Teknologi Pendidikan AR/VR

Belajar-Mengajar Lebih Efektif dengan Teknologi Pendidikan AR/VR

Teknologi pendidikan AR/VR mungkin masih terdengar baru di Indonesia. Pemakaian inovasi imersif ini menawarkan banyak kemudahan belajar sekaligus memunculkan tanda tanya mengenai keselamatan penggunaannya.

Sama-sama berguna meningkatkan pengalaman belajar, AR dan VR mempunyai perbedaan fundamental. AR merupakan singkatan dari Augmented Reality sedangkan VR adalah kependekan dari Virtual Reality.

AR meleburkan dunia nyata dengan obyek virtual hasil rekayasa komputer yang bisa dinikmati secara real-time. Pemanfaatan AR saat ini sudah sangat luas dan praktis berkat hadirnya smartphone. Sedangkan VR menghadirkan dunia virtual yang benar-benar berbeda dari kenyataan. Dengan obyek berformat 3D, penggunanya umumnya memakai headset VR agar bisa mengaksesnya.

Bagaimana teknologi pendidikan AR/VR akan mengubah cara belajar

Metode pembelajaran saat ini masih mengandalkan cara lama, yakni menggunakan buku teks, alat peraga dua dimensi, hingga memanfaatkan video di YouTube. Sementara cara tersebut sudah membantu, tidak semua teori atau konsep dapat terbantu cara penyampaiannya. Ada beberapa konsep ilmu yang masih terlalu abstrak untuk disampaikan dari pihak guru saja. Selain itu, metode konvensional juga cenderung monoton dimana proses pembelajaran hanya bersifat satu arah, yakni dari guru ke murid.

1. VR dan AR menawarkan pembelajaran yang imersif

Poin pertama ini menjadi keuntungan paling khas dari teknologi pendidikan AR/VR. Dengan sifatnya yang imersif, fleksibilitas pengolahan AR dan VR akan sanggup menyediakan pengalaman belajar yang “membenamkan” murid ke dalam materi pembelajaran.

Ambil contoh, jika guru lebih memakai teknologi VR, dengan memakai headset, siswa akan berinteraksi dengan lingkungan secara lebih gampang. Lingkungan yang dimaksud di sini adalah isi pembelajaran yang dirancang secara lebih interaktif dan lebih seru. Tentunya, inti materi tetap diperhatikan. Walhasil, siswa akan lebih cepat menyerap dan memahami materi. Dalam waktu dekat, headset VR dapat bertransformasi menjadi kacamata. Perubahan ini bukanlah hal yang mengejutkan mengingat pada 2050, setengah warga Bumi diprediksi akan memakai kacamata VR/AR.

2. Meningkatkan daya ingat dalam pembelajaran daring

Sejak wabah COVID-19, pembelajaran daring semakin populer. Selain lebih murah dan praktis, sistem belajar ini dapat menghilangkan batasan jarak dan waktu. Hanya saja, pembelajaran daring cukup merepotkan guru atau instruktur dalam mengetes daya ingat murid mereka. Level ingatan peserta pembelajaran daring konvensional saat ini kurang memuaskan dibandingkan hadir secara langsung.

Teknologi pendidikan AR/VR selangkah lebih maju dibandingkan metode daring yang selama ini sudah dilakukan. Umumnya metode belajar daring menggunakan video, via webinar, hingga belajar secara langsung dari jarak jauh.

Pemangku kepentingan sektor pendidikan dapat memanfaatkan teknologi AR dan VR agar visual belajar jauh lebih hidup dan menarik. Metode ini paling pas untuk menjelaskan ke murid untuk materi terkait ilmu alam dan pelatihan teknis. VR dan AR akan membantu meningkatkan daya ingat murid sebab pada dasarnya manusia akan lebih mudah mengingat visual dibandingkan teks. Bahkan menurut riset pada 3M Corporation, manusia cenderung memproses visual enam ribu kali lebih cepat dari teks. Bayangkan jika visual tersebut berbentuk 3D, terlebih dinamis dan interaktif. Murid akan lebih mudah mengingat apa yang dipelajari bukan?

3. Menjadi solusi eLearning yang inklusif

Selama bertahun-tahun, AR dan VR telah terbukti mnejadi cara penyampaian bahan pembelajaran yang cerdas dan unik. Yang membuat keduanya unik adalah pendekatan yang 100% inklusif. Dengan AR dan VR, pendidik dapat menjelaskan konsep yang rumit secara lebih mudah untuk dipahami.

4. Pembelajaran berbasis pengalaman lebih efektif

Keunggulan ke-4 ini erat kaitannya dengan yang pertama. Dalam dunia pendidikan, belajar memakai sistem pendekatan berbasis pengalaman sangatlah jarang dilakukan, terutama untuk topik teknis. AR dan VR memungkinkan siapa saja melihat hasil dari tindakan mereka secara langsung. Tipe pembelajaran ini sangatlah berguna sebab membantu dalam hal:

  • Memahami konsep lebih baik
  • Meningkatkan kreativitas
  • Menambah peluang pembelajaran reflektif
  • Menyediakan pengalaman imersif secara totalitas

Baca juga: Buku Augmented Reality Buat Belajar Jadi Lebih Seru dan Interaktif

Beberapa murid masih merasa sulit mencerna konsep, yang memang pada sifatnya lebih sukar dipahami dibandingkan konsep lainnya. Metode pembelajaran berbasis pengalaman dengan VR menambah pemahaman praktis murid terhadap konsep yang memang sulit.

5. Meningkatkan keterlibatan siswa

Dalam pembelajaran daring, lazim diketahui bahwa seorang pembelajar yang terikat dengan pembelajaran yang ia sedang ikuti akan cenderung lebih sering berlatih dan pada akhirnya akan mengingat lebih banyak informasi. Saat benar-benar terikat dengan proses pembelajaran, mereka juga akan cenderung merasakan fokus dan performa yang bertambah. Seiring dengan bertambahnya waktu, cara ini meningkatkan pemikiran kritis bagi murid. Bagi pendidik, metode ini umumnya cukup menantang dalam hal mengamati keterikatan siswa. Akan tetapi, VR membantu mereka untuk lebih santai dan percaya bahwa teknologi ini akan benar-benar membenamkan siswa dan menangani perihal keterikatan. Dengan visual 3D, VR dan AR dapat membantu membesarkan rasa penasaran dan imajinasi sehingga siswa akan lebih terhubung dengan bahan pembelajaran mereka dan menjadi lebih kreatif.

6. Mengatasi kendala bahasa

Tidak setiap orang belajar dalam bahasa utama mereka atau dalam bahasa yang sepenuhnya mereka pahami. Ketika terdapat kendala bahasa, lebih sulit bagi siswa untuk memahami apa yang diajarkan. VR terbukti mempunyai kemampuan menyediakan pendidikan tanpa batasan bagi siapa saja yang ingin mempelajari bahasa lain. VR dan AR bisa menerjemahkan atau menyediakan transkipsi materi dari guru sehingga murid lebih cepat memahami dan mempelajari bahan yang diberikan. Saat belajar secara daring, murid acapkali ragu-ragu untuk berbicara atau menanyakan sesuatu lantaran takut salah mengucapkan kata atau kalimat. Dengan VR, interaksi bisa menjadi lebih mudah dan lebih fleksibel.

Contoh penggunaan teknologi pendidikan AR/VR

1. Kuliah 3D di lembaga pendidikan

Universitas Harvard merupakan contoh keren institusi pendidikan yang menggunakan VR dalam perkuliahannya. Universitas ini menawarkan mata kuliah pengantar ilmu komputer, Computer Science 50 (cs50), dalam VR. Murid memakai kacamata atau headset mereka lalu terlihat duduk di tengah teman yang mengambil mata kuliah yang sama di tengah aula perkuliahan walau mereka sebenarnya sedang berada di rumah masing-masing. Lebih dari tiga juta murid di seluruh dunia telah menyelesaikan mata kuliah ini.

2. Ilmu kedokteran

Sektor kedokteran merupakan salah satu segmen dimana pembelajaran imersif menjadi paling mendatangkan kegunaan. Dengan AR dan VR, ahli bedah bisa mempelajari teknik bedah yang rumit dalam model 3D di lingkungan virtual tanpa melakukannya pada badan manusia asli.

3. Skenario belajar di sekolah

Ketimbang pengalaman eLearning seperti yang umum ada, VR dan AR menyediakan pengalaman pendidikan intensif. Pengalaman ini tetap bisa seseru perjalanan bersama teman sekolah dalam kunjungan virtual, percobaan bebas bahan berbahaya, dan aplikasi berguna lainnya.

Teknologi pendidikan AR/VR akan merevolusioner pengalaman belajar

Baik AR dan VR telah meningkatkan eLearning dalam banyak sekali cara. Dengan membuat belajar menjadi pengalaman yang imersif, murid akan lebih baik memahami topik yang rumit. VR membantu siswa mengalahkan berbagai kendala untuk belajar, bahkan tidak menutup kemungkinan membuat mereka menyukainya. Di Indonesia, pendidikan menggunakan teknologi AR dan VR memang belum seramai di luar negeri. Tetapi, menjadi yang awal memanfaatkan salah satu atau keduanya akan membantu siswa dan guru di lembaga Anda menjadikan belajar suatu hal yang menarik dan menggugah rasa ingin tahu lebih tanpa meninggalkan esensi belajar itu sendiri. Jika saat ini Anda ingin menjajal sinkronisasi teknologi AR dan VR untuk mempercepat belajar murid, silahkan menghubungi kami, MonsterAR, yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun menangani berbagai klien untuk proyek berbasis AR dan VR. Silahkan menghubungi tim sales kami untuk informasi lebih lanjut.

Penerapan AR dan VR di sekolah tingkatkan kualitas pendidikan dan minat belajar anak
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *