10 Perusahaan Ritel ini Untung Besar Berkat AR/VR
Perusahaan AR Indonesia sekaligus perusahaan VR di Indonesia terus menemukan celah untuk membesarkan kontribusinya bagi industri. Berbagai contoh penerapan Augmented Reality dan VR dari luar membuka jalan bisnis lokal mengepakkan sayap di bidangnya masing-masing.
Sebagai contoh teknologi imersif, Augmented Reality dan Virtual Reality menjembatani faedah sektor teknologi, bisnis, dan pemasaran. Selama ini banyak yang mengenal AR dan VR untuk seru-seruan di kalangan gamers. Padahal, pemanfaatannya sekarang sudah jauh lebih beragam, sebagaimana bisa dibaca di bawah ini.
Sepuluh perusahaan yang sukses memanfaatkan AR/VR
1. Virtual Try-On produk kosmetik dari L’Oreal
Brand kosmetik dunia, L’Oreal, pernah memakai AR agar calon pembeli bisa mencoba produk incaran cukup dari smartphone masing-masing. Ini merupakan teknik revolusioner dari metode konvensional yang selama ini dilakukan, yakni mencoba satu per satu produk melalui gerainya.
L’Oreal menerapkan jajal virtual ini untuk brand andalannya, yakni Nyx, Maybelline, Yves Saint Laurent, Giorgio Armani dan masih banyak lagi. Cukup dari rumah, calon konsumen bak belanja langsung, loh. Satu per satu produk, seperti lipstick dan bedak, bisa dicoba di wajah masing-masing. Selain praktis, cara ini juga tetap efektif membeli produk yang dimau dan cocok di muka tanpa datang secara langsung ke toko atau gerainya.
2. Mengurangi risiko cedera oleh Nike
Perusahaan AR Indonesia dapat menawarkan aplikasi berbasis AR bagi produsen sepatu lokal dengan mengambil inspirasi dari Nike. Sebagai brand sepatu dunia, Nike menyediakan aplikasi AR untuk membantu calon pembeli mendapatkan ukuran sepatu yang pas. Aplikasi Nike Fit bisa dipakai untuk mencocokkan ukuran sepatu yang diinginkan dengan ukuran kaki. Potret terlebih dahulu kaki lalu berikutnya akan muncul rekomendasi ukuran sepatu yang pas. Jangan abaikan manfaat memilih ukuran yang pas loh. Salah membeli sepatu dengan ukuran yang tidak pas bisa berujung pada ketidaknyamanan saat berolahraga, bahkan berujung cedera.
3. Mendekorasi ruangan secara mandiri oleh IKEA
Aplikasi berbasis AR IKEA Place menjawab kebutuhan calon konsumennya yang ingin bisa mendekorasi dan membongkar pasang perabotan incaran tanpa perlu memindahkan produk sendiri.
Mereka dapat mengakses pilihan produk dalam aplikasi ini lalu mencocokkannya dengan ukuran ruangan nyata. Tidak hanya ukuran, calon pembeli dapat mencocokkan warna hingga bahan perabotan dan dekorasi. Selamat tinggal meteran. Ukuran perabotan tidak akan salah serta dekorasi ruangan akan tepat menghiasi ruangan semakin cantik untuk membuat betah penghuninya.
4. Tampil modis dengan kacamata dari Warby Parker
Teknologi AR bahkan bisa membantu pengguna kacamata tampil bergaya. Konsepnya sama dengan perusahaan di atas, yakni melalui ujicoba secara virtual. Warby Parker menyediakan layanan ini, khususnya bagi pemakai seri iPhone X ke atas.
Dalam aplikasi ini, calon konsumen bisa menjajal berbagai model kacamata kesukaan tanpa harus datang langsung ke toko fisiknya. Fitur dalam aplikasi ini bisa diunduh pada seri iPhone X ke atas. Pengguna tinggal memilih bingkai kacamata yang sekiranya menarik hati dengan praktis dan cepat.
Tidak hanya itu, Warby Parker juga menawarkan Virtual Vision Test. Hanya dengan lima menit penggunanya bisa menikmati layanan tes gratis untuk menjawab kondisi kesehatan mata sebelum berganti dengan yang baru.
Tersedia dokter mata virtual yang akan membantu kondisi mata agar lebih tepat dalam memilih lensanya nanti. Dan kesemuanya bisa diperoleh melalui smartphone masing-masing.
5. Anti salah beli jam mewah dari WatchBox
Membeli jam tangan mewah membutuhkan pertimbangan yang lebih dari biasanya lantaran harganya yang memang fantastis. WatchBox memilih aplikasi berbasis AR agar calon pembeli tetap bisa membeli darimana saja tanpa mengabaikan faktor harga dan keindahannya.
Aplikasi ini mengandung fitur jajal virtual atau virtual try-on agar calon pembeli dapat mencocokkan ratusan jam mewah dari berbagai merk ke tangan masing-masing sebelum membelinya. Jam tangan tersebut berasal dari brand elit, seperti Rolex, Audemars Piguet, Omega, dan lainnya.
Selain kecocokan di tangan calon pembeli, WatchBox turut menyampaikan informasi mengenai nomor seri jam, garansi, dan sejarahnya. Ulasan produk bisa dibaca untuk lebih memantapkan pilihan. Inovasi ini bisa dijajal oleh perusahaan AR Indonesia untuk membantu penjual jam lokal dan kolektor jam tangan nasional.
6. Membuat lemari penuh dekorasi dari FaceCake
Kecerdasan buatan yang dipadukan dengan AR dapat menginspirasi perusahaan AR Indonesia memfasilitasi pemakainya mempunyai pengalaman produk yang unik. Konsep ini pernah ditempuh oleh FaceCake, sebuah perusahaan aksesoris dan fashion.
FaceCake pernah meluncurkan Virtual Closet yang mengajak penggunanya membuat lemari pakaian sesuka hati yang berisikan berbagai koleksi perhiasan dan baju favorit.
Mereka bisa menjajal produk FaceCake memakai teknologi kecerdasan buatan. Ide kreativitas mereka bisa disalurkan melalui lemari yang berisikan baju dan aksesoris kesukaan.
7. Personalisasi desain pada BMW 7 Series
Brand otomotif terdepan, BMW, memilih teknologi AR untuk membuat aplikasi yang membantu calon pembeli mendapatkan informasi tentang mobil BMW 7 Series secara interaktif. Selain itu, aplikasi ini bisa memfasilitasi setiap calon pembeli melakukan personalisasi pada desain mobil ini. Bahkan, mereka bisa mengunduh hasil desainnya dalam ukuran asli berkat proyeksi AR di dalamnya. Inovasi ini sangat berperan dalam mempromosikan mobil ini melalui cara yang kreatif dan “lebih dekat” dengan calon pembelinya.
8. AR Quick Look dari Apple
AR Quick Look merupakan aplikasi AR built-in atau tertanam dalam produk Apple. Penggunanya bisa melakukan banyak hal dengan aplikasi ini. Sebagai contoh, AR Quick Look bisa dipergunakan untuk memanfaatkan Safari, Message, Mail atau pun Notes.
Bagi yang doyan belanja daring, AR Quick Look sangat penting dalam membuat keputusan belanja. Aplikasi ini bisa membantu melihat tampilan gambar digital pada lingkungan fisik di sekitar menjadi lebih optimal.
Baca juga: Segudang Manfaat AR ini Bantu Bisnismu Meroket
Cara kerjanya seperti ini. Browsing terlebih dahulu produk perabotan yang diinginkan dari toko daring. Lalu, proyeksikan tampilan AR pada ruangan di dalam rumah. Jika memang sesuai kantong dan ruangan aslinya, gunakan Apple Pay untuk membayar.
9. Kampanye penggalangan donasi dari TOMS
Mungkin ada yang bertanya-tanya apa koneksi teknologi AR/VR dengan penggalangan donasi dan kampanye bisnis? Nyatanya, TOMS, perusahaan sepatu besar sukses mewujudkan ide melakukan kampanye penggalangan donasi melalui teknologi VR.
Kali ini, TOMS memakai VR untuk mengajak calon konsumen membeli sekaligus berdonasi. Program bernama Virtual Giving Trip yang berbeda dari cara berdonasi pada umumnya.
Setiap pembeli sepatu TOMS akan diberikan headset VR setelah mereka berdonasi. Headset tersebut membuat mereka seolah memberikan sepatu secara langsung ke penerima bantuan tentunya tanpa meninggalkan rumah. Melalui sedikit kreasi, teknologi VR dapat menciptakan rasa empati kepada sesama sementara brand tetap bisa meningkatkan penjualan.
10. Belanja virtual lebih mudah dari ASOS
Contoh terakhir datang dari ASOS. Melalui See My Fit, ASOS memfasilitasi calon konsumen lebih pas memilih produk agar tidak salah beli. Produk yang ditawarkan berupa fashion yang hadir dalam berbagai ukuran dan model, bahkan termasuk baju hamil.
Menariknya, terdapat fitur AR bernama Virtual Catwalk trial yang menghadirkan para model dalam berbagai ukuran bentuk tubuh untuk membantu memilih pakaian. Pengguna cukup menunjukkan kamera smartphone mereka ke ruangan yang diinginkan. Lalu, model virtual akan muncul memperagakan hingga 100 rancangan produk ASOS dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi AR. Seru, bukan?
Kontribusi Lanjutan Perusahaan AR Indonesia untuk Bisnis ke Depan
Dengan 2024 yang sudah di depan mata, persaingan bisnis akan semakin ketat dalam “memperoleh hati” calon konsumen. Sebagaimana contoh di atas, bisnis lokal dapat menggali kreativitas dan ide sendiri agar brand sukses bersaing, bahkan terbang di kancah global.
Untuk memanfaatkan teknologi AR dan VR bagi tercapainya target bisnis, perusahaan Anda tidak perlu bergantung pada perusahaan AR dan VR luar negeri. Kini sudah hadir perusahaan AR Indonesia sekaligus VR yang mempunyai kompetensi dan kreativitas unggul. Contohnya adalah MonsterAR yang sudah lebih dari 10 tahun melengkapi portofolio kami dengan proyek berbasis AR dan VR untuk klien dari beragam jenis bisnis dan kebutuhannya. Tidak hanya dari segi teknis, kami melengkapi diri dengan tim kreatif dan bisnis agar solusi akhir dapat memenuhi target komersial sebagaimana yang direncanakan. Yuk, hubungi tim pemasaran kami sekarang.
Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR/VR
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply