Kegunaan Augmented Reality Penting! Tingkatkan Efektifitas Pemasaran
Pasar saat ini semakin dibentuk oleh keinginan dan kemauan konsumen yang terus berubah. Ini tidak luput dari imbas perkembangan teknologi, salah satunya kegunaan Augmented Reality (AR), yang membuka celah bagi brand untuk tetap teratas dalam persaingan pada lini bisnis yang sama.
AR menjadi piranti tambahan yang efektif dalam meningkatkan penjualan dan menambah nilai brand melalui perangkat mobile. AR merupakan tren yang terus berkembang sebagai bagian dari keseluruhan strategi pemasaran dan penjualan. Teknologi ini membantu brand Anda memberikan pengalaman yang unik cukup melalui gawai di genggaman.
Ya, kegunaan Augmented Reality sudah bisa dirasakan sepraktis tersebut mengikuti tren gawai mobile yang menjadi bagian keseharian kita. Apa saja contoh penggunaan AR yang bisa dinikmati melalui gawai mobile? Berikut ulasan lengkapnya!
Lima Kegunaan Augmented Reality
1. Memberi Nilai Tambah pada Bahan Branding
Kegunaan Augmented Reality bisa ditemukan pada bahan branding, seperti kartu nama dan brosur. Bahan branding konvensional tersebut bisa “naik kelas” dengan menambahkan komponen virtual. Cukup dengan memindai, pengguna bisa memperoleh informasi di dalam kartu nama dan brosur. Bahkan, mereka bisa langsung terhubung dengan cara menghubungi pemilik kartu nama dan brosur tersebut.
Kartu nama bisa menggunakan teknologi AR untuk menghadirkan beragam pilihan kontak yang akan membantu penggunanya dalam terhubung dengan si pemilik kartu nama dalam sekali klik. Tentunya, ini jauh lebih menarik dan dinamis dibandingkan kartu nama konvensional yang statis.
2. Pengalaman Mencoba Sebelum Membeli
Calon konsumen selalu ingin mencoba produk sebelum membelinya. Ini sudah sering kita temui saat berbelanja di toko fisiknya. Contohnya, ruang coba baju, contoh kosmetik hingga tes mobil. Nah, Anda bisa mengganti itu dengan pengalaman berbelanja memakai AR. Bahkan, konsep pemasaran ini termasuk yang sedang naik daun di industri ritel.
Kegunaan Augmented Reality dalam poin 1 ini adalah calon konsumen bisa mencoba produk makeup, busana hingga berbagai produk terkait rumah tangga tanpa harus berinteraksi secara langsung dengan barang-barang tersebut. AR meniadakan keharusan ruangan fisik yang besar agar konsumen bisa menjajal contoh produk secara langsung.
Industri kosmetik antusias menyambut kegunaan Augmented Reality belakangan ini. Brand besar, seperti Sephora, L’Oreal, dan Perfect Corp, telah menjalin kemitraan dengan startup augmented reality agar konsumen mereka dapat melihat tampilan makeup pada wajah mereka secara digital.
Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mencoba busana sebelum membelinya. Kini, tidak perlu lagi calon konsumen menenteng banyak baju atau celana untuk dibawa ke ruang coba baju. AR memungkinkan pengguna cukup mengetuk koleksi busana digital dengan telunjuk jari dan bisa memilih yang ingin dibeli. Brand, seperti Topshop dan Timberland, telah melakukan teknik ini agar calon konsumen bebas menjajal busana tanpa harus repot.
3. Meningkatkan Pengalaman
Kegunaan Augmented Reality lainnya adalah mempermudah brand menambah komponen digital di atas lokasi fisik dan produk mereka. Caranya, konsumen tinggal memindai produk atau obyek untuk merasakan pengalaman AR sesuai dengan tujuannya, seperti mendapatkan informasi terkait produk atau mendapatkan pengalaman tambahan lainnya.
Baca juga: Jasa Branding Produk Powerful Melalui Penerapan Teknologi AR/VR
Penerapan AR untuk aspek ini bisa dilakukan pada banyak industri dan pasar. Misalnya, perusahaan penjualan tiket StubHub membuat aplikasi AR, yang membantu pemakainya melihat tayangan stadion dalam 3 dimensi dimana Super Bowl telah dipertandingkan di sana. Penggemar bisa memvisualisasikan pemandangan stadion dari berbagai lokasi tempat duduk untuk memilih kursi yang tepat bagi mereka.
Contoh lainnya datang dari Starbucks. Pemilik jaringan toko kopi global ini memilih teknologi AR untuk mendigitalisasi pengalaman tur ke salah satu toko kopinya. Pemakai cukup memindai obyek dalam toko tersebut untuk mengakses tur virtual yang di dalamnya mengandung informasi tambahan untuk mendukung toko fisiknya.
4. Membuat Brand Populer
Kegunaan Augmented Reality pada poin ke-4 ini erat kaitannya dengan jasa branding produk. Di sini, Anda dapat memasukkan AR sebagai bagian dari strategi pemasaran tidak langsung. Caranya, membuat pengalaman menggunakan produk atau jasa memakai AR akan memberikan sensasi seru dan tak terlupakan. Pengguna akan menjadi penasaran dan terus membicarakan brand Anda. Mereka malah akan menjadi duta brand Anda.
Contohnya, kampanye pemasaran Pepsi yang terletak di terminal bus. Pepsi mengizinkan penggunanya mengakses jendela virtual AR di sebelah dinding terminal bus tersebut. Pengguna bisa menonton UFO, robot dan macan yang berkaitan dengan perampokan berlari-lari dalam pemandangan berbasis AR. Dengan mengurangi kebosanan menunggu bus melalui teknologi AR itu, Pepsi berhasil membuat brand menjadi bahan perbincangan dan memperkuat brand mereka.
5. Augmented Reality Membantu B2B Brand
Kegunaan Augmented Reality bisa dirasakan untuk tipe usaha business-to-business atau B2B. Selama ini, proses penjualan B2B seperti tarik tambang antara harapan konsumen dan apa yang bisa disediakan oleh penyedia jasanya. AR menawarkan peluang menciptakan perbaikan besar di keseluruhan jaringan proses penjualan.
Salah satu area paling signifikan dimana AR dapat meningkatkan penjualan B2B adalah menciptakan bahan presentasi penjualan yang dinamis. Model lama yang dipakai tim penjual biasanya berupa brosur, flyer, dan presentasi via Power Point. Bandingkan cara itu dengan gawai digital yang membuat tim penjual bisa mengakses aplikasi AR yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sehingga, mereka dapat mempresentasikan produk secara virtual dengan konsep 360 derajat.
Peralatan penjualan dengan teknologi AR dapat memungkinkan konsumen melihat dan berinteraksi dengan produk secara mendetail sebagaimana yang diinginkan. Dengan membawa produk ke dalam ruangan rapat, AR membantu konsumen memperoleh akses lebih besar ke informasi yang dibutuhkan sebelum membuat keputusan.
AR bisa menjembatani harapan konsumen dan kemampuan penyedia jasa dalam menyediakan layanan yang dibutuhkan. Misalnya, konsumen bisa memberikan masukan mengenai desain produk atau jasa. Ini merupakan salah satu contoh betapa teknologi AR membantu dalam menciptakan produk atau jasa sesuai kemauan calon pembeli secara lebih baik.
Kegunaan Augmented Reality tidak hanya terbatas pada gaming. Kini, AR menjadi alat terdepan dalam inovasi bidang pemasaran dan penjualan dalam dekade mendatang. Dengan AR, bisnis Anda akan bisa memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan berkesan yang pada akhirnya akan mendongkrak penjualan dan keuntungan.
Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR dan VR
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply