Virtual Reality Akan Merevolusi Industri Game di Masa Depan
Berkat industri game, kini Virtual Reality (VR) telah berkembang jauh melampaui harapan dalam beberapa tahun terakhir ini. Konsep ini memang sudah terpikirkan sejak lama dan sering kita lihat di film-film fiksi ilmiah. Para pengembang juga sudah sejak lama serius dalam menerapkan konsep ini ke dunia nyata, hingga pada akhirnya, sampailah pada titik dimana teknologi ini bisa kita nikmati di kehidupan sehari-hari, contohnya PSVR.
Kenapa industri game bisa sangat berpengaruh terhadap perkembangan Virtual Reality yang begitu pesat?
Tercapainya perkembangan VR yang begitu pesat ini dipicu oleh para gamer di seluruh dunia. Dengan hasrat mereka yang begitu kuat untuk merubah pengalaman bermain game menjadi lebih nyata dan imersif, ditambah lagi dengan bermunculannya film tentang game VR seperti Sword Art Online dan Ready Player One yang membuat hasrat mereka semakin menyala dengan begitu kuat. Para developer menyambut baik hal tersebut dan menjadikannya sebagai peluang pasar dalam mengembangkan VR khususnya untuk game.
VR Gaming Menawarkan Pengalaman Immersive yang Belum Pernah Ada Sebelumnya
Hal ini sudah terbukti nyata, dengan munculnya jajaran judul game virtual reality yang mengesankan di tahun 2018. Contohnya saja superhot, first-person shooter (FPS) yang memulai debutnya di tahun 2016, baru-baru ini diluncurkan kembali sebagai Superhot VR.
Superhot menonjol di antara game FPS lainnya karena berfokus pada ketepatan bukan kecepatan. Waktu hanya bergerak ketika kita bergerak, dan akan berhenti ketika kita berhenti. Hal ini memungkinkan kita untuk membuat koreografi tembak-menembak secara cermat dan bahkan menangkap senjata yang melayang di udara.
Star Trek: Bridge Crew adalah judul lain yang sangat dinanti oleh para penggemarnya. Bisa dibilang merupakan game terbaik untuk membuat kita benar-benar merasa seperti bagian dari USS Enterprise ketika menavigasi galaksi dengan bantuan headset VR. Judul lainnya termasuk versi VR yang diciptakan kembali dari Battlezone klasik 1980-an, sebuah game zombie apocalypse, The Climb, dan game crafting favorit semua orang, Minecraft.
Virtual Reality memberikan apa yang sudah lama didambakan oleh para gamer, yaitu pengalaman yang lebih mendalam dari sebelumnya. Aspek penting dari budaya game adalah tentang menemukan kembali diri sendiri dan mengalami tantangan dan situasi yang tidak akan pernah kita rasakan dalam kehidupan nyata. Semua itu terwujud melalui penggunaan teknologi VR di industri game. Pemain benar-benar merasa seperti berada di dunia yang sedang mereka mainkan, alih-alih hanya menatapnya melalui layar televisi atau monitor.
Seiring dengan terus dikembangkannya kualitas grafis dan perangkat pendukung seperti haptic suit, pengalaman virtual yang dirasakan akan semakin dahsyat dan kuat. Di tambah lagi controller VR yang semakin hari semakin canggih saja, kini controller bisa di pasang di jari-jari tangan dan bahkan ada juga yang berupa glove, sehingga pergerakan di dunia virtual akan semakin nyata dan natural.
Potensi Luar Biasa Dari VR eSports
Seiring dengan semakin bermunculannya aplikasi VR di berbagai industri, maka popularitas VR juga akan semakin meningkat, mulai dari game dan hiburan hingga perawatan kesehatan dan militer. Diperkirakan pada tahun 2025, pasar VR akan bernilai sekitar $ 110 miliar dan sekitar 1 dari 4 rumah tangga akan memiliki setidaknya satu headset VR pada tahun 2021. Saat ini harga yang ditawarkan masih terbilang tinggi, yaitu rata-rata di atas $ 1000, sementara 70% merek utama seperti Microsoft dan Google berinvestasi dalam teknologi ini. Dengan semua momentum tersebut, terbukti bahwa industri game VR akan terus berkembang.
Gaming adalah salah satu sektor pertama yang menyambut VR, dan sebagian besar gamer menyambut baik perkembangan VR yang semakin pesat ini. Sehingga para pengembang juga menjadi semakin yakin untuk mencurahkan seluruh tenaga dan usahanya dalam pengembangan Virtual Reality untuk membuatnya semakin mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat. Wajar saja jika pengembang VR akan terus mencoba memanfaatkan potensi pasar ini.
Di tambah lagi, perpaduan Virtual Reality dan eSport kini telah menjadi tren terbaru saat ini. Oculus baru-baru ini menambahkan empat game VR ke turnamen tahunan Connect 5 eSports. Pada akhir September, para pemain berlaga di babak-babak Onward, The Unspoken, Echo Arena, dan Sprint Vector, dimana semua judul game tersebut sangat populer di seluruh komunitas game.
Baru-baru ini, HTC, yang merevolusi genre dengan meluncurkan headset Vive VR-nya, telah mengumumkan bahwa ia akan mendukung liga VR eSports baru yang dipelopori oleh Virtual Athletics League. Liga menyelenggarakan kompetisi dan turnamen eSports di kota-kota di seluruh dunia, dimulai dari arcade VR di Salt Lake City beberapa tahun yang lalu.
The Virtual Athletics League juga mengklaim bahwa potensi VR eSports secara signifikan melebihi dari turnamen game biasa, karena mereka dapat melihat tingkat dedikasi yang lebih tinggi dan lebih banyak jumlah pemain yang kembali datang menghadiri acara VR dibandingkan dengan game reguler. 50% untuk gamer VR, sementara 20% untuk gamer biasa.
Baca juga: 5 Kelebihan Monitor Layar Lengkung Dibandingkan Dengan Layar Datar
Dengan mempertimbangkan potensi tersebut, pantas saja jika berasumsi bahwa yang sudah diraih oleh VR hingga saat ini belumlah seberapa jika dibandingkan dengan di masa depan nanti. Seiring kemajuan teknologi dan semakin banyak pemain mulai terbiasa dengan perlengkapan dan keterampilan baru yang dibutuhkan untuk bermain game VR, maka industri ini akan meroket melampaui ekspektasi. Para pengembang bisnis memberikan harga VR game yang beragam seiring dengan persaingan yang sengit.
Manfaatkan social media AR untuk kesuksesan marketing dan campaign bisnis Anda?
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply