Luar Biasa! Gegar Otak Kini Dapat Didiagnosa dengan Headset VR
Virtual Reality dapat membantu manusia dalam mendiagnosis sesuatu yang sulit dipahami seperti gegar otak dalam dunia kesehatan. Memang, teknologi jika dipergunakan dengan bijak tentu saja akan memberikan dampak kebaikan bagi manusia.
Seperti halnya terobosan baru untuk membantu pasien yang mengalami cedera karena gegar otak. SyncThink, yang merupakan perusahaan neuro-teknologi, mengembangkan teknologi pelacakan mata untuk mengetahui gejala pada penderita gegar otak dan cedera kepala dengan durasi satu menit, menggunakan Headset Virtual Reality (Headset VR).
Adapun Eye-Sync produksi mereka, dikembangkan bermitra dengan database perusahaan couchbase demi mengaktifkan kemampuan Offline Eye-Sync.
Seperti diketahui jika, cedera otak akan dapat membahayakan kemampuan seseorang dalam berpikir dan bertindak dalam kesehariannya. Untuk itu informasi yang masuk akan menurunkan kewaspadaan dan juga kesehatannya.
Untuk memeriksa seseorang dalam kondisi cedera karena gegar otak, maka harus diperlukan pemeriksaan yang menyeluruh dengan menguji cobakan seorang pemain bola yang pernah merasakan cedera karena benturan. Lantas uji coba juga dikenakan kepada seorang tentara yang pernah mengalami kecelakaan karena pukulan saat berlatih.
Pada saat uji coba, mereka akan dikenakan Headset Eye-Sync – Samsung Gear VR yang telah dimodifikasi disertai pelengkap smartphone Samsung yang telah dimodifikasi. Selanjutnya peserta akan diarahkan untuk memerhatikan titik merah yang bergerak di dalam lingkaran.
Maka perangkat akan mengukur seberapa dalam sinkronisasi dengan target yang bergerak. Contohnya ketika seorang dokter menggunakan Samsung Galaxy Tab S2 untuk memantau pengguna pada saat penilaian dan menerima analisis otomatis. Apabila gerakan mata seseorang tidak sinkron, hal tersebut dapat diakibatkan oleh gangguan fungsi motorik okular, dan komponen utama dalam berpikir.
Sebagai pengingat. jika teknologi VR dapat memberikan kejelasan informasi untuk mengetahui seseorang didiagnosa menderita gangguan kesehatan gegar otak atau tidak. Karena terkadang, seseorang yang menderita penyakit ini akan merasakan pingsan.
Di tempat lain, perusahaan teknologi bernama Oculogica terus mengembangkan fitur eyes-tracking (pelacakan mata) untuk mendeteksi cedera otak, meskipun perangkat EyeBox-nya belum menerima izin FDA. Namun Eye-Sync telah mendapat izin dari FDA pada tahun 2016.
Perangkat SyncThink bahkan dapat berfungsi dengan atau tanpa koneksi jaringan, namun kemampuan offline yang menyertai kemitraan Couchbase memungkinkan pengguna menjalankan tes, memperoleh hasilnya, kemudian secara otomatis menyelaraskan data baru dengan server saat konektivitas meningkat. Skenario sama bisa melibatkan seorang atlet atletik yang mengumpulkan data dan mengaturnya secara remote dengan dokter tim.
Kebutuhan akan solusi yang lebih baik untuk mengidentifikasi cedera otak sangat tinggi. Hampir 50.000 orang meninggal akibat cedera trauma otak pada tahun 2013, laporan Centers for Disease Control, dan cedera otak traumatis telah diagnosis di lebih dari 282.000 pasien rawat inap dan 2,5 juta pengunjung di gawat darurat.
Menurut Ahli saraf olah raga Frank Conidi, diagnosa menggunakan tes VR seperti yang digunakan oleh Eye-Sync harus selalu dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan fisik dan neurologis, dan mengutamakan analisis keseimbangan dan pergerakan mata pasien, dibanding yang lainnya.
“Perangkat ini berguna sebagai add-on, terutama pada individu yang tidak memiliki pelatihan lanjutan – seperti gelar medis atau atletik – untuk membantu dalam diagnosis gegar otak,” kata Conidi, yang juga merupakan CEO dari Seeing Stars Foundation, yakni sebuahlembaga non profit yang mendukung penelitian tentang gegar otak terkait olahraga dan cedera neurologis.
Beeler mengatakan bahwa teknologi Eye-Sync memang memerlukan pengawasan dokter untuk melakukan evaluasi yang tepat.
Sebelum menjual produknya, SyncThink menegaskan bahwa untuk dapat membeli alat ini, ia haruslah seorang dokter atau di bawah arahan seorang dokter.
Cedera trauma otak menjadi perhatian para atlet. NFL, misalnya, menghadapi pemeriksaan ketat mengenai tingkat cedera gegar otak tinggi dan bukti yang menghubungkan cedera otak akibat bermain CTE, penyakit gegar otak degeneratif.
Baca juga: Virtual Reality Jakarta dan Peluang Bisnisnya yang Menguntungkan
Menurut Ahli saraf olah raga Frank Conidi, diagnosa menggunakan tes VR seperti yang digunakan oleh Eye-Sync harus selalu dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan fisik dan neurologis, dan mengutamakan analisis keseimbangan dan pergerakan mata pasien, dibanding yang lainnya.
“Perangkat ini berguna sebagai add-on, terutama pada individu yang tidak memiliki pelatihan lanjutan – seperti gelar medis atau atletik – untuk membantu dalam diagnosis gegar otak,” kata Conidi, yang juga merupakan CEO dari Seeing Stars Foundation, yakni sebuahlembaga non profit yang mendukung penelitian tentang gegar otak terkait olahraga dan cedera neurologis.
Beeler mengatakan bahwa teknologi Eye-Sync memang memerlukan pengawasan dokter untuk melakukan evaluasi yang tepat. Sebelum menjual produknya, SyncThink menegaskan bahwa untuk dapat membeli alat ini, ia haruslah seorang dokter atau di bawah arahan seorang dokter.
Cedera trauma otak menjadi perhatian para atlet. NFL, misalnya, menghadapi pemeriksaan ketat mengenai tingkat cedera gegar otak tinggi dan bukti yang menghubungkan cedera otak akibat bermain CTE, penyakit gegar otak degeneratif.q861
Beeler mengatakan bahwa teknologi Eye-Sync memang memerlukan pengawasan dokter untuk melakukan evaluasi yang tepat.
Sebelum menjual produknya, SyncThink menegaskan bahwa untuk dapat membeli alat ini, ia haruslah seorang dokter atau di bawah arahan seorang dokter.
Cedera trauma otak menjadi perhatian para atlet. NFL, misalnya, menghadapi pemeriksaan ketat mengenai tingkat cedera gegar otak tinggi dan bukti yang menghubungkan cedera otak akibat bermain CTE, penyakit gegar otak degeneratif.
NBA mungkin juga melihat manfaat VR dalam menganalisa kesehatan otak. Golden State Warriors adalah tim pro terbaru yang mengadopsi teknologi Eye-Sync.
Teknologi ini juga diluncurkan dalam program atletik perguruan tinggi di berbagai tempat seperti Stanford University, University of Texas and Iowa State University.
Ravi Mayuram, wakil presiden senior produk dan teknik di Couchbase, mengatakan bahwa kemitraan dengan SyncThink merupakan indikasi adanya tren dalam perawatan kesehatan.
Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR/VR
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply