Mengintip Cara Kerja AR, Jenis-jenis dan Contohnya
Istilah Augmented Reality (AR) belakangan semakin akrab di telinga kita. Di balik kecanggihan dan keseruannya, pernahkah terbersit keinginan Anda untuk mengetahui cara kerja AR?
Bermula dari video game dan hiburan, AR kini melebur menjadi bagian aplikasi baru, seperti pendidikan, e-commerce, layanan kesehatan, ritel, dan lainnya. Potensi penggunaan AR tidak terbatas sehingga membuatnya menarik untuk terus berkembang.
Apa Itu AR?
Sebelum mengetahui cara kerja AR, pengertian AR wajib diketahui terlebih dahulu. AR adalah teknologi yang meleburkan gambar digital dan informasinya dengan dunia fisik. Dengan menggunakan gawai, seperti ponsel atau tablet, Anda bisa melihat dunia nyata melalui kamera dan obyek virtual yang muncul di atasnya. Sehingga, Anda bisa mendapatkan visual dan informasi yang dihasilkan oleh komputer agar pemahaman sekitar lebih baik.
Sifat unik AR terletak pada posisinya yakni di antara dunia fisik atau nyata dengan kenyataan maya. Aplikasi AR telah berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir dan akan terus demikian. Bukan tidak mungkin kita akan memakai AR setiap hari dan bingung bagaimana hidup tanpanya.
Cara Kerja AR
AR bekerja dengan memberi lapisan berupa obyek digital, informasi, atau elemen sensor lainnya di atas dunia nyata untuk memberikan pengguna pengalaman informatif, bermanfaat, atau menghibur tergantung aplikasinya. AR bisa digunakan pada banyak jenis gawai, termasuk smartphone atau tablet, headset, atau kacamata.
Baca juga: Dari Pendidikan Hingga Belanja Online, Berikut Manfaat Teknologi Augmented Reality untuk Bisnis Anda
AR memerlukan komponen khusus untuk menciptakan pengalaman yang benar-benar realistis dan imersif. Komponen yang dimaksud mencakup di bawah ini:
- Piranti input: jenis ini mencakup kamera dan sensor, yang digunakan untuk menangkap lingkungan di dunia nyata. Data ini lalu dikirimkan untuk diproses.
- Prosesor komputer: tergantung pada alat prosesor yang berbeda-beda. Data yang dikirim oleh piranti input kemudian diproses memakai algoritma untuk melacak lokasi, orientasi, dan obyek di lingkungan nyata. Tujuannya, obyek digital akan bisa diletakkan secara akurat. Obyek juga diubah sebelum diintegrasikan ke lingkungan nyata.
- Piranti output: yang dikenal sebagai layar, proyektor, atau tampilan lainnya yang menunjukkan dunia digital dan lingkungan nyata agar tercipta pengalaman AR yang mulus.
Mayoritas piranti AR adalah mobile phone. Ia mempunyai semua komponen penting untuk membuat pengalaman AR menjadi mungkin. Artinya, mobile phone juga sangat kuat dan bisa diakses secara luas. Sebuah smartphone akan melewati cara kerja AR di atas tetapi berikut gambar sederhana untuk menjelaskannya lebih lanjut:
- Piranti menangkap lingkungan pengguna memakai kamera, sensor, dan teknologi lainnya.
- Data dikumpulkan lalu diproses untuk menentukan dimana obyek AR akan ditaruh.
- Pengguna bisa melihat obyek AR saat itu juga melalui piranti mereka.
Apa Saja Tipe AR?
Secara garis besar, AR terbagi ke dalam dua jenis, marker-based dan markerless. Walau keduanya sama-sama ingin mencapai tujuan yang sama, penting untuk diketahui perbedaan keduanya sebab setiap tipe lebih pas untuk aplikasi tertentu.
Marker-based AR
Marker-based AR bisa dibilang mulai usang saat ini. Walau demikian, tipe ini masih mempunyai kegunaan yang khusus. Pemakaiannya berguna untuk meletakkan obyek digital pada ruang yang diinginkan.
Marker-based AR jauh lebih sederhana diterapkan dibandingkan jenis lainnya. Itulah sebabnya ia cukup populer tetapi mempunyai batasan.
Markerless AR
Sebagaimana tersirat melalui namanya, markerless AR tidak membutuhkan gambar atau pola khusus seperti marker-based AR. Markerless AR lebih mengandalkan daya komponen piranti ini. Yang artinya, sensor dalam bentuk kamera, GPS, accelerometer, dan lainnya, mendeteksi dan melacak lingkungan fisik agar secara akurat meletakkan obyek atau informasi digital. Obyek markerless AR yang mulus akan muncul di sekitar pengguna di dunia nyata.
Markerless AR jauh lebih rumit dibandingkan yang pertama sebab membutuhkan sistem yang lebih komprehensif untuk mengidentifikasikan, melacak, dan mengubah obyek dalam dunia nyata tanpa memakai marker atau penanda. Meski begitu, markerless AR memberikan pengalaman AR yang jauh lebih mulus bagi pengguna dan tidak ada batasan yang sesungguhnya perihal lokasi atau orientasi.
Baca juga: Buku Augmented Reality Buat Belajar Jadi Lebih Seru dan Interaktif
Aplikasi juga bisa dikembangkan lebih jauh dengan markerless AR. Sebagai contoh, markerless AR bisa dipakai untuk memajang informasi pasien saat operasi, produk di rumah konsumen, atau meningkatkan pendidikan dengan konten digital interaktif.
ARKit dari Apple dan ARCore buatan Google membuat markerless AR tersedia pada piranti pintar, termasuk mobile phone dan tablet, sehingga ia bisa diakses secara luas. Berkat kemampuannya, markerless AR menjadi pilihan utama bagi mayoritas aplikasi yang memakai teknologi AR. Di bawah ini tipe markerless AR yang paling populer (beserta contohnya):
1. AR berbasis lokasi
AR berbasis lokasi memakai GPS dan sensor lainnya untuk meletakkan obyek virtual sesuai dengan lingkungan penggunanya, atau lokasinya. Contoh yang paling populer adalah mobile game Pokemon GO, yang membuat lingkungan nyata penggunanya menjadi hidup tergantung lokasi dan kemana mereka melihat.
AR berbasis lokasi bisa menyediakan pengalaman yang begitu imersif dengan batasan lebih sedikit dibandingkan AR berbasis marker. Caranya adalah dengan menciptakan lingkungan interaktif dengan obyek digital sesuai dengan lingkungan fisiknya.
2. AR berbasis proyeksi
AR berbasis proyeksi akan memakai proyeksi tetap dalam ruang fisik untuk melapiskan obyek 3D dalam ruang fisik pengguna. Contoh markerless AR ini unik sebab piranti output merupakan sebuah proyektor, yang artinya pengguna tidak perlu memakai headset atau kacamata atau menggunakan piranti genggam, seperti smartphone.
AR berbasis proyeksi bisa interaktif, seperti papan tuts yang diproyeksikan pada meja sehingga Anda bisa mengetik. Atau ia bisa tidak interaktif, seperti iklan yang diproyeksikan pada gedung besar atau permukaan lainnya. Jenis AR ini merupakan tipe AR yang paling tidak umum tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, pemakaiannya akan menjadi lebih interaktif dan bernilai.
3. Overlay AR
Seperti namanya, jenis ini melapiskan obyek atau ruang fisik yang ada dengan obyek virtual. Meski mayoritas markerless AR menawarkan banyak kebebasan, overlay AR bisa cukup terbatas sebab hanya bisa digunakan pada lokasi atau obyek tertentu. Walau demikian, jenis AR ini masih sangat berguna dan interaktif. Jenis AR ini seringkali digunakan untuk memberikan informasi atau data tambahan mengenai obyek spesifik. Misalnya, AR ini bisa dipakai di museum atau saat pengguna memindai benda tertentu dengan gawai pintar mereka. Informasi tambahan bisa ditampilkan di sekeliling atau pada benda khusus itu.
Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR/VR
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply