Setelah berhasil merevolusi industri game dengan hadirnya beragam game Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), kini giliran tren penggunaan AR dan VR dalam dunia fashion yang menjadi inovasi luar biasa, menghadirkan pengalaman mendalam bagi para pencinta fashion dunia.

Teknologi AR pertama kali merambah dunia fashion pada awal tahun 2014. Saat itu pengelola ajang London Fashion Week menawarkan ke pengunjung baris depan untuk menyaksikan catwalk dengan cara melakukan streaming 360 derajat.

Pesatnya teknologi telah membuat notebook, kalender, jam alarm dan kamera semakin diabaikan. Kini semua telah berubah wujud menjadi wujud digital yang ada di gadget. Pakar mode memprediksi bukan hal mustahil bahwa sebentar lagi kita dapat mempunyai lemari digital. Lemari ini menjadi salah satu obyek dalam dunia AR kita. Untuk mengisinya, kita bisa menyewa ragam busana dan perhiasan virtual pula.

ar vr dunia fashion
image source: independent

“Semua material tampak yang kita anggap penting menghilang lalu berubah menjadi benda virtual,” kata Jody Medich, direktur desain Singularity University.

Ia menambahkan bahwa obyek tersebut menjadi benda digital yang bisa kita dapatkan di masa mendatang. Dalam waktu lima tahun, teknologi AR bisa hadir di manapun melalui ponsel, headset atau lensa kontak AR kita, tambah Jody.

Baca juga: Jasa Filter Instagram: Tingkatkan Penjualan dan Jangkauan Pasar Anda

Pada tahun 2016, ajang fashion show Autumn Winter Balenciaga disiarkan via VR.  Desainer asal Turki Hussein Chalayan pernah merilis video panorama dari fashion show yang dilakukannya. Bahkan perusahaan barang mewah asal Prancis, Dior, sudah mempunyai headset VR dengan merknya sendiri lho.

Masih mengutip pernyataan Jody, teknologi AR dan VR membuat aktivitas kita akan sangat berubah. Inovasi tersebut membuat kita melihat ke dalam layar, bukan melihat ke layarnya saja sehingga hal-hal ajaib bisa terjadi.

Aplikasi AR Membantu Proses Belanja Online Lebih Mudah

Online shopping memang memudahkan kita dalam berbelanja, tetapi terkadang kita ragu apakah baju atau sepatu yang kita pesan benar-benar pas atau tidak. Menurut Jody, teknologi AR dan VR dalam dunia fashion benar-benar bisa menawarkan solusi untuk masalah tersebut. Ia merujuk pada peritel perabotan rumah Wayfair yang menggunakan teknologi Tango dari Google. Teknologi ini berfungsi membuat aplikasi untuk mengukur lingkungan kita. Tango memahami dimensi ruangan dan dapat melihat dekorasinya sehingga dapat mengusulkan tipe meja yang diinginkan.

Bayangkan hal tersebut terjadi di dunia maya dimana kita bisa dipasangkan dengan produk yang pas dengan ukuran dan keinginan kita sendiri. Bayangkan juga hal tersebut membuat kamar tidur kita menjadi ruang untuk mengepaskan baju dan membuat setelan busana menurut apa yang ada di lemari kita.

Belum lagi, ada kemungkinan nantinya teknologi AR dan VR bisa menghadirkan stylist AR, hingga menyewa busana dan perhiasan mewah yang hanya bisa dilihat melalui kamera AR. Jika semuanya menjadi nyata bukan hal berlebihan fashion mewah dapat menjangkau setiap orang, bukan hanya kalangan atas saja.

Penerapan AR dan VR di sekolah tingkatkan kualitas pendidikan dan minat belajar anak

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?