Augmented Reality VS Virtual Reality, Mana yang Lebih Canggih?
Sama-sama mengusung konsep modifikasi realita, augmented reality dan virtual reality mempunyai perbedaan cukup mencolok. Artikel berikut akan membahas augmented reality vs virtual reality dan pemakaian masing-masing dalam dunia bisnis.
Pengertian Augmented Reality
Augmented reality atau AR adalah teknologi yang memperkaya sudut pandang pengguna dan menyediakan pandangan langsung mengenai dunia yang sesungguhnya dengan informasi digital. Tujuannya, memperluas pandangan tersebut dengan menambahkan gambar, suara, audio dan rincian virtual lainnya.
AR memperbesar lingkungan dan membuat elemen virtual berinteraksi dengan obyek nyata dalam rangka menciptakan makna tertentu. Dalam AR, lingkungan virtual yang informatif bersandingan dengan lingkungan sebenarnya dengan memberikan data tambahan mengenai dunia sesungguhnya.
Seringkali pembuatan AR tidak membutuhkan perlengkapan khusus. Kamera smartphone sudah bisa dipakai untuk membuat AR. Obyek dan lingkungan tiga dimensi virtual dilapiskan ke atasnya oleh sistem AR terhadap obyek pada dunia nyata secara real time menurut kaitan geometrisnya. Hal ini disebabkan sistem tersebut menghitung posisi dan orientasi obyek yang bersifat relatif dengan obyek lainnya.
Saat ini, teknologi AR umumnya dilengkapi dengan teknologi mobile phone, seperti GPS, 3G, 4G dan penginderaan dari jarak jauh. Perpaduan gambar tersebut umumnya diproyeksikan pada layar mobile, kacamata augmented reality dan perangkat lainnya.
Contoh pemakaian sistem AR bisa ditemukan pada fotografi dan penyuntingan seperti filter AR Snapchat, ruang ganti baju virtual, dan aplikasi dekorasi interior. Selain itu, AR digunakan pada aplikasi pemasaran, medis dan layanan kesehatan.
Pengertian Virtual Reality
Dalam Augmented Reality vs Virtual Reality, perlu kita bahas pengertian virtual reality. Virtual reality atau VR adalah teknologi dan metode yang menghasilkan ulang gambar dan video 3D dalam rangka menciptakan pengalaman visual yang nyata bagi penggunanya.
Tujuannya, membuat ilusi imersif dalam lingkungan 3D digital. Untuk membuatnya, mayoritas gambar dan video 3D memproduksi ulang dunia nyata atau dunia fantasi. Sistem VR biasanya memakai visi komputer dan grafis tingkat lanjut yang menambahkan kedalaman dan merekonstruksi ulang skala dan jarak antar gambar 2D yang statis. Kesemuanya dirancang untuk menggantikan lingkungan sesungguhnya dengan dunia simulasi sehingga menciptakan dampak seolah-olah Anda menjadi bagian dari lingkungan digital yang dihasilkan oleh komputer yang sedang Anda lihat.
Guna menjelajahi dan mengendalikan lingkungan 3D, pengguna menggunakan komputer dan piranti sensor, seperti headset dan sarung tangan VR. Berkat adanya lensa khusus dalam headset dan controller VR, yang umumnya mempunyai sensor, pengguna dapat merasakan konten virtual dan berinteraksi dengan konten tersebut secara alamiah seperti halnya berlangsung di dunia nyata.
Beberapa piranti VR modern lebih canggih dibandingkan dengan 3D. Piranti tersebut mengandung fitur pelacakan real-time yang memungkinkan adanya pemakaian VR secara real-time dan memungkinkan pemakai menikmati lingkungan VR melalui lima indera pada manusia.
Contoh pemakaian VR terutama mencakup video game, aplikasi pendidikan, seperti pelatihan di ruang kelas, dan aplikasi bisnis yang umumnya dipakai untuk rapat virtual.
Augmented Reality vs Virtual Reality
Meski sama-sama dirancang untuk menghadirkan pengalaman 3D yang dihasilkan komputer, AR dan VR masing-masing unik sebagaimana terbukti dalam pemakaiannya yang berbeda satu dengan yang lainnya. Lalu, apakah perbedaan utama AR dengan VR?
Perbedaan pentingnya adalah VR cenderung menggantikan dunia nyata hingga pengalaman imersif yang totalitas. Di lain pihak, AR lebih fokus pada upaya menambahkan dunia virtual dengan memproyeksikan informasi digital di atas lingkungan yang sebelumnya telah disaksikan oleh penggunanya.
Baca juga: Dari Pendidikan Hingga Belanja Online, Berikut Manfaat Augmented Reality untuk Bisnis Anda
Disebabkan VR condong pada pengalaman imersif secara total, pirantinya mewajibkan penggunanya terputus hubungan dengan dunia nyata. Sebagai gantinya, mereka menikmati konten VR. Oleh sebab itu, VR paling optimal dijelajahi memakai perlengkapan khusus, seperti headset atau sarung tangan VR. Pada saat bersamaan, pengguna bisa menggunakan AR dalam lingkungan 2D dan 3D dengan sangat mudah, seperti mengaksesnya melalui smartphone mereka.
Keunggulan AR
AR dapat membantu menciptakan pengalaman baru dan interaktif yang benar-benar baru bagi penggunanya. Seperti teknologi lain pada umumnya, AR mempunyai keunggulan dan kekurangan jika dibandingkan dengan VR.
Salah satu keunggulan penting AR adalah inovasi ini merupakan piranti pendidikan yang sangat bagus untuk menyediakan konten dan konteks yang kaya. AR mempunyai peluang untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pengguna berkat penyediaan pengalaman yang lebih lengkap. AR menawarkan pembelajaran yang pribadi sehingga membantu perkembangan proses pembelajaran. Berkat teknologi AR, pengguna bisa membagikan pengalaman mereka secara real-time meski dari jarak jauh.
Kelebihan lainnya, aplikasi AR sangat gampang digunakan sebab umumnya tidak begitu terpengaruh dengan batasan perangkat. AR memberikan lebih banyak kebebasan bagi pengguna smartphone beserta lebih banyak peluang untuk pengembang AR dan marketer sebab tidak membutuhkan penampil yang dipasang di kepala.
Keunggulan VR
VR hadir dengan beberapa kegunaan dan telah dibuktikan pada banyak bidang. Pengguna sanggup menjelajahi dan bereksperimen dengan lingkungan buatan interaktif yang seperti dunia nyata. VR lebih imersif dibandingkan AR dalam artian pengalaman kehadiran virtual yang lebih mendalam. VR memberikan pengguna kesempatan bermain game atau menonton video dalam dunia yang benar-benar berbeda.
Sektor pendidikan dan pelatihan menjadi lebih mudah dan lebih aman menggunakan VR. Keunggulan paling menonjol adalah menghindarkan pengguna cedera hingga kecelakaan saat melakukan pelatihan, simulasi pertempuran hingga operasi. Masih perlu dikaji lebih dalam agar hasil dari kegiatan tersebut menggunakan VR sama dengan simulasi atau operasi dalam dunia nyata. Promosi mengenai penggunaan VR juga masih harus digencarkan agar semua bidang bisnis meraup keunggulan maksimal dari inovasi ini.
Pembahasan augmented reality vs virtual reality ditutup dengan kesimpulan bahwa keduanya sama-sama hebat dengan ciri khas operasional berbeda yang lahir dari konsep yang memang berbeda. Karenanya, pemanfaatan masing-masing untuk lini bisnis harus terlebih dahulu dipelajari agar tepat dalam memilih.
Apabila Anda masih bingung memilih mana yang lebih pas untuk usaha saat ini, jangan ragu untuk menghubungi MonsterAR. Kami memiliki pengalaman panjang dalam membuat VR dan AR untuk berbagai klien lintas lini bisnis. Hubungi kami untuk konsultasi gratis terlebih dahulu agar layanan kami optimal mendongkrak bisnis Anda.
Pemasaran produk lebih powerful dan efektif melalui teknologi AR dan VR
Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !
Kunjungi channel Youtube MonsterAR untuk selengkapnya tentang project kami
Leave a Reply