dalam membuat desain prototipe virtual. Wujud desain ini yang sangat jelas akan menampilkan arsitektur produk, tata letak interior hingga penjelasan mengenai fungsinya. Anda akan lebih berpeluang menggaet investor dengan teknik seperti ini. Selain lebih jelas menampilkan keunggulan produk, Anda juga bisa lebih efektif dalam mengunggulkan ciri khas perusahaan sebagai yang terdepan dalam inovasi.

6. Sektor kesehatan

Pemanfaatan teknologi Augmented Reality di Jakarta merambah dunia kesehatan, khususnya bidang bedah atau operasi. Pertama, teknologi AR bisa membantu sekolah kedokteran atau rumah sakit dalam menuntun calon dokter atau dokter dan tenaga kesehatan pada umumnya mengetahui prosedur bedah dan pemahaman anatomi secara lebih komprehensif dan lebih gampang dicerna. Melalui simulasi berbasis teknologi AR, organ dan jaringan internal pada tubuh manusia akan lebih mudah dipelajari. Kedua, teknologi AR menolong dokter dan tenaga kesehatan memahami sakit seorang pasien sebelum melakukan tindakan pembedahan. Dengan bekal informasi, seperti titik yang sakit secara lebih jelas, proses bedah bisa lebih berpeluang berhasil sehingga pasien akan lebih cepat sembuh.

7. Sektor gaming

Game AR Pokémon GO menjadi yang pertama mempopulerkan teknologi AR untuk publik luas. Fenomenal pada tahun-tahun awal peluncurannya, game ini meleburkan dunia nyata dengan obyek virtual. Pemakai bisa “jalan-jalan” di dunia nyata untuk mencari si Pokémon menggunakan smartphone mereka. Si Pokémon ini terlihat berada di hadapan padahal sebenarnya merupakan konten digital. Nah, perusahaan Anda yang bergerak di sektor gaming bisa menjajal model game seperti ini agar pengalaman penggunanya lebih interaktif dan seru.

Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR/VR
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?