Virtual Reality Menarik

12 Fakta Virtual Reality Menarik, No. 6 Paling Mencengangkan

Sudah merasa yakin memahami segala hal tentang Virtual Reality atau VR? Ada 12 fakta virtual reality menarik yang mungkin belum Anda ketahui semuanya. Artikel ini akan mengupas tuntas hal unik tentang teknologi dan pemasaran memakai virtual reality itu sendiri.

1. Brand Besar Menaruh Investasi terhadap VR

Brand besar sangat serius menggarap teknologi VR secara internal. Ini terbukti dari temuan majalah bergengsi, Forbes pada 2015. Dalam Forbes World’s Most Valuable Brands, sekitar 75% brand telah menciptakan beragam bentuk pengalaman virtual reality atau augmented reality. Banyak dari brand tersebut yang sedang mengembangkan teknologi tersebut. Kami berpendapat angka tersebut lebih tinggi saat ini.

2. Virtual Reality Mempunyai Return on Investment (ROI)

Virtual Reality tetaplah teknologi yang relatif baru. Itu sebabnya beberapa brand masih mempertanyakan apakah VR bisa mendatangkan keuntungan atau tidak. Jawabannya: tentu saja iya. Virtual Reality memberikan ROI yang positif. Misalnya, grup biro perjalanan asal Inggris Thomas Cook telah melaporkan kenaikan hingga 190% dari segi jumlah tur yang dipesan ke New York setelah perusahaan tersebut menawarkan pengalaman VR di toko mereka. Lainnya, Amnesti International telah melaporkan kenaikan 16% dalam hal donasi debit langsung setelah menelurkan kampanye memakai teknologi VR.

3. Sektor Kesehatan Paling Besar Memanfaatkan VR

Mulai dari diagnosa penyakit hingga operasi yang rumit, institusi kesehatan sedang menggabungkan virtual reality ke dalam banyak segi dalam industri ini. Dengan memadukan gambar diagnostik dari pindaian CAT dan ultrasound, profesional  bidang medis dapat memakai software untuk menciptakan model virtual 3D. Model tersebut membantu ahli bedah sanggup menentukan lokasi terbaik untuk membedah dan mempersiapkan operasi.

4. Pemerintah Amerika Serikat (AS) Gemar Memakai VR

Lembaga Antariksa AS atau NASA dan militer AS menginvestasikan anggaran untuk virtual reality. NASA memakai teknologi tersebut untuk mencoba menghubungkan insinyur dengan piranti yang dikirimkan ke luar angkasa. Dengan memakai Oculus, perlengkapan penginderaan gerak dari konsol gaming Xbox One, insinyur NASA mengembangkan cara untuk mengendalikan lengan robotik dengan gerak isyarat yang dibuat oleh operator di bumi.

Fakta virtual reality menarik terjadi pada sektor militer setempat. VR dipakai untuk merekrut dan melatih tentara sebelum dilepaskan ke medan pertempuran. Skenario di dalam teknologi tersebut memberikan peluang tim agar bisa bekerjasama dalam pengalaman yang imersif. Lingkungan dalam konten VR yang realistis membantu mereka bersiap lebih baik untuk menangani serangan musuh.

5. Perjalanan Virtual Reality Berkembang Pesat

Siapa yang tidak ingin berjalan-jalan di jalanan di Venesia atau pergi ke kawasan tropis saat musim dingin datang? Beberapa biro perjalanan menginisiasi perjalanan virtual reality untuk menjelajahi berbagai tempat melalui teknologi ini. Contohnya pada musim gugur 2015, Marriott mempromosikan kemampuannya dalam mentransportasikan klien dari London ke Maui dalam 90 detik berkat Oculus.

6. VR Tidak Harus Mahal

Fakta virtual reality menarik berikutnya adalah tentang harga. Selama ini, produksi virtual reality dianggap mahal. Akan tetapi, hal tersebut tidak selalu benar. Biaya memproduksi virtual reality memang tidak jadi tidak murah namun tidak selalu menggerus anggaran. Seperti kebanyakan biaya produksi lainnya, harga virtual reality tergantung pada cakupan proyeknya sendiri. Perusahaan bisa menghabiskan ratusan ribu dolar AS dalam investasi virtual reality. Namun, perusahaan kami, MonsterAR, dapat menawarkan skema pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan branding produk atau marketing perusahaan Anda.

7. Bukan Hanya Anak Kecil yang Menyukai VR

VR memang identik dengan generasi Z dan milenial yang doyan bermain gadget. Dua generasi ini menyukai VR yang mengajak menikmati pengalaman brand yang berbeda, lebih seru, dan menyenangkan. Sajian VR ternyata tidak hanya khusus memikat hati dua generasi tersebut. Generasi yang lebih tua, yakni Baby Boomers (lahir 1946 hingga 1964), ternyata menyukai VR. Temuan ini berasal dari riset Greenlight VR and Touchstone Research, yang menyatakan bahwa 64% Baby Boomers berpendapat positif mengenai virtual reality.

Baca juga: Virtual Reality Jakarta dan Peluang Bisnisnya yang Menguntungkan

8. “Virtual Reality” Pertama Kali Muncul pada 1987

Istilah pengalaman yang imersif (bergantung pada definisi yang dianut) telah ada selama beberapa dekade. Namun demikian, baru belakangan publik sering menggunakan istilah ini. Sedangkan istilah “virtual reality” pertama kali dicetuskan oleh Jaron Lanier pada 1987 saat riset tentang bentuk teknologi ini begitu intens.

9. Virtual Reality Tidak Menggantikan Kehidupan Nyata

“Mengikatkan” headset virtual reality membuka gerbang menikmati pengalaman yang fantastis. Bahkan, rasanya hampir berada di lokasi yang sesungguhnya atau ambil bagian pada kegiatan di dunia nyata.

Perlu digarisbawahi kata “hampir” di sini. Virtual reality tidak dibuat untuk menggantikan kehidupan nyata melainkan meningkatkannya. Salah satu contoh terbaik adalah bisnis perjalanan. Bagi pengelola tempat wisata dan hotel, virtual tour menjadi alat efektif untuk membantu calon pengunjung “mencicipi” tempat yang akan dikunjungi atau kamar yang akan dipesan.

10. Beberapa Aplikasi VR Terbaik Tidak Ada Kaitannya dengan Gaming

Sering mengira VR sangat identik dengan gaming? Fakta virtual reality menarik selanjutnya adalah stigma tersebut tidak selalu tepat. Beberapa pengalaman berbasis VR saat ini tidak terkait dengan gaming. Contohnya, pengalaman bepergian memakai VR, dokumenter VR, dan masih banyak lagi.

11. Google Cardboard Dulunya Proyek Sampingan

David Coz dan Damien Henry telah mengembangkan platform Google Cardboard. Dua developer tersebut telah membuat proyek tersebut sebagai bagian dari program “masa istirahat inovasi” Google. Dalam proyek ini, para developer diminta menggunakan 20 persen waktu kerja mereka mengerjakan proyek yang membuat mereka tertarik. Untungnya, Google mendukung program ini dan Google Cardboard kini menjadi salah satu landasan virtual reality yang dapat diukur.

12. Tidak Ada yang Menemukan Virtual Reality

Fakta virtual reality menarik terakhir adalah tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas penciptaan VR. Tetapi, ada beberapa yang menyumbang pertumbuhan teknologi virtual reality. Contohnya, Morton Heilig, Jaron Lanier, Douglas Engelbart, Ivan Sutherland, dan Myron Krueger.

Virtual Reality menjadikan pelatihan lebih hemat biaya, efisien, dan tanpa risiko cidera

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *