Sudah usang masa bergonta-ganti baju di ruang ganti sebuah toko. Kini sudah ada virtual fitting room yang memungkinkan Anda menjajal baju tanpa menyentuh layaknya memakai baju itu secara langsung.

Virtual fitting room menemukan momen terbaik justru pada saat pandemi COVID-19 dimana gencar anjuran untuk memakai hand sanitizer atau rajin mencuci tangan untuk mengurangi risiko terpapar virus tersebut.

Masalahnya, bagaimana jika ingin membeli baju? Menjajalnya langsung wajib dilakukan jika tidak ingin menyesal bukan? Inovasi virtual fitting room menjawab kegelisahan tersebut dimana pengalaman membeli baju tampak nyata sembari menghindarkan diri dari terpapar virus COVID-19.

Apa itu virtual fitting room?

Secara umum, virtual fitting room adalah sejenis teknologi yang membuat orang yang berbelanja bisa mencoba benda secara virtual.

Bukan hanya baju, biasanya orang yang berbelanja juga menjajal produk kecantikan sebelum memutuskan untuk membelinya. Dalam mencoba ini, mereka akan menyentuh produk agar pas dengan keinginan. Untuk baju, faktor yang diperhatikan adalah kesesuaian baju yang diincar dengan badan.

Teknologi Augmented Reality (AR) dan kecerdasan buatan menempatkan benda yang diincar pada foto konsumen sehingga bisa mengecek langsung ukuran, gaya, dan kesesuaian produk tersebut.

Diprediksi pasar sektor ini akan tumbuh dari US$4,03 miliar pada 2020 menjadi US$14,87 miliar pada 2029. Data tersebut merupakan level pertumbuhan gabungan tahunan 13,44%.

Bagaimana cara kerja teknologi virtual fitting room?

Mayoritas inovasi ini memakai teknologi AR. Dalam hal ini, sebuah webcam memindai badan seseorang memakai model 3D dalam 360 derajat. Teknologi lain yang dipakai adalah kecerdasan buatan. Mirip dengan AR, kecerdasan buatan memakai algoritma dan mesin pembelajaran untuk mengambil ukuran badan lalu menciptakan model 3D orang yang berbelanja yang berdiri di depan kamera.

Model 3D diciptakan oleh AR atau kecerdasan buatan berpadu dengan Radio Frequency Identification (RFID). Ini merupakan teknologi lain yang memindai produk yang dibawa orang yang berbelanja ke ruang jajal virtual.

Teknologi Virtual Reality (VR) melapisi produk yang sudah dipindai pada model 3D orang yang ingin membelinya. Dengan cara tersebut, mereka dapat melihat bagaimana jika mereka memakainya tanpa perlu mencobanya secara langsung.  

Beragam peritel tengah membuat software internal untuk melakukannya. Apple, misalnya, telah mempunyai platform AR, ARKit, untuk memfasilitasi virtual fitting room untuk pengguna aplikasi iOS. Amazon juga dilaporkan telah mematenkan “kaca realita campuran” kepunyaannya sendiri yang bekerja dengan memakai teknologi AR.

Bagi setiap pembelanja, mereka akan memperoleh Avatar sendiri dimana mereka bisa mengatur sendiri corak kulit, wajah, dan gaya rambut. Calon pembeli dapat menemukan ukuran dan bentuk yang paling cocok.

Manfaat menggunakan virtual fitting room

Baca juga: Virtual Tour 360, the Best Way to Enjoy Art and Tourism Safely from Home

1. Mendukung penjualan online

Sekitar 65% pengunjung kemungkinan besar memesan setelah berinteraksi dengan produk memakai teknologi AR, demikian ungkap rumah mode Rebecca Minkoff. Peritel dapat memanfaatkan hal ini dan memasang kaca virtual pada toko mereka. Tidak perlu ruang khusus untuk menjajal barang jualan. Ruangan tersebut dapat dialihgunakan sebagai ruang memajang stok dan menciptakan tampilan produk yang estetik.

2. Menghadirkan pengalaman yang lebih nyaman

Memilih ukuran baju yang pas, berjalan ke ruang ganti lalu mengganti lagi jika tidak cocok di badan terasa kurang mengenakkan. Virtual fitting room mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Orang yang berbelanja tinggal beranjak ke kaca virtual lalu melihat bagaimana baju yang dibeli terlihat di badan mereka. Ini tanpa perlu mengganti baju.

3. Membangun hubungan dengan konsumen

Kesetiaan pelanggan merupakan tujuan jangka panjang bagi mayoritas peritel. Untuk mendapatkannya, Anda harus terlebih dahulu membentuk hubungan melalui pengalaman belanja yang beragam. Di sinilah virtual fitting room dapat memainkan peran strategis. Jika Anda mengizinkan orang yang berbelanja mencoba benda secara virtual di rumah atau di tengah toko ritel, mereka akan merasa nyaman. Selain itu, cara ini juga lebih seru dan menyenangkan.

4. Mengurangi tingkat pengembalian barang

Tingginya tingkat pengembalian barang mengganggu kinerja brand mode. Ini menimbulkan masalah administrasi dan memangkas keuntungan, terutama jika Anda menawarkan layanan pengembalian barang.

Ada beberapa alasan di balik ini. Biasanya, alasannya adalah karena ukurannya yang terlalu kecil atau terlampau besar. Menawarkan menjajal produk melalui virtual fitting room dapat menjadi solusinya. Mereka bisa mencobanya saat di toko atau secara daring.

Ciptakan virtual fitting room Anda bersama MonsterAR

Menyematkan pilihan menjajal baju melalui virtual akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi konsumen Anda. Selain itu, kesan inovatif dan kreatif akan membuat hubungan brand dengan konsumen menjadi lebih spesial dan segar.

Apabila saat ini Anda sedang mempertimbangkan membuat layanan ini, MonsterAR siap membantu. Kami telah berpengalaman dalam sektor AR dan VR untuk berbagai jenis instansi dan bisnis, seperti museum, smartphone, hingga produk perawatan tubuh.

Virtual fitting room masuk ke dalam layanan personal yang akan kami sesuaikan dengan target konsumen dan jenis produk yang akan ditawarkan ke konsumen akhir.

Berawal dari pengalaman baru dengan konsumen yang lebih unik, tingkat penjualan dan keuntungan akan meningkat. MonsterAR juga menawarkan interactive software, curved display, dan 3D animation untuk membuat pilihan menjajal daring lebih berkelas. Tunggu apalagi? Hubungi kami sekarang juga!

Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR dan VR

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?