Bugatti Gunakan Teknologi VR Untuk Efisienkan Proses Desain Mobil
Kemajuan Virtual Reality (VR) telah membantu manusia dalam bekerja di berbagai bidang. Salah satu contohnya adalah memanfaatkan teknologi Virtual Reality dalam industri otomotif. Teknologi VR dapat efisienkan proses desain dan memungkinkan para desainer untuk mendesain mobil sepenuhnya dalam tiga dimensi (3D) atau untuk melihat desain yang telah selesai melalui model 3D yang tampak real dengan skala penuh atau 1:1.
Teknologi VR ini telah dimanfaatkan oleh Achim Anscheidt, Chief Designer Bugatti yang menciptakan design mobil secara digital. Contohnya adalah design Centodieci yang bisa diselesaikan 2 – 3 kali lebih cepat dari biasanya berkat kehadiran teknologi VR.
Anscheidt juga mengatakan, dengan mengenakan kacamata VR ia dapat melihat kendaraan dengan cara yang tidak bisa dia lakukan dengan tanah liat. Dia dapat memutarnya perlahan, menukar lensa untuk tampilan yang berbeda, dan pada dasarnya 80 persen pekerjaan desain bisa ia lakukan di sana.
Selain itu, menggunakan VR telah terbukti tidak hanya lebih murah dan lebih sedikit memakan waktu tetapi juga lebih mudah untuk mengeksekusi daripada dengan pembuatan prototipe secara konvensional menggunakan tanah liat.
Baca juga: Teknologi AR Tingkatkan Kecepatan Kerja dan Produktifitas Dalam Industri Otomotif Hingga 75%
Menggunakan kacamata VR yang sangat realistis dapat membantu mereka untuk memberikan detail desain yang luar biasa. Selain kemampuan VR dalam efisienkan proses desain, juga dapat memangkas biaya produksi, dari yang tadinya memakan dana 400.000 euro, kini hanya menelan dana 80.000 euro.
Selain itu, jumlah pekerja yang dibutuhkan juga jadi lebih sedikit dibandingkan pembuatan design dengan cara konvensional, yang berarti meningkatkan produktifitas pekerja. Kemampuan VR untuk efisienkan proses desain sangatlah terasa, dari yang tadinya membutuhkan waktu satu setengah tahun, dengan teknologi VR kini hanya membutuhkan waktu 6 bulan untuk menyelesaikannya. Bahkan, dengan render design melalui VR memungkinkan desainer Bugatti untuk berjalan di sekitar mobil dan bahkan melangkah masuk ke dalam mobil.
Melalui fungsi multi-pengguna, Anscheidt dan tim desainnya dapat berdiri di sekitar prototipe VR kendaraan untuk membahas detail desain seperti halnya mereka menggunakan prototipe fisik di kehidupan nyata. Selanjutnya, tim berencana untuk membuat beberapa penyesuaian menggunakan alat digital baik dalam realitas virtual maupun secara real-time menggunakan model komputer.
Setelah mobil dirancang dalam VR, peningkatan dan koreksi tambahan dilakukan pada desain digital hingga desain keseluruhan mencapai 98%. Pencetakan model kedua meningkatkan biaya desain menjadi sekitar 160.000 euro, yang masih jauh lebih rendah dari biaya proses prototipe klasik berdasarkan tanah liat yang mencapai 600.000 euro.
Bugatti Centodieci ini memiliki mesin 8,0 liter w16 (16 silinder), yang menghasilkan 1.600 tenaga kuda dan torsi 1.180 pon-kaki. Kendaraan ini bisa memacu kecepatan dari nol hingga 62 dalam 2,6 detik. Berbicara produksinya yang terbatas, kendaraan ini hanya diciptakan 10 unit saja di dunia dan dibanderol senilai 19 juta USD.
Dengan harga tersebut membuat Bugatti Centodieci menjadi mobil termahal di dunia. Menurut Achim Anscheidt, ukurannya yang kecil itu memungkinkannya untuk membangun kendaraan yang sangat terbatas.
Berkat kecanggihan dan dampak besar yang diberikan VR dalam menciptakan mobil-mobil dengan desain digital, diharapkan VR dapat membuat terobosan yang jauh lebih baik lagi dimasa depan dalam membantu proses kerja manusia.
Virtual Reality tingkatkan produktifitas, efisiensi dan kecepatan kerja
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply