Lompatan Mark Zuckerberg dari Facebook ke Meta langsung mempengaruhi sektor turunannya. Salah satunya adalah industri Metaverse crypto yang memungkinkan pengguna Metaverse menjadikannya tidak lagi “dunia lain” untuk penjelajahan tetapi juga benar-benar “mencari nafkah” selayaknya di dunia nyata.

Crypto Indonesia tidak terlepas dari hingar-bingar Metaverse yang mengglobal dalam beberapa tahun terakhir. Jual beli crypto di pasar nasional ikut terkena imbas dari fenomena Metaverse. Ini sebagaimana terlihat dari transisi banyak perusahaan baik lokal dan global dari sistem konvensional ke digital. Mengubah data bank perusahaan menjadi berbasis digital, token, hingga membuat usaha game online sudah umum saat ini.

Tren tersebut akan semakin bergeliat dengan mewujudnya Metaverse menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Diambil dari Barron’s, Metaverse akan merevolusi platform pertukaran yang sudah ada sekarang. Jika Anda mulai tertarik memanfaatkan Metaverse, ada banyak hal yang perlu diketahui terlebih dahulu. Karenanya, jangan lewatkan pembahasan di bawah ini agar Anda tidak salah cemplung yang justru menyebabkan kerugian.

Pengertian Metaverse Crypto

Metaverse merujuk pada dunia virtual yang berisikan avatar sebagai perwakilan manusia. Di dunia ini, avatar dapat saling berinteraksi, bahkan melakukan transaksi jual dan beli layaknya di dunia nyata.

Lagi-lagi, seperti di dunia nyata, dalam Metaverse terdapat mata uang sendiri untuk berdagang berbagai jenis produk, seperti benda, aksesoris avatar, hingga tanah. Untuk memasuki Metaverse, Anda membutuhkan komputer, headset Virtual Reality (VR), atau smartphone.

Sedangkan crypto sendiri secara singkat berarti mata uang digital yang memfasilitasi segala kegiatan jual dan beli di Metaverse. Contoh Metaverse crypto yang populer saat ini adalah banyaknya platform online gaming dan pasar yang memakai non-fungible token atau NFT untuk menandakan valuasi suatu koleksi dalam game.

Elemen dalam Metaverse Crypto

Manfaat Metaverse bergantung pada aspek penting di bawah ini:

1. Desentralisasi

Metaverse crypto bersifat desentralisasi dengan mengandalkan teknologi blockchain. Ini berbeda dengan dunia virtual pada umumnya yang dikendalikan oleh pihak tertentu layaknya perusahaan.

Blockchain sendiri adalah buku kas digital yang mengandung banyak data lalu disalurkan ke banyak komputer dalam satu jaringan. Dengan sistem ini, semua pemakai dapat terlibat sehingga terbuka peluang menciptakan sistem yang lebih adil dan lebih transparan.

2. Keleluasaan Wewenang untuk Penggunanya

Pengguna dalam dunia Metaverse crypto lebih leluasa dalam mengendalikan lingkungan baru ini. Ambil contoh seperti pengguna Decentraland yang bisa memanfaatkan Decentralized Autonomous Organizations (DAO) dan token governance untuk mengontrol masa depan game. Dengan token governance, misalnya, mereka bisa memberikan suara untuk mengubah game menjadi lebih baik.

Sifat inilah yang membuat Metaverse mengusung misi yang lebih besar dan berkeadilan untuk manfaat ekonomi bagi semua pengguna, bukan sekadar bersenang-senang dan mengedepankan keuntungan individualis semata.

3. Sumber yang bisa dibuktikan

Untuk aspek ke-3 ini, kita mengandalkan NFT sebagai bukti nilai suatu benda dalam Metaverse crypto. NFT bersifat unik dan bisa digunakan oleh kreator untuk menunjukkan nilai karya mereka. NFT mengandung kode unik yang bisa digunakan untuk memeriksa apakah karya tersebut asli atau palsu. Baik kreator tidak perlu ragu dalam membuktikan kemahalan karya mereka. Sedangkan calon pembeli akan meyakini yang mereka akan beli memang terbukti asli melalui NFT.

4. Potensi nilai ekonomi yang lebih luas

Dengan token crypto dan infrastruktur blockchain, Metaverse menawarkan potensi nilai ekonomi yang lebih luas sebab pasar tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu.

Pemilik token Metaverse, avatar, dan real estate digital berpeluang memperdagangkan benda mereka tersebut melalui DEX dan NFT. Hasilnya nanti berupa bentuk investasi nyata, seperti berdagang pada bursa di dunia nyata seperti yang terjadi saat ini.

Namun, manfaat tersebut masih belum bisa dicicipi mengingat Metaverse crypto masih dikembangkan. Jika sudah siap, tidak terbayangkan nilai ekonomi yang akan “meledak” dari memanfaatkan Metaverse.

Metaverse dan NFT

Metaverse terkait erat dengan NFT. Seperti yang sudah disinggung di atas, NFT menandakan nilai atau valuasi suatu benda atau koleksi digital. Dalam Metaverse, koleksi digital akan tampak hidup dan menarik. NFT akan menjadi medium kepemilikan sehingga calon pembeli dapat mengecek keaslian dan mengetahui harganya secara langsung.

Teknologi blockchain sama berlakunya dalam NFT dan crypto sehingga NFT tidak menghasilkan mata uang tersendiri. NFT bisa dipakai untuk lukisan, konten video game, musik, dan lainnya. Jika Anda seorang kreator, memilih NFT untuk memasarkan dan memperkenalkan aset seni secara digital menjadi pilihan yang sangat tepat.

Saat ini, sudah banyak marketplace yang memudahkan kreator dari seluruh dunia untuk memperkenalkan sekaligus memonetisasi karya mereka. Ini dapat menjadi cara monetisasi selain cara konvensional yang selama ini sudah kita kenal.

Baca juga: Penerapan Metaverse Custom Terbaik untuk Bisnis dan 6 Manfaatnya

Contoh Metaverse Crypto Terdepan Menurut Kapitalisasi Pasar

Menurut situs Coinmarketcap, per Mei 2022 terdapat 10 koin dan token Metaverse teratas yang dihitung menurut kapitalisasi pasar. Berikut daftarnya:

1. ApeCoin APE (APE)

Meski tergolong baru, ApeCoin (APE) mempunyai kapitalisasi pasar langsung yang fantastis, yakni Rp38,02 triliun. ApeCoin sendiri adalah token Metaverse yang menjalankan peran sebagai token governance dan utilitas yang bisa dipakai sebagai mata uang dalam ekosistem di dalamnya agar tercapai komunitas yang berkeadilan memakai platform Web 3.0.

2. The Sandbox (SAND)

Pixowl pertama kali meluncurkan The Sandbox pada 2011 sebagai dunia virtual berbasis blockchain. Penggunanya dapat membuat dan melakukan transaksi aset digital melalui game. Token utilitas SAND menjadi alat untuk mempermudah kegiatan tersebut. Lalu berapa kapitalisasi pasarnya per Mei 2022? Rp30,45 triliun!

3. Axie Marketplace (AXS)

Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp21,41 triliun, Axie Marketplace menjadi surga bagi gamers. Di sini, penggunanya dapat mengumpulkan, menumbuhkan, merawat, mengalahkan, hingga memperdagangkan makhluk di dalamnya yang disebut dengan Axies atau aset non-fungible token. Pengguna dapat leluasa memanfaatkan kegunaan NFT dalam game pertarungan berbasis blockchain ini. Pengembang Axie menamakan governance token ekosistemnya dengan Axie Infinity Shards (AXS).

4. Decentraland (MANA)

Riel Meilich dan Esteban Ordano mendirikan Decentraland sebagai platform VR dengan dua token, yakni MANA dan LAND. MANA berarti token ERC-20 yang harus dibakar sebelum memperoleh token LAND ERC-721 (NFT). Decentraland adalah contoh Metaverse crypto yang keseluruhan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp29,30 triliun.

5. Theta Network (THETA)

Pendiri Theta Network adalah Mitch Liu dan Jieyi Long pada 2018. Keduanya membuat THETA sebagai jaringan berbasis blockchain untuk mempermudah video streaming. Konsep demikian sukses membuatnya mendapatkan kapitalisasi pasar hingga Rp24,44 triliun.

6. Stacks (STX)

Stacks (STX) merupakan blockchain lapisan pertama untuk mengusung decentralized application (DApps) dan smart contract ke Bitcoin. Kemudian, Bitcoin memperkuat Stacks dan menjaga kestabilannya tanpa harus mengubah fitur yang sudah ada.

Token STX bisa ditemukan dalam Stacks yang bekerja untuk memproses transaksi, mempermudah terjadinya kontrak cerdas, serta mendaftarkan aset digital baru di blockchain kepunyaan Stacks 2.0. Per Mei 2022, kapitalisasi pasar Stacks mencapai Rp12,96 triliun.

7. Enjin Coin (ENJ)

Enjin Coin merupakan Metaverse crypto buatan Singapura di bawah perusahaan bernama Enjin, yang bergerak di industri game. Enjin menawarkan ekosistem produk game berbasis blockchain yang saling terkait. Enjin Coin dibangun di atas jaringan Ethereum dimana benda game di dalamnya bisa dibuat dalam versi NFT sehingga bisa ditukar dan diintegrasikan pada berbagai jenis platform. Untuk kapitalisasi pasar, Enjin memperoleh Rp10,14 triliun.

8. Ontology (ONT)

Li Jun membuat Ontology pada 27 November 2017 dengan maksud menciptakan kepercayaan, privadi, dan keamanan ke Web3 dengan cara solusi identitas dan data yang terdesentralisasi. Blockchain Ontology merupakan blockchain publik yang menawarkan kecepatan tinggi dengan harga lebih murah.

Saat ini, ONT mempunyai stok 1 miliar dimana hampir 80 persennya telah beredar. ONT sendiri merupakan cryptocurrency asli dalam jaringan. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp4,39 triliun.

9. Illuvium (ILV)

Illuvium merupakan NFT game yang dibuat di atas Ethereum, sebuah blockchain aset crypto ternama. Illuvium memadukan game penjelajahan dunia terbuka dengan game kompetisi PVP.

Dikembangkan sejak 2020, Illuvium merupakan native token dalam game dengan menawarkan hak istimewa, seperti hak ke pemain atas bagian mereka dari Illuvium Vault dan penghargaan atas prestasi mereka. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp3,45 triliun.

10. WAX (WAXP)

Metaverse crypto teratas terakhir di sini adalah WAXP. Ia merupakan native token dari WAX sekaligus blockchain khusus untuk mempermudah transaksi di e-commerce. WAXP membuat pengguna bisa melakukan transaksi secara lebih cepat, lebih praktis, dan lebih aman.

Di dalam WAXP terdapat fitur WAXP-to-Ethereum (ETH) bridge agar pemegang token WAXP lebih leluasa dalam mengubah token menjadi WAXE, yang tidak lain adalah token utilitas ERC-20. Untuk kapitalisasi pasarnya mencapai Rp4,07 triliun.

Itulah penjelasan Metaverse crypto dan contohnya. Jika saat ini perusahaan Anda sedang mencari mitra menggarap Metaverse, silahkan menghubungi kami, MonsterAR, yang sudah lama berpengalaman dengan teknologi VR sebagai metode memasuki dunia Metaverse. Tentunya, kami juga didukung oleh anggota tim yang berkompeten di dunia inovasi teknologi, termasuk Metaverse. Jadi, hubungi kami sekarang juga!

Metaverse & NFT Indonesia, industri senilai triliunan dollar dengan peluang keuntungan tak terbatas

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?