Penerapan AR Oleh Brand Besar

15 Contoh Penerapan AR Oleh Brand Besar Dunia

Jika Anda mencoba berbagai perangkat kekinian yang berbasis Augmented Reality (AR) maupun Virtual Reality (VR), tentunya Anda akan menyadari bahwa penerapan AR oleh brand besar kini bukan sekadar tren teknologi, melainkan strategi pemasaran dan pengalaman pengguna yang semakin matang.

Banyak perusahaan global memanfaatkan AR untuk menghadirkan interaksi yang lebih imersif antara produk dan konsumen, mulai dari visualisasi produk secara real-time hingga kampanye interaktif yang memperkuat brand engagement.

Pendekatan AR oleh brand besar ini juga mencerminkan pergeseran signifikan dalam dunia komunikasi pemasaran modern. Brand tidak lagi hanya berfokus pada penyampaian pesan secara visual, tetapi juga pada penciptaan pengalaman digital yang relevan dan personal.

Dengan AR, audiens dapat “merasakan” nilai sebuah produk sebelum melakukan pembelian, sehingga menciptakan hubungan emosional yang lebih kuat dan meningkatkan tingkat kepercayaan terhadap brand.

Menurut laporan Fortune Business Insights, pasar global Augmented Reality (AR) diproyeksikan tumbuh dari sekitar USD 140,34 miliar (setara ±Rp2,25 kuadriliun) pada tahun 2025 menjadi lebih dari USD 1,7 triliun (sekitar ±Rp27,3 kuadriliun) pada tahun 2032, dengan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 43%.

Lonjakan ini didorong oleh adopsi AR oleh brand besar, terutama di sektor ritel yang memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan pengalaman interaktif seperti virtual try-on dan digital showroom. Tren tersebut menegaskan bahwa penerapan AR bukan sekadar inovasi sesaat, melainkan strategi bisnis jangka panjang yang memperkuat daya saing, memperdalam interaksi pelanggan, dan membentuk standar baru dalam komunikasi pemasaran modern.

Dalam artikel ini, kami akan membahas 15 contoh penerapan AR oleh brand besar yang mampu meningkatkan pemasaran secara signifikan.

Istilah Augmented Reality

Secara sederhana, Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang menggabungkan elemen dunia nyata dengan komponen digital secara bersamaan.

Melalui teknologi ini, pengguna tetap dapat melihat lingkungan sekitarnya secara langsung, namun dengan tambahan visual berupa gambar, animasi, teks, atau objek tiga dimensi yang dihasilkan oleh komputer.

Sebagai contoh, ketika seseorang menggunakan kamera ponsel dan melihat adanya objek digital muncul di layar, seperti kacamata virtual saat mencoba produk, karakter permainan yang tampak berada di atas meja, atau petunjuk arah yang tampil di jalan melalui layar ponsel, maka hal tersebut merupakan penerapan Augmented Reality.

Dengan kata lain, AR tidak menggantikan dunia nyata sebagaimana Virtual Reality (VR), melainkan meningkatkan pengalaman pengguna dengan menambahkan informasi dan elemen visual interaktif yang membuat interaksi menjadi lebih menarik serta bermakna.

15 Contoh Penerapan AR oleh Brand Besar Dunia

1. Pepsi Max – Unbelievable Bus Shelter (London, 2014)

Pepsi Max menciptakan kampanye kreatif bertajuk Unbelievable Bus Shelter di salah satu halte bus di London. Layar kaca halte tersebut diubah menjadi tampilan interaktif yang memperlihatkan pemandangan luar biasa seperti meteor jatuh, robot raksasa, hingga serangan alien, semua tampak nyata melalui teknologi AR. Kampanye ini menarik perhatian besar, menghasilkan lebih dari 8 juta penayangan di YouTube dan 385 juta impresi media, serta meningkatkan penjualan hingga 35% dibanding tahun sebelumnya. Inovasi ini menunjukkan bahwa pendekatan digital interaktif dapat memperkuat citra merek sekaligus mendorong penjualan.

2. IKEA – IKEA Place (Swedia, 2017)

IKEA memperkenalkan aplikasi IKEA Place pada tahun 2017 yang memungkinkan pelanggan menempatkan furnitur digital berukuran asli ke dalam ruang mereka melalui kamera ponsel. Dengan begitu, pengguna dapat melihat apakah meja, sofa, atau lemari cocok dengan tata letak rumah sebelum membeli. Data menunjukkan bahwa pelanggan yang menggunakan fitur ini 10% lebih mungkin untuk melakukan pembelian dibanding pengguna biasa. Teknologi AR ini membantu IKEA mengurangi tingkat pengembalian barang dan memperkuat kepercayaan pelanggan dalam berbelanja online.

3. Sephora – Virtual Artist (Amerika Serikat, 2016)

Pada tahun 2016, Sephora meluncurkan fitur Virtual Artist di aplikasi resminya. Melalui kamera ponsel, pengguna dapat mencoba ratusan warna lipstik, eyeshadow, dan foundation secara virtual. Fitur ini sangat populer hingga mencatat lebih dari 70 juta percobaan warna digital di seluruh dunia. Dengan AR, Sephora mampu memberikan pengalaman belanja personal tanpa harus datang ke toko, sekaligus meningkatkan konversi pembelian dan memperkuat loyalitas pelanggan.

4. Gucci – AR Sneaker Try-On (Italia, 2019)

Sebagai brand mode mewah, Gucci menjadi salah satu contoh penerapan AR oleh brand besar yang berhasil menarik perhatian konsumen global. Melalui fitur try-on sepatu secara virtual di aplikasinya, pengguna dapat melihat tampilan sepatu saat dikenakan hanya dengan menggunakan kamera ponsel. Inovasi ini terbukti efektif meningkatkan minat beli dan berkontribusi pada kenaikan penjualan online hingga 300% selama periode kampanye. Pendekatan digital tersebut memperkuat citra Gucci sebagai brand yang mengedepankan eksklusivitas, kreativitas, serta pemanfaatan teknologi AR oleh brand besar untuk memperkaya pengalaman pelanggan.

Baca juga: Bisa Selfie Bareng Idola Sepuasnya Dengan AR Photo Booth

5. Ray-Ban – Virtual Try-On Experience (Global, 2020)

Ray-Ban mengembangkan fitur AR yang memungkinkan konsumen mencoba berbagai model kacamata langsung dari layar ponsel atau laptop. Teknologi ini membantu pelanggan menemukan bentuk kacamata yang paling sesuai dengan wajah mereka. Hasilnya, tingkat konversi meningkat secara signifikan karena pembeli merasa lebih yakin dengan pilihannya. AR juga memperkuat daya tarik brand Ray-Ban di kalangan konsumen muda yang gemar berbelanja online.

6. Hyundai – AR Showroom (Korea Selatan, 2020)

Hyundai menciptakan virtual showroom berbasis AR yang memungkinkan calon pembeli menjelajahi mobil secara interaktif tanpa harus datang ke dealer. Pengguna dapat memutar tampilan mobil 360 derajat, membuka pintu, hingga melihat interiornya secara mendetail. Pendekatan ini tidak hanya memperluas jangkauan pasar tetapi juga meningkatkan minat terhadap model terbaru, terutama selama masa pembatasan fisik. Hyundai berhasil membuktikan bahwa AR dapat menjadi solusi efektif untuk memperkuat kanal penjualan digital otomotif.

7. Coca-Cola – Faces of the City (Tiongkok, 2018)

Coca-Cola meluncurkan kampanye Faces of the City di Tiongkok dengan mengintegrasikan AR ke dalam kemasan botol minuman. Ketika pelanggan memindai label menggunakan aplikasi ponsel, muncul animasi dan pesan digital yang menggambarkan kehangatan antarwarga kota. Strategi ini tidak hanya meningkatkan interaksi dengan konsumen, tetapi juga memperkuat citra Coca-Cola sebagai brand yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

8. Warby Parker – Virtual Eyewear Experience (Amerika Serikat, 2020)

Brand kacamata Warby Parker mengadopsi AR untuk membantu pengguna mencoba produk langsung dari rumah. Fitur ini berhasil menurunkan tingkat pengembalian produk hingga 45% dan meningkatkan penjualan online sebesar 180% dibanding tahun sebelumnya. Penerapan AR ini menjadi bukti bahwa teknologi digital dapat memberikan pengalaman belanja yang efisien sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand.

9. Adidas – AR Fitting Sneakers (Jerman, 2019)

Adidas menggunakan AR untuk menampilkan bagaimana sepatu terlihat di kaki pelanggan secara real-time. Teknologi ini membantu pembeli menentukan ukuran yang sesuai tanpa harus mencoba secara fisik. Hasilnya, tingkat pengembalian produk menurun hingga 30%, sekaligus memperkuat pengalaman berbelanja digital yang lebih praktis dan personal.

10. Zara – AR Display Experience (Spanyol, 2018)

Zara menjadi salah satu contoh penerapan AR oleh brand besar yang sukses menggabungkan pengalaman belanja fisik dan digital. Melalui kampanye yang memanfaatkan tampilan AR di etalase toko serta di aplikasi belanja, pengunjung dapat melihat model berpakaian secara langsung di layar ponsel hanya dengan mengarahkan kamera ke display tertentu. Inovasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan interaksi pelanggan di toko fisik sekaligus mengurangi tingkat pengembalian produk hingga 20%, memperlihatkan bagaimana penerapan AR oleh brand besar seperti Zara mampu menciptakan pengalaman belanja yang lebih interaktif dan menarik bagi konsumen.

11. Vodafone – Elf and Seek (Inggris, 2018)

Vodafone menciptakan permainan AR bernama Elf and Seek sebagai bagian dari kampanye Natal. Permainan ini diikuti lebih dari 245 ribu pengguna, yang berlomba menemukan karakter virtual di lokasi tertentu melalui ponsel mereka. Kampanye ini berhasil meningkatkan keterlibatan pelanggan dan memperkuat hubungan emosional antara brand dan konsumennya.

Baca juga: Membedah Apa Itu AR, Tipe, Contoh dan Manfaatnya bagi Bisnis

12. Maybelline New York – AR Beauty Mirror (Tiongkok, 2019)

Maybelline menghadirkan pengalaman interaktif melalui cermin digital berteknologi AR di pusat perbelanjaan besar. Pengunjung dapat mencoba berbagai produk makeup secara virtual tanpa perlu menyentuh wajah. Kampanye ini memperoleh lebih dari 3 juta tayangan organik di media sosial, memperluas jangkauan merek dan memperkuat reputasi Maybelline sebagai pelopor inovasi kecantikan digital.

13. Uniqlo – Magic Mirror Experience (Jepang, 2013)

Uniqlo memperkenalkan Magic Mirror, sebuah cermin pintar yang memanfaatkan AR untuk menampilkan berbagai warna pakaian yang sama tanpa pelanggan perlu berganti baju. Inovasi ini memberikan pengalaman belanja yang efisien dan menyenangkan, sekaligus mempertegas citra Uniqlo sebagai brand yang modern dan berorientasi pada kenyamanan pelanggan.

14. L’Oréal – ModiFace AR Makeup (Prancis, 2018)

Setelah mengakuisisi teknologi ModiFace, L’Oréal meluncurkan fitur try-on makeup berbasis AR di berbagai aplikasi kecantikannya. Pengguna dapat mencoba ratusan produk secara virtual dengan hasil yang realistis. Fitur ini meningkatkan unduhan aplikasi hingga 70% dan memperkuat posisi L’Oréal sebagai pemimpin inovasi digital di industri kecantikan global.

15. Burger King – Burn That Ad (Brasil, 2019)

Burger King menjalankan kampanye AR unik di Brasil yang memungkinkan pengguna “membakar” iklan pesaing seperti McDonald’s melalui aplikasi mereka. Setelah memindai iklan kompetitor, pengguna akan melihatnya terbakar secara virtual dan mendapatkan kupon Whopper gratis. Kampanye ini mencatat peningkatan besar dalam jumlah unduhan aplikasi dan interaksi pelanggan, serta menjadi salah satu contoh terbaik pemanfaatan gamifikasi dalam pemasaran digital.

Kesimpulan

Dari kelima belas contoh penerapan AR oleh brand besar di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan teknologi Augmented Reality telah memberikan dampak yang signifikan terhadap performa bisnis global. Teknologi ini tidak hanya mampu meningkatkan penjualan dan engagement pelanggan, tetapi juga memperkuat citra merek sebagai entitas yang modern, inovatif, dan relevan dengan dinamika era digital.

Keberhasilan berbagai brand besar dalam mengimplementasikan AR menjadi bukti nyata bahwa teknologi ini mampu menciptakan pengalaman pemasaran yang lebih imersif serta meningkatkan loyalitas konsumen. Ke depan, dengan nilai pasar AR global yang diproyeksikan mencapai lebih dari Rp 27 kuadriliun pada tahun 2032, perusahaan yang mulai berinvestasi dalam strategi AR oleh brand besar sejak saat ini akan berada pada posisi yang strategis untuk memimpin transformasi pemasaran digital dan menghadirkan nilai lebih bagi konsumen di masa mendatang.

Wujudkan Target Optimalisasi Bisnis Anda dengan Teknologi AR/VR dari MonsterAR

MonsterAR menghadirkan solusi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) inovatif untuk mempercepat transformasi digital di sektor ritel, fashion, dan lifestyle.

Teknologi ini membantu brand dan pelaku usaha menghadirkan pengalaman belanja interaktif yang memukau, mulai dari virtual try-on, katalog 3D, hingga immersive product showcase yang memudahkan pelanggan menjelajahi produk secara realistis.

Melalui pendekatan imersif dan analitik cerdas, MonsterAR membantu brand meningkatkan interaksi pelanggan, memperkuat loyalitas konsumen, serta mendorong konversi penjualan baik di kanal online maupun offline.

Solusi ini membuka peluang baru bagi bisnis untuk menghadirkan pengalaman berbelanja yang lebih personal, modern, dan berkesan.

MonsterAR Retail Solutions, Inovasi Digital untuk Masa Depan Ritel dan Fashion
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *