Beberapa tahun belakangan ini perkembangan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) semakin banyak digunakan oleh masyarakat di indonesia, baik itu untuk keperluan main game atau sebagai alat bantu edukasi wisata. Ternyata untuk merencanakan perjalanan dengan memanfaatkan kedua teknologi tersebut juga dapat dilakukan oleh para traveler.

Penggunaan virtual tour untuk memilih destinasi wisata tergantung dari agen perjalanan yang menggunakan teknologi tersebut untuk memfasilitasi bisnis layanan perjalanan online tersebut, ini juga merupakan sebuah hal yang menarik kata Regional Director APAC operator Territories Travelport Gary Harford. Penggunaan AR dan VR untuk memilih destinasi wisata tentu akan mempermudah bagi traveler untuk menentukan apakah mereka ingin berkunjung ke tempat tersebut apa tidak.

Sebab mereka dapat merasakan suasana seperti sedang berada di tempat tersebut, terlebih lagi jika mereka menggunakan kacamata khusus VR. Pengguna akan merasa akan dibawa ke tempat tersebut.

Berdasarkan hasil survei GDTR terhadap 23.000 wisatawan dari 20 negara termasuk 500 wisatawan indonesia, sebanyak 75 persen wisatawan asal indonesia mengatakan bahwa mereka memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pengalaman digital yang baik saat merencanakan perjalanan.

Baca juga: Virtual Tour Museum yang Tetap Populer Meski Pandemi Mulai Surut

Mereka mengatakan bahwa mereka akan senang jika dalam merencanakan perjalanan, mereka dapat memanfaatkan teknologi tersebut (AR dan VR) melalui ponsel mereka. Tidak hanya generasi muda, bahkan hingga wisatawan yang sudah berumur sekalipun juga menginginkan, ucap Harford.

Harfod mengatakan bahwa sejauh ini masyarakat yang memanfaatkan aplikasi layanan bisnis jasa perjalanan milik mereka dapat fitur Speech To Text (sistem mengubah text menjadi audio) untuk merencanakan perjalanan. Selain itu mereka juga dapat menggunakan fitur Visual Search (pencarian Visual).

Untuk merencanakan kedepannya Travelport akan memiliki fitur AR dan VR yang diintegrasikan ke dalam aplikasi layanan bisnis jasa perjalanan milik mereka, harford mengatakan bahwa mereka akan mengembangkan fitur Speech To Text dan Visual Search yang lebih menarik.

Harford juga menuturkan bahwa fokus mereka lebih ke layanan pemberian informasi, kurang lebih dari 400 maskapai di seluruh dunia seperti maskapai apa yang sedang aktif dan beberapa harga tiket yang ditawarkan.

Namun kembali lagi, hal tersebut penambahan fitur AR dan VR tergantung bagaimana layanan jasa perjalanan ingin mengembangkan aplikasinya. Travelport adalah perusahaan teknologi pemberi fasilitas bisnis jasa perjalanan yang akan menghubungkan penyedia jasa perjalanan dengan para pembeli secara online dan offline.

Virtual Reality tingkatkan minat pengguna untuk berkunjung ke destinasi wisata

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?