Mengenal Karya Seni dan Budaya Perancis Melalui XR
Extended Reality (XR) kini merambah ke karya seni. Layanan Budaya Kedubes Prancis di Amerika Serikat yang telah bermitra dengan We Are Museum, Museum Connections, Festival Pixii, Kaleidoscope, dan Fabbula menyusun serangkaian pertemuan daring dan menampilkan mereka yang terlibat dalam industri XR dan museum digital. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada orang Amerika untuk terlibat dengan budaya Prancis melalui XR. Bagaimana sebenarnya karya seni XR itu?
Acara tersebut bertajuk “The Lab: Making Sense of Immersion of 2021” dan diperkirakan akan memicu dialog terbuka dalam industri XR, terutama di antara orang-orang yang bekerja dengan institusi budaya. Dialog yang dibahas adalah mengenai tantangan utama yang berhubungan dengan XR dan seni.
Untuk sesi pertama dengan tema “Bagaimana Mendorong Kolaborasi Antara Materi Kreatif Imersif dan Ruang Budaya?”, yang di adakan pada bulan November. Acara tersebut menghadirkan Co-founder perusahaan teknologi dari Prancis yang mempersembahkan The Water Lily Obsession. Selain itu, ada juga Christiane Paul, seorang kurator seni digital di Whitney Museum of American Art, Ketua Kurator Design Center Sheila C. Johnson yang juga merupakan profesor di School of Media Studies di The New School yang berbicara mengenai Pertumbuhan Tak Terduga AR/VR sebagai Media Artistik.
Walau peserta melewatkan sesi pertama, masih ada sesi tambahan 30 menit yang juga dijadwalkan pada bulan Desember. Sesi tambahan itu memiliki maksud yang sama, yaitu menciptakan ruang dalam mengeksplorasi ide-ide untuk para ahli VR dan industri imersif yang bekerja sama dengan institusi budaya. Misi utamanya adalah untuk membongkar tantangan utama yang saat ini dihadapi oleh komunitas XR.
Sesi di bulan Desember dimoderatori oleh Darrah Dandurand yang merupakan pengarah kreatif, kurator pameran, dan jurnalis independen. Di sini juga hadir pakar XR dari seluruh dunia yang akan membuat diskusi menjadi lebih hidup. Untuk menghadirinya, Anda tidak harus membayar apapun, alias gratis.
Baca juga: Nilai Pasar Extended Reality (XR) Mencapai 30 Milyar USD di Tahun 2030
Tema pada sesi 2 adalah “Bagaimana Mendistribusikan Karya Seni yang Imersif di Museum”. Narasumber yang akan hadir, antara lain:
- Mike Jones, Produser Senior Marshmallow Laser Feast (Inggris).
- Myriam Achard, Direktur hubungan masyarakat dan komunikasi Centre Phi dan Yayasan DHC/ART untuk seni kontemporer (Kanada).
- Hannah Bellicha, Manajer proyek digital Institut Prancis – Katalog “VR Immersive Experience.”
Tema untuk sesi 3 adalah “Pendalaman untuk Lembaga Budaya: Teknologi Yang Mana untuk Kebutuhan Yang Mana?” dengan narasumber:
- Camille Lopato, Co-founder Diversion (Prancis).
- Sandro Kereselidze, Pendiri dan Art Director Artechouse (Amerika Serikat).
Untuk mengikuti sesi dua dan tiga juga tidak dipungut biaya apapun.
Pada setiap sesi, dihadirkan lokakarya dengan para profesional dari museum, perusahaan VR/AR, studio dan seniman kreatif, dan peserta.
Kehadiran teknologi XR mengubah cara manusia memandang dunia dari perspektif kreatif dengan dunia virtual yang memiliki inovasi tidak terbatas. Beberapa karya dari seniman seperti Rosie Summers, Anna Zhilyaeva, dan Juliana Loh adalah contoh yag bisa dinikmati melalui VR.
Melalui pertemuan seperti ini, Anda bisa menjadi bagian dari diskusi, bahkan menjelajahi karya seni melalui teknologi XR. Jadi, tertarik untuk menikmati karya-karya seni dari seniman Prancis melalui XR?
Extended Reality media efektif untuk pelatihan dan pemasaran bisnis Anda
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply