Pertunjukan VR Ini Bagai Mesin Waktu ke Era 1980an
Tidak perlu bermimpi mempunyai Doraemon untuk membawa kembali ke era 1980an. Teknologi pertunjukan VR atau Virtual Reality kini hadir untuk menghadirkan memori bahagia yang membuat banyak orang gagal move on dari masa tersebut.
Upaya melahirkan kembali era 1980an pernah dilakukan oleh Darren Emerson dari East City Films. Sang sutradara mengadakan pertunjukan VR yang bermaksud merayakan sejarah musik West Midlands yang begitu kaya dalam balutan pengalaman imersif.
Bertajuk In Pursuit of Repetitive Beats, penonton diajak merasakan kembali denyut malam gelap dalam kedipan lampu sementara sekelompok orang yang doyan berkeliling menggunakan mobil mengarahkan mesin mobil mereka ke kantor penjagaan layanan. Suara bas dari jarak jauh menggoyangkan bumi dan pagar berkawat diputus hingga setengahnya. Begitu Anda melihat ke belakang, pesisir terlihat jelas. Mencium bau busuk yang menyengat menandakan Anda telah sampai ke tujuan.
Pertunjukan VR ini memperoleh dukungan dari BFI dan Pemerintah Kota Conventry untuk Pendanaan Budaya. Ceritanya membawa kembali ke Musim Panas Cinta ke-2 pada 1989 dimana eforia dan Acid House mulai melebur ke dunia malam di Inggris. Coventry sendiri saat itu menjadi pusat orang gemar menari di gudang, bar, atau lokasi milik pribadi lainnya.
“Ide ini telah menghinggapi pikiran saya selama bertahun-tahun,” kata Emerson yang mengerjakan proyek ini. Ia dan tim membuat setiap detail dalam bentuk virtual yang begitu terperinci. Contohnya adalah Corley Services kepunyaan M6 atau kartu telepon eksklusif yang ditemukan dalam kotak telepon di sekitar Conventry pada 1980an. Ia mengatakan: “Yang penting adalah memperoleh suaranya dan memastikan kita mempunyai kontributor.”
Emerson pun memperoleh bantuan dari promotor Rumah Amnesia, orang yang sering pergi ke bar dan klub malam, seperti Joe D, Vicky Dixon, dan Neville Fivey. Mereka memberikan cerita langsung mengenai flyer klub interaktif saat itu. “Pertunjukan ini sesungguhnya tentang kisah mereka,” kata Emerson, “dan pengalaman yang universal dan dirasakan oleh banyak orang.”
Jalan Cerita Pertunjukan VR In Pursuit of Repetitive Beats
Pertunjukan VR ini dimulai dengan denyut baris bas mematikan dari Joey Beltram, yang berjudul Energy Flash. Cerita ini diawali ketika akan minum sembari teman-teman Anda memilih stasiun radio untuk menemukan melodi pas untuk dinikmati sepanjang malam.
Setelah naik ke Peugeot 205 berwarna oranye, Anda akan beralih ke jalur motor menuju titik temu pertama. Jalan yang terbuka membuat sensasi kebebasan begitu paripurna lalu angin mencium dahi Anda. Anda pun memantik kericuhan awal yang bisa berujung pada pelanggaran Ketentuan Peradilan Kriminal dan Ketertiban Umum 1994. Hal ini yang membuat mendengarkan “hentakan berulang-ulang” di ruang terbuka oleh lebih dari 20 orang benar-benar tindakan ilegal. Setelah mendengar bagaimana segelintir promotor membangun budaya klub “bawah tanah” di kota ini, Anda memasukkan koin ke telepon umum berbayar untuk mengetahui bahwa perburuan telah selesai. Anda pun dibawa ke sebuah gudang dan malam pun baru akan mencapai puncaknya.
Emerson tidak mencicipi hari-hari tenang pada Acid House sehingga pengalaman dan perburuan untuk menikmati hiburan di atas menyisipkan kenangan atas mereka yang benar-benar merasakan era tersebut. Pada saat bersamaan, Emerson menambahkan pengalaman clubbing yang sering dia lakukan saat masih berkuliah pada akhir 1990an.
Baca juga: Fungsi Virtual Reality, Keunggulan, Contoh, dan Cara Kerjanya
Pertunjukan VR ini turut memunculkan begitu banyak malam yang dihabiskan dengan mengelilingi pedesaan Kent memakai mobil atau mengunjungi berbagai tempat. Di dalamnya terdapat terowongan kereta api yang terbengkalai dan bahkan ada kapal selam nuklir yang sudah tidak lagi digunakan. Perjalanan mencari kesenangan ini sebenarnya lebih ke bagaimana dia dan temannya mencari tujuan hidup. Maksud ini tergambar saat mereka sedang mengejar puncak kenikmatan di bawah denyut cahaya lampu tembak di sebuah gudang kosong dengan keringat mengalir dari langit-langit.
“Entah 1989 atau 1995, ada hubungan umum antara melakukan sesuatu seperti itu dimana Anda dengan orang lain lalu Anda akhirnya merasakan akhirnya menemukan sebuah komunitas,” kata Emerson.
“In Pursuit of Repetitive Beats adalah tentang momen menentukan dalam hidup Anda, saat Anda bersama teman, bebas dari orang tua, dan belum mempunyai tanggung jawab. Anda turun ke jalan dan tidak tahu akan pergi kemana. Lalu Anda tidak tahu apa yang akan terjadi,” tambah Emerson.
Walaupun pengalaman di atas menggunakan inovasi terbaru dalam dunia VR, mulai dari lantai berjajar, sensor, video volumetrik, headset dan mesin angin, ironi bersandar pada dunia jauh sebelum munculnya smartphone dan layanan musik streaming tentu saja tidak hilang dalam diri Emerson.
“Bagiku, keajaiban VR adalah menggunakan teknologi untuk terhubung kembali dengan kemanusiaan. Anda mengenakan headset dan semua ini dan begitu Anda melakukannya, Anda ada di sana, tidak ada pengalihan.”
Pada akhirnya, narasi subyektif Emerson yang dia ciptakan untuk dunia terbuka yang semua adalah tentang petualangan, memberikan mereka yang doyan clubbing masa lalu dan masa sekarang kemampuan untuk membagikan momen waktu silam dengan orang asing yang menyenangkan, meski hanya berlangsung satu jam saja.
“Orang ingin keluar.. Aku ingin pergi clubbing’ atau “Aku ingin menghubungi temanku dari 25 tahun yang lalu.” “Ini cukup menggugah batin dan ya, benar, terhubung kembali!
Pertunjukan VR di atas ternyata pernah dipertontonkan dalam Festival Film Internasional Jenewa ke-29 pada 2023. “Dokumenter interaktif tersebut mengapresiasi dampak budaya clubbing di lokasi pribadi ke keseluruhan generasi saat itu dan sebagian terhadap budaya elektronik hari ini,” demikian bunyi poster rilisnya. Instalasi seni interaktif tersebut bisa disaksikan mulai dari 3 hingga 12 November 2023 di Jenewa, Swiss. In Pursuit of Repetitive Beats menggandeng Electron Festival dan dipersembahkan untuk Budaya Elektronik di Jenewa.
Virtual Reality menjadikan pelatihan lebih hemat biaya, efisien, dan tanpa risiko cidera
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply