Harga Augmented Reality

Hitung-Hitungan Harga Augmented Reality Agar Bisnis Lebih Cepat Balik Modal

Harga Augmented Reality (AR) kini semakin terjangkau seiring dengan pemakaiannya yang terus meluas. Pesatnya kemajuan teknologi, terutama smartphone, menjadikan AR lebih dekat ke publik sehingga menjadikannya berpotensial menjadi bagian strategi pemasaran hingga promosi produk.

Berbagai lini bisnis bisa memanfaatkan teknologi AR, Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (XR). Secara global, pangsa pasar teknologi imersif tersebut menembus sekitar US$150 miliar per akhir 2020.

Di Indonesia, teknologi AR masih identik dengan harganya yang mahal padahal komponen harganya sangatlah relatif. Temukan panduan penghitungan harga Augmented Reality di bawah ini sebelum menghubungi calon pengembang AR untuk bisnis Anda.

Komponen yang mempengaruhi harga Augmented Reality

Harga Augmented Reality sangat tergantung pada faktor di bawah ini:

1. Platform dan model bisnis

Yang dimaksud platform di sini adalah tempat Anda ingin menaruh aplikasi AR nantinya, apakah iOS atau Android beserta platform yang menggunakannya masing-masing. Model bisnis patut diperhitungkan. Pertanyaan yang harus dijawab adalah apakah aplikasi akan tersedia secara gratis atau berbayar. Pertimbangan lainnya, apakah pengguna nanti bisa membeli di dalam aplikasi atau bahkan fungsionalitas e-commerce secara penuh.

2. Tingkat kerumitan

Fitur antarmuka pengguna di piranti seluler lebih sulit dibandingkan dengan fitur yang sama pada PC. Harga Augmented Reality untuk platform berbasis iOS umumnya akan lebih murah dibandingkan dengan Android yang lebih rumit. Proses membuat aplikasi AR untuk Android membutuhkan waktu dua kali lebih lama dibandingkan yang berbasis iOS.

3. Spesifikasi teknis dan desainnya

Spesifikasi teknis aplikasi AR dan desainnya sangat menentukan harga Augmented Reality. Biaya akan lebih tinggi jika aplikasi dibekali oleh API, server, database, dan lainnya. Desain yang rumit juga akan meningkatkan harga.

Kisaran harga Augmented Reality

Harga Augmented Reality bergantung pada skala bisnis produsen AR yang ingin Anda gandeng. Agensi besar bisa membanderol harga antara US$50 ribu dan US$100 ribu per proyek. Sedangkan pemain kelas menengah kemungkinan menawarkan jasa seharga US$20 hingga US$60 ribu per proyek. Sedangkan pengembang teknologi AR berskala kecil bisa menawarkan harga lebih rendah dari itu.

Baca juga: Bukan Sekadar Lucu-Lucuan, Ini Peran Penyedia Jasa Filter Instagram AR untuk Bisnis Anda

Selain besar-kecilnya bisnis agensi, harga Augmented Reality bergantung pada lokasi mereka. Untuk yang beroperasi di India dan negara lain di Asia, harga bisa berkisar antara US$10 dan US$55 per jam. Jika di Eropa Timur, harga bisa mulai dari US$25 hingga US$100 per jam.

Tahap demi tahap mengembangkan aplikasi AR

Membuat aplikasi AR yang disesuaikan dengan bisnis Anda menempuh langkah yang sama pentingnya.

Pertama, berikan informasi secara terperinci mengenai apa yang ingin Anda temukan pada aplikasi AR nantinya. Beri penjelasan ke pengembang AR produk yang ada di benak. Jika Anda mempunyai sketsa produk, berikanlah sedari awal.

Kedua, manajer proyek akan menghubungi Anda untuk merencanakan beberapa aspek untuk mengembangkan aplikasi ini. Tahap ini membahas untuk menyusun tim khusus, memutuskan tujuan hingga kerangka waktu pengerjaan, serta memberikan perkiraan yang jelas kepada Anda.

Ketiga, pengembang AR akan memberikan perkiraan harga. Angkanya muncul dengan mempertimbangkan elemen pembuatan infrastruktur, desain, dan karakter khusus sesuai kemauan Anda.

Keempat, pengembang AR akan terus menyesuaikan aplikasi dengan kebutuhan bisnis Anda, seperti fitur antarmuka. Anda juga bisa terus menyediakan ide bagaimana aplikasi sebaiknya dibuat. Bagi pengembang AR, proses pembuatan aplikasi bermula dari gambar rangka, yang tidak lain merupakan tampilan berbasis UX untuk menggambarkan fungsi aplikasi nantinya. Ukuran gambar rangka bisa jadi super besar sebab menjelaskan rute pemakai dari satu layar ke layar selanjutnya. Sebagai contoh, jika pemakai sedang di layar login lalu lupa kata sandi maka dia tinggal mengeklik tombol “Lupa Kata Sandi”. Ia pun akan diarahkan ke layar berikutnya. Hal semacam ini harus dimasukkan ke dalam wireframe.

Kelima, pengembang aplikasi AR akan membuat prototipe, dimana di dalamnya terdapat gambaran akhir produk. Jika Anda merasa puas, proses pengembangan bisa segera dimulai. Metodologi Agile menjadi dasar banyak pengembang AR dalam mengembangkan produk. Dalam metodologi ini, pengembang AR membentuk sprint yang akan berlangsung selama dua minggu untuk menggarap fungsi spesifik aplikasi. Anda bisa menguji sendiri dan memastikan produk akhir telah sesuai kebutuhan.

Tipe aplikasi AR

Berikut jenis aplikasi AR yang turut mempengaruhi harganya nanti.

Baca juga: Manfaat Teknologi Augmented Reality yang Menguntungkan bagi Bisnis

1. AR berbasis penanda

AR ini mempunyai nama lain AR berbasis pengenalan gambar. Fungsinya adalah menyediakan lebih banyak informasi mengenai obyek setelah pengguna memindainya. Cara mengenalinya adalah dengan adanya sticker yang sebelumnya telah ditentukan. Pengguna cukup mengarahkan kamera ke depan untuk mendeteksi obyek. Setelahnya, mereka bisa mendapatkan informasi tentang obyek yang dimaksud. Selain memperoleh sudut pandang obyek lebih terperinci dari berbagai sudut, pengguna juga akan bisa memutar gambar dalam 3D.

2. AR berbasis lokasi

AR ini membantu pemakainya memasuki ruangan yang sebelumnya telah dipindai. Ia juga memberikan elemen estetika visual dengan berbagai obyek di dalam ruangan tersebut. AR berbasis lokasi umumnya dipakai oleh toko ritel atau area luas dengan banyak titik arah. AR ini mengolah data yang sebelumnya diperoleh dari GPS perangkat seluler, kompas digital, dan akselerometer, lalu memperkirakan arah pandang pengguna selanjutnya.

3. AR Giroskopik

Aplikasi ini bekerja untuk membantu penggunanya memprediksi adanya permukaan datar lalu memindainya untuk menentukan model atau obyek 3D pengguna. Melalui proses penyesuaian, pengguna akan bisa memanipulasi obyek 3D melalui berbagai metode dan cara interaksinya.

4. Wearable

Perangkat keras khusus harus digunakan pada tipe AR ini. Gunanya adalah untuk melapisi obyek di retina pengguna melalui perangkat yang mereka kenakan. Dengan cara ini pengguna bisa menyaksikan visual yang jauh lebih jelas dan lengkap.

MonsterAR, penyedia layanan AR kustomisasi berkompeten

Mengerjakan proyek aplikasi AR terbilang cukup rumit sebab harus menjawab kebutuhan bisnis Anda. Karenanya, pilihlah yang memang sudah berpengalaman membuat aplikasi AR untuk berbagai jenis kebutuhan komersial. MonsterAR adalah salah satu pengembang aplikasi di Indonesia yang sudah berpengalaman menggarap aplikasi AR dengan sangat memperhitungkan aspek teknologi, bisnis, dan kreativitas. Kami didukung oleh tim handal dan profesional yang siap memberikan layanan prima bagi Anda. Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkan harga Augmented Reality yang mempercepat Anda balik modal dan untung besar.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, pastikan untuk memilih jasa pengembangan augmented reality yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Harga augmented reality seharusnya tidak menjadi satu-satunya faktor dalam proses keputusan Anda. Pastikan untuk mengevaluasi portofolio perusahaan dan mendengarkan pendekatan terencana mereka dalam mengembangkan aplikasi Anda.

MonsterAR merupakan pionir perusahaan Hi-Tech di Indonesia, yang semua pengembangannya dilakukan secara inhouse, sehingga pengembangan aplikasi augmented reality dapat kami rancang secara custom sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, dan tentunya dengan harga yang sangat kompetitif. Hubungi kami untuk konsultasi dan solusi selengkapnya.

Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR dan VR

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !

Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *