Selama beberapa dekade terakhir, bidang komunikasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ada banyak evolusi di bidang komunikasi sosial yang memungkinkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional menyampaikan tujuannya secara lebih efektif dan efisien kepada targetnya. Evolusi ini mencakup penerapan virtual reality untuk bantu LSM dan visualisasi data.

Evolusi di Bidang Komunikasi

Virtual Reality (VR) merupakan simulasi yang dihasilkan komputer yang memungkinkan seseorang dapat berinteraksi dalam lingkungan tiga dimensi buatan menggunakan perangkat elektronik, misalnya kacamata khusus dengan layar atau sarung tangan yang memiliki sensor.

Selain VR, visualisasi data juga telah meningkat di bidang komunikasi selama bertahun-tahun dan kemampuan untuk menganalisis Big Data menjadi sangat penting. Visualisasi data ini hanya mengacu pada manajemen data ke dalam format visual. Melalui visualisasi data, orang awam bisa lebih mudah memahami data yang sulit menggunakan gambar dan grafik. Jika informasinya mudah dipahami, apa yang akan disampaikan LSM juga lebih jelas.

VR Berperan Penting Bagi Keberhasilan LSM

Selain penggunaan VR dan visualisasi data, keberhasilan LSM Internasional juga terkait dengan peningkatan humanitarianisme sosial digital. Humanitarianisme digital adalah sukarelawan dari seluruh dunia yang mendukung penelitian dan upaya bantuan melalui pekerjaan online, terlepas dari lokasi geografis mereka. Dengan kemampuan bekerja dari jarak jauh, humanitarianisme digital membuat informasi penting tersedia lebih cepat.

Salah satu contoh humanitarianisme digital adalah pemetaan krisis, yaitu ketika informasi yang telah dikumpulkan digunakan untuk membantu organisasi tanggap bencana untuk menentukan kapan dan di mana bantuan harus diberikan.

Baca juga: Virtual Reality Jadikan Pelatihan Kedokteran Efektif dan Hemat Biaya

Pemetaan krisis ini pada dasarnya mengumpulkan Big Data dari suatu organisasi atau beberapa organisasi kemudian menggunakannya untuk mengalokasikan bantuan secara cepat dan tepat. Setiap organisasi nirlaba akan memperoleh manfaat dari peningkatan humanitarianisme sosial ini karena melampaui batas, mempercepat analisis data, dan waktu respon terhadap krisis.

Doctors Without Borders Sukses Berkat Virtual Reality

Image source: DWB

Salah satu organisasi yang sudah menerapkan strategi di atas adalah Doctors Without Borders (DWB). Dengan menggunakan VR, DWB meluncurkan pameran interaktif yang disebut “Forced from Home”. Pameran tersebut merupakan pameran global gratis dan interaktif untuk meningkatkan kesadaran publik tentang krisis pengungsi global. 

Melalui pameran ini, pengunjung dapat terlibat dengan kamp pengungsi, misi penyelamatan laut, dan proyek medis darurat di seluruh dunia. Jadi pengunjung akan lebih dekat dengan pengalaman nyata dari orang-orang yang mengungsi akibat kekerasan dan kesulitan ekstrim di seluruh dunia.

Selain itu, DWB memanfaatkan visualisasi data untuk menampilkan data-data penting kepada peserta. Berbagai video dan gambar terkait juga ditampilkan untuk memadukan ide, kondisi, sekaligus emosi yang tidak bisa disampaikan melalui kata-kata.

DWB membuktikan bahwa Virtual Reality dapat bantu LSM Internasional dalam menyampaikan tujuan serta mengumpulkan data lebih mudah dan efisien, yang dapat di akses oleh masyarakat dari manapun dan kapanpun, bahkan dari rumah sekalipun hanya dengan menggunakan headset VR saja.

Semoga LSM di Indonesia bisa segera mengikuti langkah DWB yaa dalam memanfaatkan teknologi VR ini.

Virtual Reality Tingkatkan Produktifitas, Kecepatan Kerja dan Omzet Bisnis Anda

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?