Pentingnya VR untuk Simulasi Bencana di Negeri Rawan Bencana
Meski terkenal indah, Indonesia termasuk salah satu negara dengan intensitas bencana tinggi. Penggunaan VR untuk simulasi bencana menawarkan pilihan tepat mempersiapkan petugas keselamatan lebih sigap dan efektif mencegah jatuhnya korban jiwa atau rusaknya harta benda ketika bencana terjadi.
Anugerah alam yang sangat indah berbarengan dengan aneka bencana alam yang singgah di Nusantara. Banjir, tsunami, gempa bumi, hingga letusan gunung berapi merupakan tiga contoh bencana alam yang cukup sering terjadi.
Laporan bertajuk World Risk Report 2022 terbitan Bündnis Entwicklung Hilft dan IFHV of the Ruhr-University Bochum menyebut bahwa Indonesia menjadi negara ke-3 di dunia yang rawan bencana, “hanya” kalah dari India dan Filipina.
Tidak ada yang bisa menebak kapan bencana alam akan terjadi. Satu-satunya cara untuk menanganinya adalah dengan mengadakan simulasi bencana. Metode pencegahan bencana secara tradisional umumnya sangat mahal dan kurang praktis. Selain harus melibatkan banyak orang, panitia pelaksananya mesti mempertimbangkan faktor biaya dan materi yang tidak sederhana.
Penggunaan VR untuk simulasi bencana belakangan mulai populer. Pemanfaatannya membuktikan teknologi VR bukan sekadar gimmick atau kebutuhan hiburan semata melainkan kegunaannya jauh lebih besar dari itu. Apa dan bagaimana rinciannya? Baca hingga habis.
Pelatihan VR untuk Simulasi Bencana guna Bekali Petugas Tanggap Darurat
Bencana alam selalu melanda kawasan tertentu secara mendadak. Pemerintah setempat akan memasang status darurat mengingat banyaknya korban jiwa atau terluka hingga rusaknya fasilitas umum dan properti masyarakat. Terdapat pula situasi bencana yang sifatnya “buatan manusia” seperti pengeboman.
Menghadapi kondisi genting tersebut, petugas yang terlatih sangat dibutuhkan agar kerusakan dan kerugian lebih bisa ditekan. Inilah yang mendasari peneliti dari Ohio State University College of Medicine membuat program pelatihan yang bersifat virtual bagi petugas dalam kondisi genting.
Dalam program tersebut terdapat beberapa skenario keadaan darurat, seperti ledakan bom di stasiun kereta bawah tanah. Pengguna tentu saja dapat menyesuaikan aspek di dalam program ini, misalnya jumlah korban, jenis cedera dan lingkungan. Untuk faktor lingkungan, pengguna bisa menentukan sendiri contohnya, misalnya asap atau kebisingan. Dengan keluwesan tersebut, pelatihan VR untuk simulasi bencana cocok bagi petugas pemula hingga yang sudah berpengalaman.
Metode SALT Sebagai Jantung Simulasi Berbasis VR
Metode triase Sort-Assess-Lifesaving-Interventions-Treatment/Transport atau SALT menjadi fokus pada program pelatihan berbasis VR tersebut. Langkah penerapan SALT bermula dari penyortiran oleh petugas berupa menilai mana korban yang selamat. Berikutnya, petugas mengambil keputusan berupa tindakan apa yang diambil agar korban bisa selamat. Contoh tindakan yang dimaksud bisa berupa perawatan di lokasi bencana atau membawa korban ke rumah sakit. Pelatihan akan diakhiri dengan pemberian umpan balik atau masukan ke setiap petugas. Mereka akan memperoleh penilaian atas partisipasinya dalam program tersebut. Tentunya, mereka akan mengetahui bidang mana yang masih kurang efektif sehingga membutuhkan perbaikan.
Manfaat Pelatihan VR
Menurut Dr. Ashish Panchal, profesor dalam bidang pengobatan darurat dari Ohio State College of Medicine, pelatihan di atas mendatangkan manfaat besar bagi petugas tanggap darurat. Dengan mengikuti pelatihan tersebut, petugas bisa memperoleh pelajaran dan solusi berkualitas untuk membantu mereka bekerja secara lebih optimal pada kondisi dengan resiko tinggi dan penuh tekanan.
Pelatihan tersebut sangatlah membantu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan atau cedera pada petugas jika harus melakukannya dalam kondisi sebenarnya. Dengan pengetahuan dan pelatihan maksimal yang tetap didapat, petugas tanggap darurat tidak perlu cemas akan cedera sebab sifatnya yang daring menjamin nol risiko.
Contoh Pelatihan VR untuk Pencegahan Kerusakan Fatal di Indonesia
Penggunaan VR untuk simulasi bencana sudah bukan hal baru di Indonesia. Salah satu yang pernah memilih metode ini adalah lembaga Dompet Dhuafa melalui Mitra Pengelola Zakat dan Zona Layanan (MPZ & ZL) Dompet Dhuafa. Institusi ini menggelar Training Tanggap Bencana atau TTB yang berlangsung mulai 13 hingga 18 Desember 2021.
Dompet Dhuafa menyelenggarakan pelatihan ini secara luring dan daring ke relawan mereka, terutama di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Pelaksanaan program ini mendapat dukungan dari Disaster Management Centre atau DMC sebagai penyedia simulasi virtual atau Disaster Virtual Reality Simulation. Bertempat di Camp Hulu Cai Bogor, semua peserta luring pelatihan ini berkesempatan menjajal langsung Disaster VR Simulation tersebut.
Baca juga: Sewa VR Untuk Event di Jakarta, Tingkatkan Omset Bisnis Anda
Pelatihan tersebut bertujuan membekali relawan berbagai pengetahuan tentang kebencanaan dan memberikan pengalaman nyata dalam mitigasi bencana.
Peserta pelatihan tersebut mengatakan metode pelatihan ini sangatlah menarik, interaktif, dan jelas dalam memahami langkah penyelamatan korban bencana. Informasi dan beragam bahan kebencanaan di dalam pelatihan ini juga lengkap dan bisa langsung diterapkan.
Selain untuk calon relawan nantinya, pelatihan tersebut bermaksud memberikan pendidikan untuk masyarakat. Dengan karakter imersif khas VR, peserta, baik dari Dompet Dhuafa dan umum, bisa merasakan pengalaman langsung simulasi bencana yang didesain seperti dunia nyata. Indera pendengaran, penglihatan, dan gerak diperhitungkan secara tepat agar pengalaman terasa nyata meski sebenarnya dalam ranah virtual.
Mendesain Simulasi Tanggap Bencana Bersama MonsterAR
Konsisten menyelenggarakan simulasi tanggap bencana harus dilakukan mengingat kondisi fisik Indonesia. Penggunanya tidak hanya instansi pemerintah terkait melainkan pemerintah daerah yang wilayahnya tergolong rentan terkena bencana alam, lembaga seperti Dompet Dhuafa, hingga inisiatif publik sendiri.
Menggunakan VR menawarkan berbagai manfaat praktis, interaktif, tanpa sedikit pun mengurangi esensi materi. Peserta dapat merasakan pengalaman simulasi langsung kapan saja.
MonsterAR merupakan salah satu penyedia jasa Virtual Reality untuk berbagai kebutuhan, termasuk pelatihan bencana alam atau kondisi darurat lainnya. Tim kami terdiri dari tim teknis IT, kreatif dan bisnis, yang akan berkolaborasi memetakan pemanfaatan yang akurat untuk perusahaan atau instansi Anda. Untuk selengkapnya, hubungi tim pemasaran dan penjualan kami sekarang juga.
Virtual Reality menjadikan pelatihan lebih hemat biaya, efisien, dan tanpa risiko cidera
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply