Headset VR Anda bisa menjadi sarang penyakit, apalagi jika digunakan beramai-ramai bersama pengguna lainnya. Karena, keringat dan kotoran di wajah bisa saja menempel di headset VR, dan akan semakin menumpuk apabila terus digunakan tanpa dibersihkan. Berikut kami rangkum beragam cara membersihkan headset VR, supaya Anda tetap sehat dan merasa nyaman ketika mengenakannya.

Jenis Kotoran dan Bakteri Pada Headset VR

Macro gunk – hal-hal yang dapat Anda lihat atau rasakan, seperti sekresi berminyak yang disebut sebum, garam dari keringat yang menguap, rambut, sel-sel kulit mati, makeup, debu, dll. Ini berpeluang besar untuk masuk ke setiap celah, namun tak jarang akan tampak di permukaan antarmuka busa, pelindung hidung, pada lensa dan area interior di sekitarnya.

Micro gunk – hal-hal yang tidak dapat Anda lihat atau rasakan, termasuk patogen seperti virus, bakteri, protozoa, atau jamur. Micro gunk sangat menyukai makro gunk, jadi menjaga kebersihan headset membantu mengurangi pertumbuhan & transfer kotoran dari wajah satu orang ke orang lain. Ini harus dilakukan secara rutin, terutama pada situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Cara Membersihkan Headset VR Anda

Hati-hati dalam membersihkan bagian lensa

Anda dapat membersihkan headset dengan mengusap atau mengelapnya untuk menghilangkan makro gunk. Satu hal yang harus diperhatikan adalah pastikan menjaga kebersihan tangan dengan benar, yaitu mencuci tangan selama setidaknya 20 detik, menggunakan hand sanitizer, dan tentunya jangan menggunakannya untuk menyentuh wajah Anda.

Produsen headset memiliki panduan sendiri tentang cara membersihkan headset VR, namun ada beberapa tips umum yang harus Anda pertimbangkan:

Jangan Lakukan

Jangan gunakan abrasive yang keras atau pelarut seperti alkohol, aseton, dll. Ini dapat merusak lem yang merekatkan kain dan banyak jenis plastik, meninggalkan residu buram dan jelek yang tentunya tidak Anda inginkan, terutama pada bagian lensa.

Jangan gunakan pembersih rumah tangga seperti tisu Clorox. Bahan kimia dari tisu Clorox di dekat mata Anda dapat menyebabkan iritasi, mengganggu jalur pernapasan, kulit, dll. Menggunakan tisu Clorox pada plastik keras seperti permukaan luar headset dan pengontrol mungkin tidak akan jadi masalah, tetapi jauhkan dari antarmuka wajah, lensa, dan pelindung hidung.

Jangan gunakan kompresi udara. Anda tidak hanya dapat mengambil risiko membuang lebih banyak sampah ke dalam ceruk headset Anda daripada yang sebenarnya Anda inginkan, tetapi propelan berbasis fluorokarbon di dalam kaleng dapat merusak plastik jika secara tidak sengaja menyembur keluar dalam bentuk cairnya.

Lakukan

Gunakan kain tanpa serat untuk membersihkan headset VR Anda, baik bagian dalam hingga bagian luar. Ingat! lensa dapat dengan mudah tergores, dan seharusnya hanya dibersihkan dengan kain mikrofiber atau kain bebas serabut, bersihkan dengan membentuk lingkaran yang melebar dengan lembut.

Gunakan tisu antibakteri nonabrasif pada semua bagian kecuali lensa. Ini bagus untuk membersihkan semua jenis gunk.

Tanggalkan bagian yang bisa dilepas dan bersihkan secara terpisah. Jika Anda dapat melepas bagian dari headset seperti antarmuka wajah, pelindung hidung, atau pelindung pemblokiran cahaya, ini akan sangat membantu dalam membersihkan semua celah yang ada hingga bagian-bagian yang sebelumnya tertutupi.

Ambil tindakan pencegahan seperti membeli cover VR untuk antarmuka wajah Anda, atau antarmuka wajah terpisah dengan permukaan yang mudah dibersihkan seperti dari bahan kulit. Produsen hampir secara universal menjual headset VR dengan antarmuka wajah seperti busa yang menyerap keringat dan kotoran, jadi ini adalah cara terbaik untuk menjaga headset Anda bersih dalam jangka panjang. Anda dapat membelinya dari marketplace, atau dari vendor khusus seperti VR Cover.

Baca juga: 7 Jenis Cafe VR, Dengan Peluang Bisnis Senilai 45 Miliar Dolar

Bunuh Bakteri Lebih Mendalam

Image source: frontiersin

Ada beberapa cara untuk mensterilkan sebagian besar headset Anda, tetapi Anda mungkin lebih baik berfokus untuk menjaganya agar tetap bersih kecuali jika Anda curiga itu terkena patogen jahat. Berikut adalah beberapa kiat yang bisa menjadi pertimbangan Anda.

Tisu antibakteri bebas-alkohol: Tisu antibakteri berbasis non-alkohol sangat cocok untuk membersihkan antarmuka wajah, baik permukaan busa maupun cover berbahan kulit.

Sinar Ultraviolet: Anda dapat membersihkan hampir semua hal dengan radiasi UV, yaitu radiasi UV-C. Sinar UV-C menghancurkan ikatan molekul yang menyatukan DNA virus dan bakteri dalam hitungan menit, yang digunakan juga di rumah sakit untuk tujuan yang sama. Anda juga dapat membeli sebuah kotak UV-C dari produsen seperti PhoneSoap, yang menawarkan kotak cukup besar yang muat untuk headset VR, atau Anda dapat membuatnya sendiri.  UV-C Shoebox Instructable ini menunjukkan dasar-dasar pembuatan kotak UV dengan lampu UV-C, kardus, dan beberapa kertas aluminium. Seperti halnya sinar matahari biasa, Anda sebaiknya menutupi bagian lensa jika memilih metode ini karena kemungkinan akan menimbulkan kerusakan display. Dan jangan pernah melihat UV-C secara langsung karena dapat merusak mata Anda.

Karantina headset Anda: Apakah Anda meminjamkan headset ke teman yang memiliki virus, menderita demam, atau penyakit yang lainnya? Solusinya adalah dengan cukup meletakkan dan biarkan headset VR Anda. Menurut sebuah studi dari Nation Institutes of Health (NIH), berdasarkan hasil pengamatan, coronavirus (COVID-19) dapat hidup hingga empat jam pada tembaga, hingga satu hari di atas kardus, dan hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel. Jangan membakarnya dengan api, atau mengusapnya dengan hand sanitizer.

Virtual Reality jadikan pelatihan kerja lebih efisien, hemat biaya, dan tanpa risiko cidera

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

How can we help you ?