Mengenal Museum BPK RI, Museum Canggih Berteknologi Digital Pertama di Indonesia
Museum canggih di Indonesia ternyata tidak hanya berada di kota saja. Bagi Anda penggemar wisata museum, kini Anda dapat mengunjungi salah satu museum kebanggaan Indonesia milik pemerintah Republik Indonesia. Lebih tepatnya milik Badan Pengawas Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang berlokasi di kota Magelang, Jawa Tengah.
Museum tersebut adalah representasi dari lembaga BPK RI. Adapun BPK RI sendiri adalah salah satu lembaga negara yang menangani keuangan negara seperti memantau, mengaudit dan juga mengelola keuangan negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945. Peran BPK dalam hal ini untuk memastikan pengelolaan negara berjalan dan terwujud semestinya demi tercapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Gambaran museum yang kuno selama ini berpengaruh terhadap jumlah pengunjung museum. Yang terjadi adalah pengunjung museum kian berkurang. Salah satu survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta juga mencatat penurunan yang drastis mengenai jumlah pengunjung museum.
Namun sejak diresmikannya museum BPK RI di Magelang pada 9 Januari 2017 yang lalu, oleh Wakil Ketua BPK RI di kawasan kompleks Karesidenan Kedu-Surakarta (Bakorwil II) Kota Magelang. Persepsi tentang museum yang kuno dan tidak menarik menjadi berubah.
Oleh karena itulah aktivitas berkunjung ke museum bukan lagi suatu aktivitas yang membosankan karenanya. Hal ini disebabkan karena museum BPK RI merupakan museum pertama yang menggunakan teknologi digital dalam pengaplikasian beberapa fitur fasilitas yang ada di dalamnya.
Berkat diterapkannya teknologi ke dalam museum, serta merta mengubah persepsi orang yang mengunjungi museum untuk sekedar melihat-lihat koleksi dan belajar mengenai sejarah di belakangnya. Hal itu dalam aktivitas lama di museum yang berfasilitas kuno tentu saja kurang menarik, karena pengunjung hanya diarahkan untuk berkeliling dan melihat koleksi milik museum saja.
Jumlah pengunjung yang luar biasa besar itu mungkin akan terus bertambah lagi untuk kedepannya. Karena senang dengan museum canggih di indonesia, tentu para pengunjung yang sudah datang akan mengajak teman-teman lainnya untuk ikut berkunjung, dan tongkat estafet itu akan terus dilanjutkan ke orang-orang lain, dan generasi selanjutnya.
Karena konsep untuk teknologi dalam museum canggih di Indonesia ini memang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengunjung yang memahami teknologi, dan itulah yang diinginkan oleh para generasi milenial seperti sekarang ini. Pengembangan ini memungkinkan pengunjung untuk mengalami seni dengan cara yang berbeda.
Baca juga: Museum Digital Jakarta yang Bisa Dikunjungi tanpa Meninggalkan Rumah
Museum dengan konsep baru mengadaptasi setiap perubahan yang terjadi dewasa ini supaya menarik minat semua generasi baik milenial ataupun gen Z. Tidak hanya teknologi digital saja yang diterapkan di dalamnya, tetapi sisi artistiknya seperti sisi instagrammable-nya yang relate dengan budaya memposting foto di platform sosial media Instagram.
Menurut pengakuan Bapak Awiek selaku Staf Pengelola Museum BPK RI Magelang, setelah diterapkannya teknologi-teknologi multimedia yang canggih seperti Augmented Reality, smart table, interactive floor, dan banyak lagi lainnya oleh perusahaan IT Monster AR selaku vendor IT terkemuka di Asia, museum secara signifikan mengalami tingkat kunjungan.
Hal tersebut tentu bukanlah sekedar tentang seberapa nilai investasinya saja, tetapi tentu jauh lebih dari itu. Dengan semakin meningkatnya rasa ketertarikan generasi muda terhadap hal-hal yang berbau sejarah, tentu saja dapat memberikan feedback yang baik terhadap pengembangan museum-museum yang lainnya.
Jumlah pengunjung museum tentu akan terus mengalami kenaikan apabila semua museum dapat berbenah diri menata fasilitas dan juga strategi bagaimana menaikkan jumlah pengunjung dan juga penggemar khusus di kalangan penggiat museum Indonesia.
Itulah sebabnya mengapa, museum harus terus berinovasi dan juga bertransformasi ke dalam digital, supaya tidak kehilangan penggemar dan pengunjung. Bayangkan, betapa besar sejarah yang terkandung di dalam museum yang bernilai sangat tinggi sejarahnya tersebut dan hanya diketahui oleh segelintir orang saja.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah, itulah kutipan dari kalimat yang pernah diucapkan oleh proklamator kemerdekaan Indonesia yakni Ir. Soekarno. Tentu saja dimaknai jika kalimat tersebut mengandung arti jika sejarah adalah suatu hal yang sangat penting demi mendukung salah satu aspek pembangunan suatu bangsa yang besar.
MonsterAR sendiri merupakan perusahaan teknologi yang berani memberikan suatu ide perubahan yang signifikan terhadap kemajuan suatu museum. Perubahan tersebut bukan tidak mempunyai tujuan pasti. Sebab, dengan perubahan yang baik dan atraktif, tentu saja akan meningkatkan citra diri yang bagus bagi museum itu sendiri.
Menghilangkan gambaran lama museum yang kuno dan tidak menarik memang menjadi suatu pekerjaan rumah tersendiri bagi pengelola museum. Sekarang permasalahannya di pendanaan. Dibutuhkan banyak budget tertentu memang untuk dapat mewujudkan itu semua. MonsterAR sebagai perusahaan teknologi ternama memberikan konsultasi cuma-cuma demi pengembangan museum dan untuk dukungan teknis nya pun masih dapat didiskusikan secara bijak dan juga saling menguntungkan kedua belah pihak baik museum ataupun MonsterAR sendiri.
Nah, Museum BPK RI yang pengerjaan fasilitas museum terbarunya dilakukan oleh tim MonsterAR menjadi salah satu bukti nyata jika museum yang sebelumnya kurang menarik minat pengunjung dan generasi milenial, kini menjadi suatu museum yang menjadi kebanggaan banyak kalangan mulai dari lembaga BPK RI itu sendiri, masyarakat Magelang pada khususnya dan juga masyarakat Jawa Tengah pada umumnya. Tunggu, apakah Anda sudah ke museum hari ini?
Program Gerakan Digitalisasi Museum dari MonsterAR untuk seluruh museum di Indonesia
| 1. Free Konsultasi | 2. Free Konsep Design | 3. Free Estimasi Biaya (RAB) |
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply