Pada sektor manapun, persaingan ketat kini semakin tidak terhindarkan. Teknologi Augmented Reality (AR) akan fleksibel menawarkan manfaat AR untuk mempercepat brand mencapai apapun tujuan bisnisnya pada waktu tertentu.

Sebut saja, pemasaran digital yang terus dinamis memanfaatkan platform media sosial. Berbagai brand hingga institusi pemerintah semuanya terjun di media sosial sebab menampung banyak sekali pengguna di seluruh dunia.

Menggunakan teknik pemasaran digital via media sosial seperti sekarang kini tidak lagi cukup. Pada faktanya, algoritma terus berinovasi sehingga menyebabkan jenis konten tertentu, lazimnya condong ke video dan foto, akan lebih cepat viral. Manfaat AR pada sektor ini beberapa tingkat lebih tinggi. Selain tentunya menggabungkan faktor visual, teknologi AR membenamkan konsep pengalaman super lengkap ke penggunanya.

Fungsi tersebut berakar dari konsep AR sendiri yang mengintegrasikan dunia digital dan lingkungan nyata dengan cara memasukkan visual digital, data, dan informasi, yang dilapiskan pada lingkungan sesungguhnya. Singkatnya, melalui AR, pemakai bisa menyaksikan gabungan dunia nyata dan dunia virtual yang sebenarnya proyeksi dari informasi lingkungan nyata itu sendiri.

Manfaat AR untuk berbagai fase bisnis

1. Mempercepat brand awareness

Pada level bisnis apa saja, brand awareness merupakan tujuan paling awal. Ada brand yang memilih gencar pada kampanye pemasaran offline tetapi banyak juga yang memilih cara-cara online. Contoh kampanye pemasaran offline awal adalah meluncurkan produk atau aplikasi baru di bazaar bersama atau pameran tunggal. Sedangkan contoh kampanye pemasaran online umumnya menggunakan media sosial dengan membuat kuis, menggandeng influencer, hingga menciptakan konten khusus yang berpotensi viral.

Manfaat AR pada tahap awal ini akan lebih cepat dan lebih jelas terasa sebab brand bisa menerapkannya untuk kampanye offline dan online sekaligus. AR pada dasarnya memberikan kedekatan yang lebih mendalam dan imersif ke brand. Caranya tidak harus langsung informatif melainkan memancing keingintahuan publik melalui konten yang seru.

Ambil contoh, sebuah penerbit baru ingin memperkenalkan AR book yang mereka buat. Selain menghadiri pameran buku, penerbit ini bisa mempersiapkan game AR atau simulasi belajar memakai AR book yang mereka produksi. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Pengunjung bisa lebih awet mengingat brand penerbit ini sekaligus menyebarkannya ke teman atau saudara melalui media sosial.

2. Menambah engagement

Setelah brand awareness, kerja brand owner terus berjalan. Tahap kedua adalah bagaimana caranya untuk meningkatkan engagement, terutama di media sosial. Manfaat AR pun dapat melebar hingga ke tahap kedua ini. Berkat sifatnya yang interaktif, engagement jauh lebih cepat terangkat. Pengguna aplikasi berbasis AR pada brand yang memakainya bisa lebih kreatif membuat konten.

Baca juga: 9 Contoh Penerapan Augmented Reality di Berbagai Platform dan Industri

Ambil contoh adalah brand perabotan yang menyediakan aplikasi berbasis AR untuk virtual try on. Setiap calon konsumen bisa sesuka hati mencoba produk yang diincar untuk mencocokkannya dengan ruangan asli mereka. Selain membantu menentukan pilihan, calon konsumen ini dapat membuat konten menarik dan lucu. Apabila dibagikan di media sosial, konten semacam ini lebih “ramah” algoritma sehingga brand akan lebih terekspos dan lebih ramai.

3. Memberikan citra brand yang inovatif

Konsumen zaman sekarang sudah sangat cerdas dalam memilih produk. Lebih beragamnya pilihan produk atau jasa menjadikan mau tidak mau brand harus mencari faktor yang benar-benar berbeda dari pesaing. Selain lebih memudahkan menggaet calon konsumen, pencitraan yang istimewa ini akan berdampak dalam waktu lama.

Teknologi AR sanggup menonjolkan brand Anda dibandingkan pesaing pada sektor bisnis yang sama, terutama untuk kalangan milenial dan Generasi Z. Saat ini, dua segmen ini memegang ceruk yang dominan. Terkenal dengan melek teknologi sejak dini, teknologi AR sangat pas menjawab kebutuhan mereka. “Canggih” dan “dekat” merupakan dua sifat khas yang harus dihadirkan oleh brand apabila ingin cepat diterima oleh dua golongan ini. Teknologi AR menggabungkan kerumitan di dalamnya dengan komunikasi pemasaran untuk menjelma menjadi aplikasi yang membawa keseruan ke target konsumen sekaligus mencapai target bisnis brand.

4. Menambah konversi penjualan

Teknologi AR kini sudah lebih massal. Berkat canggihnya perkembangan smartphone, konten berbasis AR bisa dinikmati oleh lebih banyak orang. Dengan potensi 6,92 miliar pemakai smartphone, brand owner akan mendapati target pasar yang sangat besar. AR pada smartphone sendiri terbagi ke dalam dua bentuk: berbasis aplikasi AR dan berbasis website. Dengan dua platform ini, pengguna lebih memiliki pilihan untuk menikmati konten berbasis AR. Kemudahan dan keluwesan akses ini akan membuka peluang konversi ke penjualan produk atau jasa. Semakin terkenal suatu brand, semakin besar peluang ia menarik pelanggan baru dengan tetap mempertahankan pembeli lama. Teori ini dikuatkan dengan temuan platform e-commerce Shopify yang mengindikasikan produk yang melibatkan konten Virtual Reality (VR) dan AR menawarkan level konversi 94% dibandingkan yang konvensional.

5. Memperkecil jumlah barang yang dikembalikan

Teknologi AR bukan sekadar seru-seruan. Manfaat AR tidak berhenti pada viralitas suatu brand atau promosinya yang gencar. Brand owner harus memanfaatkan keunggulan teknologi AR untuk menunjukkan mutu produk atau jasa mereka. Dengan menerapkan manfaat pada poin ke-2, calon konsumen sedari awal sudah mengecek sendiri apakah produk yang mereka inginkan benar-benar bagus atau tidak. Penguatan motivasi membeli sedari awal memakai logika akan mengurangi kesalahan dalam pembelian barang.

Virtual try on memakai teknologi AR sanggup menggantikan uji coba produk secara langsung. Sehingga, produk lebih memuaskan meski dibeli via daring. Konsumen pun tidak perlu repot mengembalikan barang dan brand owner bisa mencatat keuntungan yang lebih tinggi.

Kasus pengembalian barang masih menjadi masalah besar yang menghantui kemajuan bisnis peritel daring. Pada 2019, UPS melaporkan bahwa 30% orang yang berbelanja online secara global mengembalikan produk gara-gara catat produksi atau rusak. Sementara itu, 27% lainnya mengembalikan barang sebab tidak sesuai dengan foto di website.

6. Mendasari lahirnya produk baru yang akan lebih laku

Manfaat AR akan merembet hingga ke segi riset dan pengembangan produk. Teknologi AR menghasilkan data baru yang lebih menarik dan lengkap berkat kemampuannya menjembatani brand dengan publik. Brand owner akan bisa memperoleh data baru, seperti kecenderungan mereka, pola interaksi yang lebih disukai publik hingga analisa perilaku konsumen. Data-data semacam ini akan mendasari lahirnya produk atau jasa baru yang lebih tepat sasaran. Atau, brand owner dapat memanfaatkan data yang didapat untuk memperbaiki atau mengembangkan produk yang sudah ada.

Contoh penerapan manfaat AR

Di bawah ini merupakan sektor yang telah memanfaatkan keunggulan teknologi AR:

1. Makanan dan minuman

Menyampaikan kandungan nutrisi dalam setiap produk makanan dan minuman saat ini sedang populer. Setiap konsumen wajib mengetahui bagaimana yang mereka konsumsi akan memberikan gizi atau malah merusak pencernaan mereka. Sayangnya, mayoritas brand produk makanan dan minuman masih mengandalkan cara penyampaian informasi yang tradisional, yakni berupa label di belakang produknya. Itu pun, brand owner hanya menyebutkan zat tanpa menjelaskan maksudnya.

Baca juga: Sewa AR PhotoBooth, Solusi Terbaik Ramaikan Boothmu di Event

Tipikal konsumen Indonesia sendiri cenderung mengabaikan label tersebut. Penyebabnya bukan lantaran membeli karena buru-buru tetapi memang kurangnya budaya membaca label nutrisi di balik kemasan produk.

Teknologi AR dapat mengubah budaya negatif tersebut. Caranya, brand owner bisa memberikan barcode yang bisa dipindai memakai kamera pada smartphone jenis tertentu. Contoh informasi bersifat edukatif mencakup nama nutrisi, kegunaan, dan sertifikasi halal dan layak produksi dari Majelis Ulama Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Proses pembuatan, lokasi pabrik, hingga resep dapat menjadi pilihan konten berikutnya. Selain menyampaikan informasi bermanfaat, cara ini menjadi pilihan promosi yang benar-benar berkelas.

2. Logistik

Sektor logistik semakin ramai saat ini setelah menemukan momentum ketika pandemi COVID-19. Adanya virus COVID-19 telah membuat masyarakat di seluruh dunia memilih belanja daring guna menghindari terkena virus ini. Teknologi AR akan sangat membantu untuk mempercepat proses kerja dan meningkatkan omset bisnis dalam jangka panjang.

Penggunaannya yang paling kentara terjadi pada gudang logistik. Fitur AR bisa dipakai untuk mengetahui jadwal dan status pengiriman yang akan terpampang pada setiap paketnya. Petugas dapat memindai barcode yang menempel pada paket tersebut untuk mengetahui statusnya. Perkembangan pengiriman bisa dicek pada aplikasi setiap petugas.

Dengan demikian, tidak perlu lagi setiap petugas mengecek paket satu per satu secara manual yang memakan banyak waktu. Cukup arahkan kamera smartphone ke setiap paket di gudang lalu akan muncul informasi lengkap mengenai paket, seperti jenis paket, berat, lokasi pengiriman akhir, dan kemajuan pengirimannya.

3. Branding produk dan pemasaran

Kami dari MonsterAR pernah membuat tiga aplikasi dan permainan AR untuk acara pra peluncuran RENO, seri terbaru dari OPPO. Aplikasi AR pertama yakni berupa game artistik yang mewajibkan pemainnya mengoleksi huruf R, E, N, dan O. Setelah terkumpul, setiap pemain bisa memilih latar sesuai selera lalu menyimpan dan menjadikannya sebagai wallpaper. Mereka juga dapat menyebarkannya melalui akun media sosial masing-masing.

Selanjutnya adalah aplikasi yang bertujuan menginformasikan rincian bagian dari smartphone ini sendiri lengkap dalam bentuk video. Terakhir adalah AR Invitation Pre-Launch yang khusus diberikan ke mereka yang memesan di muka. Selain seru, inovasi ini sukses melekatkan brand ini lebih lama ke benak masing-masing pengunjung.

4. Pendidikan

Digitalisasi sekolah muncul sebagai imbas pandemi COVID-19 yang memaksa sekolah mengadakan kegiatan belajar-mengajar secara daring untuk menghindari terpapar virus ini. Sekitar 1,3 miliar siswa di 186 negara terdampak akibat wabah ini, demikian menurut laporan dari UNESCO.

Tren belajar secara digital sendiri sudah berkembang secara pesat sebelum wabah ini. Hal ini dapat dilihat dari adopsi teknologi pendidikan, khususnya Virtual Reality dan Augmented Reality, melalui investasi pada sektor ini yang mencapai US$18,66 miliar pada 2019. Seperti diambil dari laporan yang diterbitkan oleh Business Insider, keseluruhan pasar pendidikan daring bisa mencapai US$350 miliar pada 2025.

Manfaat AR pada sektor bisa sangat terasa saat guru akan menjelaskan konsep abstrak dan teori rumit pada pelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematics atau STEM. Menjabarkan konsep struktur molekul, sel, atau 3D geometris, membutuhkan piranti pembantu, seperti aplikasi AR, sehingga murid akan lebih memahaminya.

Selain itu, manfaat lainnya, murid akan lebih tertarik dalam melakukan percobaan dalam laboratorium virtual untuk memudahkan penyerapan teori tersebut. Ini lebih murah dan lebih aman daripada laboratorium konvensional yang membutuhkan banyak alat dengan biaya mahal serta terkadang berisiko membahayakan murid itu sendiri.

Secara lebih khusus, berikut manfaat AR dalam sektor pendidikan:

5. Belanja online

AR sangat membantu dalam memberikan visualisasi produk yang jauh lebih nyata. Hal ini yang akan membantu calon konsumen dalam memutuskan akan membeli suatu produk atau tidak. Belanja daring memang sangat bergantung pada visual produk. Kelebihan teknologi AR dibandingkan visual biasa adalah teknologi ini memfasilitasi jajal daring atau virtual try on. Calon pembeli dapat menjajal produk incaran sebelum membeli sehingga menghindari risiko salah beli produk.

Selain itu, teknologi AR bisa dimanfaatkan untuk membuat mini games seperti yang dilakukan oleh platform Shopee. Games ini membuat orang ketagihan, terlebih jika ada iming-iming hadiah tertentu. Mereka akan sering berkunjung dan semakin terbuka peluang menjadi pembeli.

6. Produksi dan Perakitan Produk

BMW Group pernah menggunakan AR untuk membuat kacamata AR dan aplikasi khusus agar mempercepat produksi prototipe kendaraan dan suku cadang mobilnya. Pabrikan ini memanfaatkan aplikasi ini untuk membantu menentukan desain yang paling pas bagi rangka mobil dalam beragam sudut dan metode. Manfaat lainnya adalah membantu menghitung waktu perakitan teoritis sehingga lebih mempermudah menentukan desain yang paling pas. Dengan teknik ini, BMW menyebut validasi modul kendaraan menjadi satu tahun saja.

Itulah berbagai manfaat AR dan contoh penggunaannya untuk beragam industri. Semoga berfaedah!

Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR/VR
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?